The fault in our stars


Aku mulai baca sejak malam selasa dan selesai hari rabu pagi. Suasana saat baca sampai seesai adalah di dalam kelas, di kampus, dosen gak masuk dan anak-anak nonton film korea di projector. Film itu membuat kelas ramai dengan gelak tawa membahana seisi kelas, tapi aku tetap sibuk dengan novel ini, aku duduk di kursi paling belakang. Akhirnya aku berhasil baca sampai selesai pagi hari itu.

Ternyata August mati duluan dan meninggalkan Hazel. Padahal yang selama ini kelihatan kerepotan dengan penyakit kankernya adalah Hazel dan bukan August. August rela pergi menemani Hazel mewujudkan mimpinya untuk pergi ke Amsterdam dan menemui penulis favoritnya walaupun pada akhirnya ternyata penulis itu tidak lebih dari seorang pak tua pemabuk tidak tahu diri.

Novel ini sedikit banyak berbau sastra, karena hobi Hazel yang membaca novel. Hazel juga ternyata sudah kuliah dan dari nama mata kuliahnya membuat aku penasaran dan menebak dengan penuh harap kalau Hazel adalah mahasiswi sastra. Karena sempat tertulis Hazel yang kuliah American Literature atau Poetry Class. Tapi tidak pernah dijelaskan dengan panjang lebar tentang isi kelasnya.

Penulis novel ini, John Green, adalah seorang yang luar biasa. Kalau mengetik namanya di youtube maka kalian akan mendapat daftra panjang videonya, baik itu dari channel vlogbrothers dan dia juga mempunyai channel yang lain juga yang digunakan untuk menjelaskan berbagai hal dengan animasi yang keren, apa namanya, crash course, yah itu dia.

Yang aku lebih terkagum lagi tentang Mr. Green adalah, dia sangat aktif d internet di websitenya dengan alamat johngreenbooks dot com. Aku juga pengen jadi seorang vloggers. Juga punya twitter @johngreen. He's a real role model for an author wanna be like me. 

Kembali ke cerita, Hazel yang bernapas menggunakan alat bantu membuat aku tersadar betapa nikmat tuhan yang sangat luar biasa tentang bernapas dengan bebas ini. Yah, Hazel kankernya di paru-paru, paru-paru milik Hazel payah menjadi paru-paru. Kalau August aku kira dia kanker di bagian kaki saja, karena sebelah kakinya diamputasi dan aku kira dengan begitu masalahnya selesai, ternyata kemudian sepulang dari Amsterdam, si August sakit dan akhirnya mati dengan kanker di jantung. Ada satu teman mereka yang juga adalah penderita kanker, namanya Issac, di awal cerita dia sudah kehilangan sebelah matanya, namun selanjutnya di bagian tengah atau dua per tiga bagian verita akhirnya diceritakan Issac yang harus kehilangan sebelah matanya lagi, dan akhirnya buta total.

Aku perlu memberi tahu kalau aku membaca versi bahasa Indonesia, pinjam dari teman, karena versi bahasa inggris dalam bentuk pdf di di hp lumayan menyebalkan dan you know lah bedanya baca di buku dan di hp, tapi In Sha Allah aku juga ingin membaca samapi tamat english versionnya, luamayan loh, asik dalam membca dan bisa ketemu new words juga.

Selain novel Mr. Green yang ini, aku juga punya yang lain, Paper towns, baru baca bab pertama bagian pertama. Yang asyik adalah karena kita bisa dan sudah melihat Mr. Green bicara dengan cepat di youtube, maka kita bisa kemudian memaklumi gaya penulisannya yang terkesan kalimat panjang dengan koma di bagian belakangnya. Seolah menghayal sang penulis yang bercerita dengan cepatnya.

Karena tidak sengaja membuka halaman-halaman terakhir membuat aku mengetahui rahasia endingnya kalau Ausust akan mati. Lumayan menyesal juga sebenarnya. Berdasarkan catatan di bagian belakang buku aku mengetahui ternyata Mr. Green juga main tumbr dengan alamat fishingboatproceeds.

Yang menyanangkan adalah semua cerita dalam novel itu adalah fiktif belaka. Warning yang ditulis di awal-awal halaman. jadi, tidak perlu bersedih dengan Hazel yang sulit bernafas dan Issac yang kehilangan kedua bola mata, atau August yang akhirnya kalah berperang dengan kanker yang sebenarnyaa adalah bom waktu yang tinggal menunggu waktu.

Tadi malam aku menonton film yang berjudul miracle in cell number seven dan marmut merah jambu. Miracle in cell number seven, bercerita tentang seoarng anak yang membersihkan nama ayahnya yang dihukum mati, settingnya adalah seorang wanita cantik membuka kembali kass lama dan memberikan pandangan baru, dengan mengungkapkan rahasia tentang dia yang sudah menjalani keseharian di dalam penjara.

Ayahnya lumayan kurang sehat jiwa, dan hal ini yang membuat dia dengan gampang dipaksa menjadi pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap seorang anak kecil yang sebenarnya hanya jatuh sendiri karena tergelincir es yang licin di suatu hari yang dingin. Masalhnya adalah, anak itu adalah anak dari kepala polisi, loncat waktu sidang; sang kepala polisi sudah lebih dulu mewanti-wanti untuk memaksa supaya mengaku salah saja atau akan terjadi hal buruk pada anaknya. Cerita di dalam penjara juga lucu, pantas saja kemaren pagi anak-anak sekelas tertawa dengan gampangnya.

Setelah film selesai dan cerita d penjara selesai, akhirnya Hakim memutuskan sang ayah tidak bersalah, walaupun itu sudah terlambat berbelasan tahun, sang anak hanya bisa menangis haru, berhasil membersihkan nama ayahnya. Oiyah, si anak diadopsi oleh kepala penjara yang dulu juga pernah punya anak dan meninggal tapi sadar dan percaya dengan ayah dari si anak yang sebenarnya tidak bersalah. Film ini recommended lah.

Terus aku juga nonton marmut merah jambu, film paling baru yang sebenarnya sudah tidak baru lagi tapi aku baru nonton tadi malam. Memakai versi cerita juga. Kembali ke jaman sma. Anak tidak populer; dika dan temannya bertus, mencari seribu satu cara supaya bisa populer dan punya cewek. Membuat ekskul sendiri yang berbentuk jasa detective untuk menyelesaikan kasus misteri apapun.

Akhir ceritanya, si dika datang di wedding party si cinta pertamanya itu. Dan sadar ternyata yang selama ini bersamanya, di dalam anggota detective yang cuma beranggotakan tiga orang itu, cindy, meninggalkan pesan di kasus terakhir yang berupa pesan kata-kata dengan gambar marmut merah jambu yang disalah artikan kepala sekolah sebagai surat ancaman dan gambar iblis.

Si dika sadar dan berhasil memcahkan dan bicara ke cindy dan selesai. Pasti banyak yang sudah nonton kan? Tapi buat yang belum maaf karena sudah spoiler banget.

Pokoknya novel the fault in our stars keren keren kerrreen. Saat menulis postingan ini aku sedang duduk jaga warung di rumah dan sedang dalam proses mendownload the fault in our stars versi film yang semoga saja berhasil dan hari ini masuk kampus jam sembilan lewat alias jam sepuluh kurang jadi lumayan berasa punya waktu lah buat hobi yang sudah seperti kebutuhan ini, internetan.

Comments