Pengalaman Berlangganan Netflix Selama Satu Bulan Untuk Pertama Kalinya


Jadi, ceritanya aku nonton cukup banyak vidio di YouTube yang mengulas tentang kehebatan kartu jenius, yang salah satunya adalah bisa digunakan untuk berlangganan Netflix. Jadinya pada satu hari yang gak indah banget dan gak jelek banget di hari sabtu bulan lalu itu aku akhirnya membuat kartu jenius aku, bareng teman-teman yang lain juga sih, aku racunin semua sekalian. Wkwkwk. Tidak lama setelahnya, bisa dibilang malamnya lah ya, apa besoknya, ah lupa.  Aku akhirnya mendaftar Netflix. Sekarang udah hamper habis masa sebulan sejak pertama kali daftar, dan aku gak yakin akan melanjutkan berlangganan. Bukan, sama sekali alasannya bukan karena aku gak mau. Netfix enak. Tapi, aku ada beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian penuh dan sejumlah uang tersebut, walaupun biaya per bulan gak mahal-mahal amat, akan tetapi tetep gak mau ajalah untuk langganan. Daripada aku setiap hari sibuk nonton serial-serial atau film di Netflix daripada hal berguna lain kan.

Di aplikasi Netflix itu kita bisa menjumpai banyak banget pilihan tontonan. Walaupun aku gak bisa bilang banyaknya tuh kayak banyak banget, tapi lumayan lah. Setidaknya kamu bisa nonton drama korea yang tidak ditayangkan di viu karena produksi original Netflix, dan kalau mau cari versi tidak resmi di sumber lain bakalan tidak bisa puas dengan kualitas yang tidak mungkin kinclong begitu lah. Banyak series terkenal yang selama ini hanya aku dengar namanya, namun akhirnya bisa melihat wujudnya, sebut nama saja ya, Dark, aku marathon nonton musim pertama sampai musim ketiganya. Yang bikin sedikit kaget, ternyata ada juga beberapa anime, walaupun gak lengkap. Tapi aku lumayan senang menonton anime Mob Psycho, musim pertama dan musim kedua, lumayan teriak-teriak dan ngakak pas nontoninnya karena saking terbawa suasana cerita anime ini.

Hal yang paling aku sukai yang lain adalah bagaimana aku bisa mendapatkan akses untuk menonton semua koleksi anime anime dari produksi studio Ghibli yang penuh dengan nuansa magis tapi nyata. Ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan tentang penceritaan atau gaya animasi studio yang satu ini. Terlebih lagi tentang bagaimana musik-musik di dalamnya itu seakan kawin banget sama setiap film. Aku beneran sesuka itu sama film-film keluaran studio yang satu ini. Bisa disandingkan dengan Disney tapi versi jepang, atau bahkan gak bisa dibandingkan sama sekali karena keduanya nyatanya berbeda. Jadi, jangan disamakan.

Aku juga nonton drakor reply 1988 yang legendaris itu ya walaupun belum nonton sampai selesai. Dan drakor paling baru yang paling banyak dibicarakan orang beberapa waktu terakhir, yang katanya aka nada musim keduanya, tapi musim pertamanya saja aku belum sempat menamatkan, Itaewon Class. Untuk sederhananya, Netflix itu bagaikan youtube karena tinggal klik langsung nonton dan bisa juga diunduh terlebih dahulu untuk dinonton nanti. Tapi ini konten yang disediakan semua adalah film. Tapi jujur deh, pas awal-awal pasti bingung mau nonton yang mana. Aku perhatikan, memang seperi itu manusia, saat dihadapkan dengan banyak pilihan yang tidak bisa diraih, maunya banyak banget, eh, tapi gak tahunya sudah bisa menikmati semua pilihan tersebut malah bingung mau yang mana untuk ditonton.

Terus, si aplikasi Netflix ini tuh bisa dibilang dia mandiri banget. Kalau kita sudah selesai menonton satu episode, maka episode itu akan secara otomatis dihapus dan akan diunduhkan episode yang baru. Oiyah, bisa juga dinikmati lewat laptop sih kalau yang mau menikmati tontonan dengan layer yang lebih lebar, walaupun gak selebar layer lebar, iya mon map gak lucu banget dah leluconnya ya. Waktu itu pas daftar memang kebetulan hanya daftarin satu gawai yang kebetulan adalah telepon pintar. Oiyah, bisa dibilang juga ini pengalaman menikmati dengan resmi, yang baik dan benar, yang menghargai jasa para pembuat film, selain di bioskop, seneng aja bisa melakukan hal yang semestinya. Kan gak mungkin ke bioskop setiap hari. Dan gak mungkin juga ke bioskop dalam waktu dekat karena masih dalam situasi pandemi. Kalau buka juga aku belum mau main ke bioskop.

Comments