ku pun tak tahu


       Seminggu ini kegiatan padat selama lima hari. Rencana menulis pun tertunda menjadi “sabtu atau minggu saja” yang akhirnya sampai J-1 (1 jam sebelum deadline). Dengan tema “aku” yang diberikan, agaknya terlalu sedkit waktu untuk dapat bercerita tentang satu kata yang masih menjadi misteri bagi semua orang, setidaknya begitu yang aku pikirkan. Untukku, secara pribadi, aku belum berani mengatakan bahwa aku sudah mengenal diri aku sendiri. Siapa aku sebenarnya dan apa yang aku ingin lakukan dengan sisa durasi masa hidup yang dimiliki, semuanya penuh tanya menunggu untuk bisa terjawabkan.

        Dan kalau disodorkan pertanyaan siapa aku, aku yang mana yang kamu maksudkan? Aku yang kamu lihat. Atau aku yang aku harapkan untuk orang lihat. Mungkin, aku yang ada di dalam pikiran kamu dengan asumsi-asumsi yang bisa saja benar dan bisa saja sama sekali salah. Barangkali, aku yang bahkan aku belum tahu. Perkenalkan, aku, versi apapun yang kamu mau, menurut sudut pandang siapa yang kamu tiru.

Comments

  1. Hai mas Dwi, salam kenal..

    Kalau aku boleh memilih mungkin aku ingin tau kamu menurut versimu.
    karena untuk apa perduli dengan versi orang lain?
    Selama kita yakin dengan diri kita sendiri, maka "aku menurut orang lain" tidak akan pernah menjadi gangguang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo mbak yuli atau mbak ana atau mbak yuliana, salam kenal. terima kasih sudah berniat mengenal aku versi aku.

      Delete
  2. Mungkin kamu bisa mengenali dirimu sendiri dari sifat dan mimpi apa yang kamu inginkan dalam hidup, di luar cara pandang orang lain terhadapmu.

    Salam kenal Mas Dwi, btw aku baru sadar ada cowoknya yang ikutan nulis artikel ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo mbak suliz yang lovable, salam kenal. masa sih cuma aku cowok yang ikutan? ganteng sendirian dong hehe.

      Delete

Post a Comment