review film wiro sableng (hati-hati spoiler)

jumat malam 31 agustus kemarin, aku berkesempatan mampir ke bioskop bareng teman-teman kantor untuk mengkonsumsi salah satu film yang paling diantisipasi oleh para pecinta film indonesia. setelah beberapa pekan kemarin dikejar-kejar deadline kegiatan kantor, jumat kemarin menjadi kesempatan emas berkunjung ke bioskop setelah lama sempat puasa.

alasan lainnya sih sebenarnya males ke bioskop karena dipenuhi oleh mahluk-mahluk gaib rajin main film yang jadi idola masyarakat luas, tidak terkecuali di kota aku tinggal. bahkan, terkadang dikarenakan saking larisnya penjualan tiket film bergenre horor semacam itu, sering banget film yang tidak melibatkan peran mahluk mistis hanya bisa bertahan sebentar sekali.

seperti yang sudah banyak dari kita tahu, bahwa wiro sableng merupakan serial televisi jaman dulu yang rajin kita nonton waktu masih kecil. tapi kalau boleh jujur aku kurang bisa mengingat jelas, karena aku tipe orang yang mudah lupa akan segala sesuatu, jangankan apa yang terjadi saat belasan tahun silam waktu masih kecil, apa yang aku lakukan kemarin saja belum tentu bisa aku ingat seluruhnya. kalau menurut film kartun finding nemo, namanya short term memory lost, walaupun aku tidak terlalu yakin, kita sederhanakan saja kalau aku orang yang pelupa parah minta ampun.

terlepas dari beberapa fakta menarik kalau wiro sableng itu adaptasi dari tulisan berseri, juga fakta lainnya berupa penulis wiro sableng adalah ayah dari pemeran wiro sableng, vino g bastian, film wiro sableng menurut aku layak banget untuk ditonton. durasinya yang panjang bikin puas nontonnya, adegan sablengnya juga selalu berhasil mengundang tawa para penonton.

walaupun kalau boleh berpendapat, ada beberapa detail yang bikin aku agak mikir panjang karena penasaran. salah satunya adalah kenapa sang karakter permaisuri tidak memiliki dialog? simbol apa yang mau disampaikan melalui tidak adanya dialog yang dimiliki karakter ini membuat aku lumayan banyak menerka-nerka kenapa sebenarnya.

hal yang bikin aku penasaran lainnya adalah kenapa karakter bidadari yang cantik dan suka menolong tapi bukan dengan kekuatan magis melainkan aksi bela diri ini selalu mendadak muncul dan kemudian mendadak pergi begitu saja. wiro sableng saja penasaran, apalagi yang nonton, coba bayangkan.

tapi wiro sableng dan teman-temannya saat melakukan pertarungan pertama kali dengan si kepala penjahat itu jenius sih, aku kira mereka akan langsung menang dan film pun berakhir, ternyata mereka kalah dulu. mereka baru bisa menang saat pertempuran yang kedua kalinya.

si gendeng alias guru wiro sableng lebih mirip nenek sihir setengah mahluk gaib, tapi aku gagal takut karena adegannya yang lucu selalu sukses bikin aku ketawa geli.

sebenarnya kehebatan wiro sableng juga kurang terlalu ditunjukan sih walaupun durasi filmnya yang bisa dibilang cukup panjang. kapaknya juga apalagi, padahal aku lumayan penasaran apa sih hal-hal yang bisa dilakukan oleh kapaknya si wiro sableng yang pada menit-menit awal seolah begitu dipromosikan sebagai sesuatu yang begitu istimewah dan dahsyat sampai mantan murid si gendeng hampir mencurinya tapi berhasil digagalkan kemudian malah menjadi jahat sampai selamanya.

untuk endingnya, wiro sableng menang sih, dengan kalahnya si penjahat. tapi ada post creditnya berupa sedikit cuplikan penjahat selanjutnya. yang paling bikin kagum adalah film ini digarap oleh 20th fox century, sehingga bisa disimpulkan kalau proyek ini bukan main-main dan jelas banget sih hasil filmnya kelihatan mewah walaupun masih penuh dengam warna kearifan lokal yang begitu kental.

intinya gak bakal nyesel kalau nonton film yang satu. beneran film yang patut direkomendasikan untuk teman sahabat dan keluarga yang hobi film. atau sekedar melepas penat sejenak dari kehidupan yang melelahkan. ketawa geli sampai ketawa gak tahu malu semuanya disesuaikan ke pribadi masing-masing bagaimana enaknya.




4 September 2018
#OneDayOnePostChallange
Day 0 0 0 0 0 0 0 0 2
#OneDayOnePostCommunity
4 September 2018