Speaking class

Kelas speaking setelah sekian lama tidak masuk karena anaknya ibu dila sakit akhirnya ibu dila kembali mengajar dan sangat luar biasa.

Tidak seperti mk lain yg memiliki hal-hal pasti yg harus dipelajari, di kelas speaking kita bicara tentang berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari.

Kali ini kita membicarakan dream, ingin jadi apa nanti. Pertanyaan sulit yg sampai sekarang belum tahu pasti jawabannya apa dan mulai sedikit tahu dan jadi bingung lagi.

Teringat tentang mimpi aku dulu, yg menjadi bahan bakar semangat belajar, tapi akhirnya aku menyerah bahkan sebelum berperang karena pahitnya kenyataan.

Hari itu aku sempat update status di twitter dan facebook tentang aku yang tidak akan lagi anti dengan satu kata itu, satu kata yang terlalu menyakitkan, kata itu adalah mimpi.

Hari itu diisi dengan presentasi teman-teman tentang dream mereka masing-masing dan pada akhir kelas aku bertanya tentang pekerjaan yang bisa dimasuki oleh lulusan sastra inggris, aku bilang kalau aku sudah cari di google tapi merasa perlu untuk bertanya langsung pada ibu dosen dan kebetulan sedang bicara tentang mimpi.

Ibu pun menjelaskan. Dan kurang lebih sama seperti yang selama ini aku baca di google tapi ada satu pekerjaan yang menarik, aku bertanya tentang lulusan sasing yang ingin bekerja di kemlu, apakah harus belajar HI dulu, dan kata ibu dila katanya tidak perlu dan bisa langsung, wah aku semangat padahal ini bukan informasi pasti tapi ibu dosen yang satu ini kan sudah lumayan waktu mengajarnya jadi sudah punya banyak pengalaman, entah benar atau tidak aku tetap senang hari itu.

Minggu ini kita uts speaking seperti mk yang lain juga, tapi uts terserah dosen, mk (mata kuliah) yang sudah uts itu ada pancasila dan linguistik dan antropologi dan ski (sejarah kebudayaan indonesia) dan agama dan bahasa indonesia dan reading. Masih ada beberapa mk yang belum.

Seperti minggu lalu, menunggu ibu dila yang datang lama sekali karena ada urusan lain. Uts nya tanya jawab tapi aku kurang pd dengan performance aku sendiri.

Mk speaking memang unik. Tidak ada materi pasti yang dipelajari karena semuanya berasal dari kita sendiri. Seperti teman terbaik dan guru terbaik dan arah jalan dan dream untuk lima tahun kedepan. Jadi jelas kalau aku bingung akan seperti soal uts nya nanti.

Ternyata ditanya tentang peran guru dalam hidup dan peran orang tua dalam membiayai pendidikan dan rencana lima tahun kedepan.

Di akhir kuliah aku menyampaikan saran bersama teman sekelas, bertanya kepastian jam karena jam ibu pagi tapi kita masuk siang karena ibu ada urusan lain, lalu ibu dila pun menjelaskan kalau tugas dosen bukan cuma mengajar tapi juga penelitian dan pengabdian masysrakat.

Tapi akhirnya aku sedih sendiri karena merasa bersalah sudah bertanya tentang kepastian jam kuliah speaking, aku takut ibu tersinggung, jadi supaya tidak kepikiran terus aku memutuskan sms meminta maaf walau tidak ada sms balasan yang membuat aku semakin kepikiran tapi ya sudahlah.

Comments