tugas akhir mki



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Manusia dan Kebudayaan Indonesia”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manusia dan Kebudayaan Indonesia di program studi Sastra Inggris Fakultas Sastra dan Budaya pada Universitas Universitas Khairun Ternate. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dahrun Sarf, S.S.,M.A selaku dosen pembimbing mata kuliah Manusia dan Kebudayaan Indonesia.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Ternate, Desember 2014
                                                                                                   

                                                                                                                                          Penulis



DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . ii

BAB I    Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .. . . . . . . . .1

BAB II   Landasan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB III  Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . .  . . . .3-8

         3.1 Sumber Mistik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

         3.2 Ontologi Pengetahuan Mistik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . .  3-4

         3.3 Epistemologi Pengetahuan Mistik . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . .  . .4-5

         3.4 Aksiologi Pengetahuan Mistik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . .5-6

         3.5 Contoh Pengetahuan Mistik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6-7

BAB IV Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8

Daftar Pustaka  

LATAR BELAKANG

Mistik itu sendiri adalah sebuah pengetahuan yang tidak rasional meskipun pada kenyataanya dapat menimbulkan objek yang empiris, di mana mistik ini didalam kehidupan masyarakat sangat melekat sekali terutama pada masyarakat yang masih primitif, yang kini juga banyak di anut oleh sebagian besar masyarakat modern. Hingga kehidupan mistik membudaya baik kalangan keagamaan maupun umum, yang akhirnya membentuklah sebuah keyakinan adanya kekuatan yang ada pada diri luar manusia.            
Dengan sifat keingintahuan itulah sehingga para kalangan yang ahli membentuk teknik-teknik tertentu sebagai alat terwujudnya pencapaian sesuatu. Dikalangan masyarakat, mistik dijadikan media untuk menyelesaikan masalah karena didalam mistik itu sendiri ada muatan-muatan kekuatan (magis) yang ampuh untuk dijadikan jalan keluar. Kadang kala ketentraman jiwa tidak bisa hanya dicapai dengan materi saja, karena banyaknya problem yang dihadapi manusia, sehingga menyebabkan manusia mempunyai kalbu yang tidak sehat, dengan jalan mistiklah manusia dapat menemukan ketentraman di dalam hidupnya melalui pendekatan kepada Tuhan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Subsistem yang ada dihampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan, tasawuf, suluk. Hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa Menurut asal katanya, kata mistik berasal dari bahasa Yunani mystikos yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia (geheimzinning), tersembunyi (verborgen), gelap (donker), atau terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld).

Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham yaitu paham mistik atau mistisisme, merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama sekali bagi penganutnya. Mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional, ini pengertian yang umum. Adapun pengertian mistik bila dikaitkan dengan agama ialah pengetahuan (ajaran atau keyakinan) tentang Tuhan yang diperoleh dengan cara meditasi atau latihan spiritual, bebas dari ketergantungan pada indera dan rasio. Pengetahuan

Mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio, pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris tapi kebanyakan tidak dapat dibuktikan secara empiris. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mistik mempunyai arti hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa.

Menurut De Kleine W.P kata mistik berasal dari bahasa Yunani myein yang artinya menutup mata (de ogen sluiten) dan musterion yang artinya suatu rahasia (geheimnis). Beberapa pendapat tentang paham mistik atau mistisisme. Kepercayaan tentang adanya kontak antara manusia bumi dan tuhan. Kepercayaan tentang persatuan mesra (innige vereneging) ruh manusia (ziel) dengan Tuhan. Kepercayaan kepada suatu kemungkinan terjadinya persatuan langsung manusia dengan Dzat Ketuhanan dan perjuangan bergairah kepada persatuan itu. Kepercayaan kepada hal-hal yang rahasia dan hal-hal yang tersembunyi. Kecenderungan hati kepada kepercayaan yang menakjubkan atau kepada ilmu yang rahasia.

Pengetahuan Mistik atau sering disebut dengan pengetahuan metafisika. Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat  mendasar yang berada di luar pengalaman manusia. Ditinjau dari segi filsafat secara menyeluruh Metafisika (Mistik) adalah ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindra



BAB III. PEMBAHASAN

Sumber Mistik

Subyektif
Dalam ajaran subjektif Bersumber dari pribadi tokoh utamanya sehingga paham mistik itu tidak sama antara satu sama lain. meski tentang hal yang sama. Sehingga pembahasan dan pengalaman ajarannya tidak mungkin dikendalikan atau dikontrol dalam arti yang semestinya. Biasanya tokohnya sangat dimuliakan, diagungkan bahkan diberhalakan/dimitoskan, oleh penganutnya karena dianggap memiliki keistimewaan pribadi yang disebut kharisma.
Abstrak dan Spekulatif
Materinya serba abstrak artinya tidak konkrit, misal tentang Tuhan (paham mistik ketuhanan), tentang keruhanian atau kejiwaan, alam di balik alam dunia dan lainlain (paham mistik non keagamaan). Sumber ajaran mistik yang abstrak tidak bisa diketahui oleh indera penglihatan manusia.

Ontologi pengetahuan mistik
Hakikat Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik juga disebut pengetahuan yang supra-rasional tetapi kadang-kadang memiliki bukti empiris. Pengetahuan mistik juga sering disebut dengan pengetahuan metafisika yang artinya cabang filsafat yang membicarakan ‘hal-hal yang berada di belakang gejalagejala yang nyata. Metafisika itu sendiri berasal dari kata ‘meta’ dan ‘fisika’. Meta berarti ‘sesudah’,’selain’,atau ‘di balik’. Fisika yang berarti ‘nyata’, atau ‘alam fisik’. Dengan kata lain bisa disebut juga ‘sesudah,’di balik yang nyata’. Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham yaitu paham mistik atau mistisisme, merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama bagi penganutnya.

Struktur Pengetahuan mistik
Dilihat dari segi sifatnya, mistik dibagi menjadi dua bagian, yaitu mistik biasa dan mistik magis. Mistik biasa dalah mistik tanpa kekuatan tertentu. Mistik magis adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis ini dapat dibagi menjadi dua yaitu mistik magis putih dan mistik magis hitam.
Magis Putih, selalu dekat hubungannya dengan Tuhan, sehingga dukungan Tuhan yang menjadi penentu. Mistik magis putih bila dicontohkan dalam Islam seperti mukjizat, karamah, ilmu hikmah.
Magis Hitam, erat hubungannya dengan kekuatan setan dan roh jahat.
Menurut Ibnu Khaldun penganut magis hitam memiliki kekuatan di atas rata-rata, kekuatan mereka yang menjadikan mereka mampu melihat hal-hal ghaib dengan dukungan setan dan roh jahat. Contohnya seperti santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir.
Epistimologi Pengetahuan Mistik

Objek Pengetahuan Mistik
Objek pengetahuan mistik ialah objek yang abstrak supra rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, malaikat, surga, neraka, jin dan lain-lain. Termasuk objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio, yaitu objek-objek supra natural (supra rasional), seperti kebal, debus, pelet, penggunaan jin, santet dan lain-lain. Mistik tidak bisa di lihat langsung oleh manusia tapi keberadaannya tergantung pada orang yang mempercayainya. 
Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik itu tidak diperoleh melalui indera dan tindakan juga dengan menggunakan akal rasional. Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa, ada pula yang mengatakan melalui intuisi. Dalam agama samawi, salah satunya agama islam, cara untuk mendapatkan itu harus dengan cara membersihkan jasmani dan rohani terlebih dahulu. Agar unsur rohani bersih maka harus menghilangkan nafsu jasmani, diantara nafsu jasmani yang paling dominan adalah nafsu kelamin dan nafsu perut. Karena keduanya inilah yang akan menyebabkan banyak orang memasuki siksa tuhan di akhirat. Pada umumnya cara untuk memperoleh pengetahuan mistik adalah latihan yang disebut juga riyadhah. Dari sinilah manusia memperoleh pencerahan yang dalam tradisi tasawuf disebut dengan istilah ma’rifah. Begitu pula dengan pengetahuan mistik yang di luar regional agama seperti pelet dan santet, cara untuk mendapatkannya adalah latihan batin.
Ukuran Kebenaran Pengetahuan Mistik
Sebagi manusia yang selalu mencari kebenaran dalam berbagai hal terutama keinginan manusia untuk mengetahui kebenaran dari ilmu mistik. Kebenaran mistik dapat diukur dengan berbagai macam ukuran. Bila pengetahuan itu berasal dari Tuhan. Tatkala Tuhan mengatakan dalam Al-Qur’an bahwa surga dan neraka itu ada, maka teks itulah yang menjadi bukti bahwa pernyataan itu benar. Ada kalanya ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu kepercayaan. Kita percaya bahwa jin dapat disuruh oleh kita untuk melakukan pekerjaan, kepercayaan itulah yang menjadi kekuatannya. Ada kalanya kebenaran suatu teori dalam pengetahuan mistik diukur dengan bukti empiris.
Dalam hal ini bukti empiris itulah ukuran kebenarannya. Kebal adalah sejenis pengetahuan mistik. Kebenarannya dapat diukur dengan kenyataan empiris misalnya seseorang memperlihatkan di hadapan orang banyak bahwa ia tidak mempan di tusuk jarum. Satu-satunya tanda pengetahuan disebut pengetahuan yang bersifat mistik ialah tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat yang ada di dalam sesuatu kejadian mistik. Dalam contoh kebal tersebut, kita tidak dapat menjelaskan secara rasional mengapa jarum tidak mampu menembus kulit orang kebal. Dalam ilmu mistik kebenaran itu dating dari keyakinan manusia itu sendiri karena apa yang mereka percayai itu bisa juga terjadi. Apabila manusia tidak mempercayai hal misti maka hal yang mereka percayai tidak terjadi.
Aksiologi Pengetahuan Mistik
Kegunaan Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik itu amat subjektif, yang paling tahu penggunaannya ialah pemiliknya. Kita bisa bertanya kepada pengamal tasawuf, para pengamal ahli hikmah, atau kepada dukun mereka gunakan untuk apa pengetahuannya itu. Secara kasar kita dapat memperkuat keimanan, mistik-magis-putih digunakan untuk kebaikan, sedangkan mistik-magis-hitam digunakan untuk tujuan jahat.
Di kalangan sufi ( pengetahuan mistik biasa ) dapat menentramkan jiwa mereka, mereka bahkan menemukan kenikmatan luar biasa tatkala ‘ berjumpa’ dengan kekasihnya ( Tuhan ). Pengetahuan mereka sering dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh sains dan filsafat. Pemegang mistik magis putih menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan. Jenis mistik lain seperti kekebalan, pelet, debus, dan lain-lain diperlukan atau berguna bagi seseorang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu, terlepas dari benar atau tidak penggunaannya. Kebal misalnya dapat digunakan dalam pertahanan diri, debus dapat digunakan sebagai pertahanan diri dan juga untuk pertunjukkan hiburan. Jenis ini dapat meningkatkan harga diri dan juga untuk pertunjukkan hiburan. Jenis ini dapat meningkatkan harga diri. Sementara mistik magis hitam, dikatakan hitam, antara penggunaannya untuk kejahatan. Untuk menilai apakah mistik magis itu hitam atau putih kita melihatnya pada segi ontologinya, epistemologinya dan aksiologinya.
Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Masalah
Pengetahuan mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi dan tidak juga melalui proses rasio. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam. Akan tapi meskipun demikian hampir seluruh kehidupan beragama didunia ini mengakui adanya kehidupan mistik sebagai kebutuhan
untuk menyelesaiakan masalah karena pada dasarnya permasalahan yang ada didunia ini secara mutlak dapat diselesaikan dengan sains maupun filsafat melainkan mistiklah salah satunya yang paling berperan, Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam. Mistik mempunyai beberapa macam-macam, dimana masing diantaranya mempunyai cara-cara yang berbeda dan nilai baik dan buruk dalam menyelesaikan masalah, tergantung dari mistik itu sendiri.

Cara Kerja Mistik Magis Putih
Para ahli hikmah dengan metode kasyf telah menemukan bahwa didalam agama ada muatan-muatan praktis untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah. Mereka menyadari bahwa kekuatan Tuhan baik yang ada dalam diri-Nya atau yang ada dalam firman-Nya dapat digunakan oleh manusia. Dengan memanfaatkan gambaran Tuhan yang Maha berkuasa dalam segala hal ayat-ayat itu digunakan untuk menggugah Tuhan memenuhi janji-Nya. Pada kondisi seperti itu ayat-ayat Al-Quran atau kitab samawi yang lain sering digunakan sebagai perantara manusia dengan Tuhan. Bahkan asma-asma Tuhan sering digunakan para ahli bidang ini untuk meminta sesuai dengan kebutuhan. Pengertian yang dapat diambil adalah bahwa do’a dan wirid yang dapat menjembatani manusia dengan kebutuhannya dan Tuhan yang memiliki apa yang dibutuhkan itu. Para ahli hikmah telah mengembangkan teknik membuat wirid dan do’a untuk keperluan seperti itu. Jika seseorang dapat atau sanggup mempraktikan wirid atau do’a sesuai dengan rumusan maka kekuatan ilahiyah (khadam atau malaikat) akan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Cara Kerja Mistik Hitam
Cara kerja mistik hitam sebagaimana yang telah dikatakan oleh Ibnu khaldun yaitu seorang tukang sihir menggambarkan calon korbannya dalam bentuk tertentu, kemudian ia merencanakan calon korbannya mengadopsi baik dalam bentuk atribut maupun simbol-simbol. Lalu ia baca mantra bagi gambar yang diletakannya sebagai ganti orang yang dituju, secara kongkret dan simbolik. Selama mengulang-ulang kata-kata buruk itu, ia mengumpulkan air ludah dimulutnya lalu menyemburkan nya pada gambar itu. Lalu ia ikatkan buhul pada simbol menurut sasaran yang telah disiapkan tadi. Ia menganggap ikatan buhul itu memiliki kekuatan dan efektif dalam praktik sihir. Ia meminta jin kafir untuk berpartisipasi agar mantra itu lebih kuat. Gambar korban dan nama buruk itu memiliki roh jahat. Roh itu dari tukang sihir dengan tiupannya melekat pada air ludah yang disemburkannya ke luar. Ia memunculkan lebih banyak roh jahat. Akibatnya, segala sesuatu yang dituju tukang sihir tadi benar-benar terjadi.
Contoh pengetahuan mistik
Mukayafah
Mukasyafah adalah salah satu tangga menuju pengetahuan tentang dan dalam Tuhan, suatu pengetahuan hakikiyah. Mukasyafah adalah upaya penyingkapan hijab-hijab yang menutupi diri. Secara esensial penyingkapan adalah penghancuran tirai yang menutup objek dengan jalan rohani. Tabir dalam rohani terbagi kedalam dua jenis, yaitu tirai penutup ( hijab ar-rayni ) yang tidak mungkin disingkap dan kedua ( hijab i ghayni ) yang dapat dicampakan. Sistem pengetahuan mukasyafah berpijak pada asumsi bahwa Tuhan memancarkan pengetahuan Nya itu tidak dapat dipahami oleh indera ataupun rasio. Pengetahuan yang dipancarkan Nya itu hanya dapat dipahami oleh potensi spiritual kita. Indera dan akal rasional itu tidak hanya tidak mampu memahaminya, bahkan juga menjadi penghalang tatkala potensi spiritual kita berusaha menangkap pengetahuan itu. Pengetahuan mukasyafah terkait dengan situasi batin tertentu maka epistimologinya akan bersifat psikologis, yaitu mengusahakan agar potensi spiritual atau batin itu sanggup membuka diri dan menangkap pengetahuan Tuhan tersebut.
Ilmu Laduni
Ilmu laduni adalah ilmu bathiniyah yang bukan merupakan hasil pemikiran, ilmu laduni  adalah ilmu yang diterima langsung melalui ilham, iluminasi, atau inspirasi dari sisi Tuhan ( Ensiklopedi Islam, 3: 90 ) Adanya ilmu laduni dibenarkan oleh Al-quran seperti disebut dalam surat Al-Kahfi ayat 65. Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa ilmu laduni diberikan kepada Nabi, dalam hal ini Nabi Khidir. Namun sekalipun demikian ilmu laduni dapat juga dimiliki oleh seorang nabi dan Rasul dengan syarat orang itu.

Saefi
Dari segi terminologi saefi adalah nama ilmu yang terdiri dari rentetan bacaan menurut bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan pada Allah. Dari segi substansi saefi adalah doa yang dibaca terus menerus atau berulang-ulang menurut bilangan dan waktu tertentu. Cara memperoleh pengetahuan saefi sangat beragam, umumnya diperoleh melalui puasa atau hanya dengan melakukan wirid saja dengan bilangan tertentu, atau tidak memakan makanan yang bernyawa dan tidak bersebadan. Umumnya saefi diperoleh dengan banyak dzikrullah dan menjauhi maksiat.
Jang-Jawokan
Jang jawokan adalah semacam ucapan untuk tujuan magis tertentu. Isi kalimatnya mirip mantra dan biasanya disusun dalam bentuk syair. Bacaannya diajarkan oleh gurunya dari mulut ke telinga (secara lisan), syarat-syaratnya seperti puasa wedal, puasa tiga hari berturut-turut, puasa mutih, kadang tapa, dll. Jika telah dibekali dengan bacaan jangjawokan akan ada pantangan yang tidak boleh dilanggar. Pengetahuan ini tidak boleh diberikan kepada siapapun kecuali bila ia telah menyatakan ingin berguru. Jang-jawokan merupakan tradisi mistis yang berlaku di daerah tertentu. Sandaran yang dipakai bermacam-macam, kadang ke Allah kadang ke dewa atau jin. 

BAB IV. KESIMPULAN

Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat di pahami rasio, maksudnya, hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat di pahami rasio. Pengetahuan mistik juga disebut pengetahuan yang supra-rasional tetapi kadang-kadang memiliki bukti empiris. Pengetahuan mistik juga sering disebut dengan pengetahuan metafisika yang artinya cabang filsafat yang membicarakan hal-hal yang berada dibelakang gejala-gejala yang nyata. Dilihat dari segi sifatnya, mistik dibagi menjadi dua bagian, yaitu mistik biasa dan mistik magis. Di dalam makalah ini juga dijelaskan tentang epistimologi dari pengetahuan mistik itu sendiri yakni tentang objek pengetahuan mistik yang terdiri dari objek yang abstrak supra rasional, seperti alam gaib termasuk tuhan, malaikat, surga, neraka, jin, dll. Serta dijelaskan pula cara memperoleh pengetahuan mistik (aksiologi) yakni melalui indera dan tindakan juga dengan menggunakan akal rasional. Cara mistik menyelesaikan masalah tentunya dapat dilihat dari macam mistiknya. Jika mistik biasa prosesnya dilakukan melalui pendekatan terhadap Tuhan sebagaimana yang dilakukan oleh kalangan sufi untuk mendapatkan ketentraman didalam huidupnya, dan mistik magis didalam menyelesaikan masalah dengan cara menggunakan kekuatan rohaniah yang biasanya muncul dari kalangan orang suci


DAFTAR PUSTAKA



Comments