jalan-jalan lihat rumput di taman dekat kampus


Jadi karena kemarin aku gagal presentasi padahal udah persiapan banget makanya aku presentasinya hari ini. Ceritanya itu aku rencananya presentasi paper lewat zoom untuk university of minnesota SLA graduate symposium tapi aku salah paham tentang 1) waktu; karena aku lupa menerjemahkan waktu minnesota ke waktu arizona dan 2) saat aku masuk ke ruang zoom yang di waktu yang salah itu aku nunggu lama banget kok ini moderator gak mempersilakan waktu untuk presenter online ngomong dan akhirnya semuanya selesai. Jadi, aku email lah ke panitia menyakan hal tersebut, saat dibalas dengan menitikberatkan pada waktu minnesota yang mengikuti sistem central time bukan estern standard time atau daylight saving time baru aku mulai ngeh kalau salahnya bukan di pihak mereka tapi di pihak akunya. Itu kurang lebih apa yan terjadi kemarin. Makanya hari ini pagi banget jam 9 pagi kurang 15 menit aku udah harus duduk di depan laptop dan masuk zoom dan menunggu giliran presentasi. Untungnya memang ada satu presenter yang membatalkan presentasiny jadi aku bisa masuk.


Siangnya aku mengunggah foto dan caption di linkedin dan instagram dan facebook tapi kemudian berselang satu atau dua jam aku mengubah privasi postingan insta dan fb ke mode only me karena aku mulai merasakan panick attack dan social media anxiety. Jadi, aku memilih untuk membiarkan postingan itu di linkedin yang tidak ada banyak orang yang melihat. Sedikit throwback ke bulan februari; setelah presentasi di university of alabama languages conference and arizona state university lal/tesol symposium dan semuany aku bikin postingan foto beserta caption yang diunggah ke instagram dan facebook, aku mendapat satu komentar dari teman yang menyarankan untuk jangan lupa mengunggahnya di linkedin. Jadi, bulan maret ini aku mulai aktif mengunggah ulang dua conference itu ke linkedin dan ditambah yang barusan aku lakukan hari ini juga ke linkedin. Sepertinya memang setiap media sosial punya tujuannya masing-masing walaupun sebenarnya ada banget grey area karena aku juga pernah liat teman yang lain yang baru selesai presentasi juga unggah ke insta atau facebook. Contohnya, kemarin saat ada dua konferensi besar yang aku tidak ikuti; AAAL 2023 dan TESOL 2023 yang banyak banget diikuti teman-teman dari program applied linguistics. Tapi kayaknya memang insta dan facebook itu dipakai untuk menguggah foto liburan aja deh. Tapi kalau unggah foto liburan terus nanti takut cibiran netijen yang bilang dapet beasiswa luar negeri tapi yang diunggah foto-foto jalan-jalan mulu. Jadi serba salah kan? Yah begitulah kurang lebih dilemma.


Sorenya aku pergi bareng teman untuk melihat tempe arts festival di downtown tempe di dekat kampus jadi ada beberapa ruas jalan yang ditutup terus diisi berbagai macam pameran seni gitu-gitu. Ada yang menyanyi, jualan baju, perhiasan, naik roda satu yang tinggi. Tapi yang paling unik adalah saat melihat ada seorang perempuan yang melukis secara langsung di pinggir jalan dan bagus banget pula lukisannya. Aku dan teman kemudian lanjut ke tempe beach park untuk lihat jembatan terus lihat taman penuh rumput-rumput dengan orang yang berlalu-lalang baik itu cuma jalan kaki atau naik sepeda atau naik scooter dan sebagainya. Aku juga foto-foto sedikit pemandangan yang ada maupun foto diri sendiri terus unggah ke story insta satu jam kemudian. Padahal kemarin baru bilang di story kalau sedih gagal off insta mulai 1 ramadan makanya mau coba lagi mulai 1 april eh padahal pas 1 april unggah foto-foto lagi. Hadeh hadeh hadeh gitu lah ya. Saya memang sangat susah untuk tidak unggah foto di insta.


Comments