Perahu Kertas (Novel)


Tadi malam aku baru selesai membaca novel perahu kertas sekitar jam delapan lewat tadi. Sudah nonton filmnya tapi pengen baca novelnya juga, seperti dugaan kalau film dan novel rasanya memang beda. Tapi karena kebetulansudah pernah nonton filmnya duluan jadi waktu baca novelnya yang terbayang adalah filmnya. Yang paling aku ingat jelas tidak lain dan tidak bukan adalah maudy ayunda. Sosok artis paling cantik dan pintar dan jago nyanyi yang pernah aku kenal.

Semuanya bermulai dari kejadian kemaren, hari senin dimana hanya ada satu mata kuliah yaitu bahasa Indonesia karena speaking sudah dipindah hari kamis. Menurut jadwal sih jam satu tapi hari itu aku keluar jam Sembilan lebih dan sampai sekitar pukul sepuluh kurang.

Aku menghabiskan waktu sampai jam setengah satu di dalam perpustakaan fakultas yang terletak di pojok lantai tiga gedung belajar faultas sastra. erpustakaan itu kecil dan lumayan pengab dan juga gelap serta ditambah lagi satu pendingin udara yang tidak terlalu dingin. Tapi pagi hari itu aku tetap saja betah berlama-lama duduk disana.

Sebelumnya aku sudah sempat meminjam buku karya dewei (dee) lestari disini sebelumnya, supernova part dua karena tidak ditemukan yang pertama, dan sekarang sedang mengumpulkan semangat untuk meminjam yang ketiga dan keempat.

Jujur, novel supernova itu berasa berat banget. Sampai-sampai aku bacanya butuh jeda lama. Tapi biarpun begitu, aku tetap menyelesaikan membacanya karena nanggung.Eh, sebenarnya aku ada pengalaman buruk beberapa hari atau minggu yang lalu, aku pinjam buku tapi hanya baca sedikit terus dikembalikan lagi ke perpus karena menurut aku tidak enak sekali-judulnya mimpi sejuta dolar-kisah nyata dan sudah difilmkan tapi aku belum pernah nonton. Sedih? Iya. Banget.

Pengalaman baru baca novel hanya dengan waktu dua hari. Mungkin ini rekor waktu tercepat, aku biasanya utuh waktu berhari-hari. Dan dugaanku benar, versi novel bisa lebih cerita dan feelnya dapet, tapi aku tidak menjelaskan versi film sama sekali. Maksud aku, novel ceritanya berasa lebih lengkap.

Dua hari ini aku membaca di dalam angkot. Aku yang sebelumnya tidak pernah melakukan hal semacam ini juga kaget dengan apa yang aku lakukan sendiri. Tapi rasanya asyik. Waktu pulang kemarin dulu siang dan kemarini pagi berangkat.

Aku tidak tahu harus mulai review dari mana. Pokoknya perasaan baca novel ini beneran asik.
Yang aneh adalah bagaimana bisa mencintai orang lain padahal masih sedang berhubungan dengan orang lain? Value cinta sejati dan kesetiaan lari kemana? Atau juga bisa sebagai gambaran realitas yang ada dan kalau masakah memang tidak bisa ditebak?

Bagaimana sebuah rasa itu tidak hilang ditelan wktu dan masih sama sejak pertama kali bertemu. Romance dan penderitaan cinta tak sampai yang tergambar jelas dan mengajak haru.

Bagaimana sang penulis memiliki kuasa penuh untuk keseluruhan cerita dan tokoh dengan membuat rentang waktu cerita sejak lulus sma sampai dunia kerja.

Tentang keberadaan mimpi yang nyata tapi juga bertabrakan dengan realita. Juga rincian penjelasan lengkap yang terasa jelas saat jantung berdebar cepat bagai berlomba dengan aliran darah yang bermuara pada fenomena perasan.

Kapan yah bisa punya pengalaman cinta sendiri dan bukan hanya dari nonton film atau baca novel?
Oiyah si kugy kuliah jurusan sastra tapi sangat minim informasi dan bahkan tidak dijelaskan tentang kuliahnya. Mungkin karena ceritanya tidak tentang itu.

Dengan tokoh yang sedikit bisa membuat novel yang sebegini asik. Dan menjelaskan semuanya denganringn seperti keenan yang introvert dan sering menyendiri alias mengrurung alias bertapa. Kugy yang suka bau tanah setelah hujan dan tidur berselimut waktu gerimis atau suka stay di rumah.

Jadi semua itu bukan hal yang salah dan hanya penampakan sosial yang biasa. Walau seperti itu mereka masih bisa punya hidup yang menyenangkan dan enak dibaca.

Satu hal yang sudah mulai ak sadari adalah kekuatan menulis itu ada pada kekuatan detail. Karena menulis bagaikan melukis dengan kata-kata.

Oiyah aku dapat satu quote yang keren dalam novel ini. “Sesungguhnya  kata-kata juga bisa dilukis, diukir bahkan ditarikan. Jadi, saya tetap bisa melukis kata-kata seindah lukisan, mengukir kata-kata secantik ukiran, dan membuat kata0kata menari gemulai seperti tarian” dan juga “Cinta itu dipilih dan bukan memilih”
Endingnya lumayan bikin sedih karena tidak dijelaskan bagaimana akhirnya keenan dan kugy bisa hidup bahagia bersama selamanya. Yang ada adalah epilog tentang kugy yang melepas perahu kertas untuk terakhir kali langsung d laut dan katanya sedang mengandung. Yang penting happy ending lah.

Aku juga pinjam filosofi kopi yang menurut tulisan di cover adalah kumpulan cerita Dee sejak 95 sampai 2005an dan isinya lumayan bikin pusing karena berat jadi aku hanya baca sekilas saja

Aku iseng nyanyi soundtracknya dengan suara parau khas bangun tidur dan tanpa sadar tubuh bergetar sendiri dan dua bulir air hangat turun membasahi pipi kanan dan kiri, mungkin karena efek baru selesai baca novelnya tadi malam dan belum sempat nangis kali yah hihihi aneh

Comments