Drama Korea: Pinocchio
Hi blog, lama sudah aku tidak berbagi cerita. Sepertinya aku
memang lebih sering berbagi gambar daripada tulisan, yah? Maaf yah, kamu pasti
merindukan aku mengukir kata per kata di halaman kam kan? Walau gambar bisa
berarti beribu kata tapi memang nothing is better than actual word.
Aku ingin berbagi tentang apa yang baru saja terjadi dan
membuat aku cukup, senang atau lumayan senang atau senang banget lah. Dan
apakah gerangan kah itu? Itu adalah Drama Korea yang baru aku nonton berjudul
Pinocchio.
Aku sudah mendengar kalau ada drama korea baru yang judulnya
lumayan greget dan bikin penasaran tapi aku entah bagaimana tidak terlalu
terpanggil untuk mendownload, lagipula aku juga baru saja mengakhiri menonton
drama korea: 49 days.
Ngomong-ngomong tentang 49 days, drama yang satu ini umurnya
sudah lumayan tua dan aku sendiri pernah melihat iklan di salah satu stasiun tv
yang dulunya begitu aktif menayangkan drama korea, dan apa lagi kalau bukan si
ikan terbang alias indosiar. Tapi sayangnya aku mulai merasa ingin sekali
menontonnya ketika melihat rerun oleh rtv.
Aku bisa mengatakan ini seperti cerita aku menonton dan
mendownload atau mendownload dan kemudian menonton drama korea good doctor.
Semenjak b channel berubah jadi rtv, tayangannya memang mendadak berubah jadi
seru-seru. Walau jujur aku tahu sebenarnya rtv itu mengikuti nettv yang keren
tapi gak apalah, dan menurut aku namanya bukan menjiplak tapi terinspirasi.
Tapi, apapun yang terjadi nettv selalu di hati, HD sih, hehe.
Okay.Drakor Pinocchio ini ceritanya begitu menarik dan fresh
menurut aku. Dan yang lebih membuat aku kaget kegirangan adalah ternyata film
ini tentang menjadi wartawan. I suddenly think that maybe, just maybe, this is
the sign from the sky for me? to pursuit my career on it? naah, I don’t know.
Ceritanya tentang bagaimana kata-kata bisa begitu powerful
dan merubah hidup orang. Dalam drama ini diceritakan bagaimana penyampaian
berita yang salah membuat satu keluarga yang harmonis dan penuh kasih mendadak
hancur berantakan. Sang ayah yang difitnah dan sang ibu yang sudah tidak tahan
dengan fitnah akhirnya bunuh diri, sang ayah yang difitnah kabur karena
kebakaran akhirnya ditemukan 13 tahun kemudian di dalam tumpukan sisa kebakaran
dan sang adik bungsu yan ikut bunuh diri tapi tidak mati karena menggunakan
pelampung dan ditemukan oleh seorang kakek yang merindukan anaknya yang mati
karena hilang 30 tahun yang lalu kemudian mengangkatnya menjadi anak dan sang
kakak yang akhirnya hidup sendirian dan 13 tahun kemudian melakukan pembunuhan
untuk balas dendam terhadap tiga orang yang melaporkan hal yang salah kalau di
dalam bangunan terbakar masih ada orang padahal sudah tidak ada yang akhirnya
menjadi penyebab kematian banyak para pemadam kebakaran termasuk ayahnya. Huh,
full intrik lah.
Bagaimana kenyataan berbenturan dengan kebetulan yang
membuat kita berfikir betapa kecil dunia ini walaupun sepertinya hal ini sudah
menjad kebiasaan di setiap drama korea, seperti semuanya saling terkait dan
menyimpan rahasia dan bagaiakan bom waktu dan pada akhirnya semua akan
terbongkar.
Asal usul drama yang satu ini dari mana? Download? No.
Dengan kebetulan yang sangat luar biasa seperti di film-film, teman aku
mempunyai drama ini yang dia copy dari temannya. Sebut saja namanya kak anti
dan memang namanya kak anti, dan kak anty mendapat drama ini dari kak dian.
Jadi kan skarang-sakarang aku rajin skali ke sekret seba yang berada di lantai
tiga yang artinya lumayan melelahkan naik turun tangga karena kita ada kegiatan
yaitu agenda selanjutnya jadi kita luamayan balik terus gitu dan kebetulan aku
jadi sekpat yang adalah singkatan dari sekertaris panitia jadi aku lumayan senang
dan barasa gimana gitu dan waktu tahu aku langsung kopi di kompi alias computer
yang ada di sekre terus nonton sampai episode tiga kalo gak salah terus hari
berikutnya sampe lima atau anam kalo gak salah juga.
Terus hari sabtu aku melakukan nonton marathon untuk segera
menyelesaikan menonton keseluruhan drama ini. Aku menonton dari pagi sampai
malam, sekitar kurang lebih jam 12 malam aku berhasil menyelesaikan marathon.
Alhamdulillah.
This got me feeling like, so this is some sort of things
that I might be face when I go into it, busy like hell, running around from one
place to another, some possibility of get killed. I thank god for somehow let
me watch this drama yang buat aku wah ternyata begitu yah, walaupun aku tidak
bisa mengatakan dengan pasti seratus persen karena kau memang tidak tahu dan
masih belum tahu dan sampai waktunya tiba baru aku tahu. The truth is, I just don’t
know yet. Please, stop asking me the same question I can’t pissibly provide the
answer. Haha, maap karena selalu menulis keraguan bodoh aku hamper di setiap
tulisan.
Ayo jangan sedih, jadi awkward nih, padahal aku hanya
ngomong dengan diri aku sendiri tapi malah jadi begini, hehe, *ngusap air mata*
*boong denga, aku gak nangis kok*
Penyelesaian konfliknya keren. Sang reporte r yang jahat
akhirnya luluh dengan usaha Dal Po yang dengan pantang menyerah terus melawan
tapi tidak ikut jadi jahat dan masih bisa punya hati. Oiyah, alasan kenapa
drama ini bernama Pinocchio karena menurut drama ini, ada suatu sindrom yang
membuat penderitanya selalu mengatakan hal yang sebenarnya dan tidak mungkin
berbohong karena kalau berbohong maka sanga penderita sindrom Pinocchio akan
mengalamai cegukan.
Pertama aku juga mengira kalau tokoh utama laki-laki yang
memiliki sindrim Pinocchio ini tapi ternyata tidak, justru tokoh utama wanita.
Aku secara otomatis teringat dengan si merah dan si biru dan si merah yang ada
di Indonesia dan hangat diperbincangkan karena pemberitaan mereka yang begitu
menarik perhatian waktu musim pemilu 2014 kemarin. Apakah ini kebetulan
lainnya? Apakah drama ini mungkin terinspirasi dengan kekacauan pemberitaan
media di Indonesia tahun lalu? kebetulan saja mungkin.
Yang anehnya adalah, jeket stasiun tv mereka juga sama. Di
dalam drama ini yang jahat memiliki jaket merah dan yang baik pake jeket biru.
Hihihi. Tapi masih ada orang baik dan tidak semuanya jahat di stasiun tv merah
itu, siapa? yah tokoh utama dengan sindrom Pinocchio itu.
Dalam setiap pemberitaan dilakukan dengan efek dramatisasi
yang begitu kental. Entah itu laporan banjir yang sebenarnya pendek tapi dibuat
kelihatan tinggi atau kecelakaan yang menelan korban yang ternyata tidak ada
sepatu disana tapi dibuat ada.
Berbeda dengan si merah, si biru masih lumayan bijaksana
dalam menyampaikan berita dan mengedepankan kebenaran. Si merah melakukan
promosi besar-besaran dengan member posisi public relations kepada si Pinocchio
dalam sebuah iklan jadi semacam ambassador kejujuran gitu. Drama ini tentang
hal paling umum di dunia pertelevisian, bersaing mendapatnkan rating tertinggi
dengan berita-berita eksklusif. Pokoknya drama ini recommended banget lah.
KERRRREEEEEN.
Cerita apa lagi? Penjahat? Penjahat yang sebenarnya muncul
waktu penjahat yang lain sudah jadi baik. Aku kira ibu itu orang kaya baik hati
dan tenyata tidak. Kalau kalian nonton nanti juga kalian akan kaget mengetahui
kebenaran kalau ternayata dialah dalang dari berbagai pemberitaan bohong dengan
tujuan menyelamatkan nama perusahaan atau kepentingan politik.
Yang main jadi tokoh utama laki-laki dan permepuan di drama
sudah tidak asing lagi tapi aku terus saja tidak menhafal nama mereka. Si cowok
pernah main di drama School dan si cewek pernah main di drama the heirs dan boy
next door. Si cowok sekilas mirip dengan kim so hyun yang main di dreamhigh dan
the moon embraces the sun dan love from the star karena kurus dan tinggi dan
potongan rambut.
Daaan tadi malam aku nonton Rio 2. Keren, lagu-lagunya asik.
Mereka pergi ke Amazon dan
menemukan ternyata merka bukanlah burung macaw
terakhir karena masih banyak yang lain tapi bersembunyi di pedalaman hutan. Blu
dan jewel sudah punya anak dan ada tiga. Dan tadi malam aku ngobrol bareng fina dan kak kiki.
Comments
Post a Comment