memaafkan diri sendiri


Saya sering lupa kalau saya sedang berada di salah satu kota besar di negeri ini. Terlalu banyak waktu tersita belajar di kamar kosan yang pengap tanpa fentilasi udara memadai. Makan pun hanya seadanya supaya tetap hidup. Sepertinya makan belum jadi hobi. Kita terlalu fokus meminta maaf dari orang lain sampai terkadang lupa untuk menanyakan kemudian memberikan maaf dari dan ke diri sendiri. Sesuatu yang sepele memang, yang mungkin tidak terlalu dianggap begitu penting kayaknya, tapi benarkah demikian? Bisa jadi kebalikannya. terlebih lagi di tengah pandemi yang menyerang dunia saat ini, banyak orang yang tidak bisa mengoptimalkan berbagai rencana dan aktivitas. Sebagian orang mungkin saja tanpa disadari begitu terbebani akan fakta baru akan banyak hal yang dibatasi. Selayaknya burung dengan sayap dan disuruh berjalan, apalagi diam di tempat. Jadi, mari refleksi. Ajak bicara diri sendiri. Kemudian terus yakinkan bahwa merasa tidak baik-baik saja tidak perlu dipungkiri. Hadapi tanpa kenal tapi.

Comments