tugas akhir ski (uas lisan = uts + tugas akhir)
CARA
MASYARAKAT MEWARISKAN MASA LALU
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya(yang diwariskan dari
generasi ke generasi) wilayah, identitas, dan interaksi dalam suatu hubungan
sosial yang terstruktur. Dalam masyarakat ada beberapa cara dalam mewariskan
masa lalu diantaranya :
Melalui adat istiadat
Masing-masing
masyarakat mempunyai adat istiadat yang berbeda. Setiap masyarakat harus patuh
terhadap peraturan adat yang berlaku, jika seseorang melakukan penyimpangan
maka dia akan disisihkan dari masyarakat. Kebiasaan tersebut diwariskan kepada
anak melalui sosialisasi. Sosialisasi dibagi menjadi 2 yaitu :
Secara
langsung misalnya, dengan mengajarkan secara lisan tentang tradisi, adat
istiadat, dan kebiasaan yang berlaku. Contoh : Seorang ibu mengajarkan anaknya
bila ingin melakukan sesuatu harus berdo’a terlebih dahulu.
Secara
tidak langsung misalnya dengan memberi contoh perilaku/perbuatan yang baik. Contoh
: Masuk dan keluar rumah mengucapkan salam terlebih dahulu. Bila lewat didepan
orang yang lebih tua, membungkukkan badan. Berjabat tangan dengan orang tua
terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah.
Melalui cerita dongeng
Biasanya
generasi tua akan menceritakan dongeng-dongeng kepada generasi muda. Dan
didalam dongeng tersebut disispkan pesan-pesan mengenai perbuatan-perbuatan
yang dipandang baik untuk dilakukan. Contoh : Seorang kakek menceritakan
tentang kisah Kancil dan Buaya. Dalam cerita tersebut dapat diambil sisi
positif bahwa kita harus bisa mencari cara untuk menyelamatkan diri dari bahaya
yang akan menimpa kita, dan sisi negatifnya adalah kita tidak boleh berbohong
kepada siapapun.
Melalui Pertunjukan hiburan
Seorang
sarjana berkebangsaan Belanda Dr. J. L. Brandes menemukan 10 pokok kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa lalu. Salah satunya adalah melalui pertunjukan
hiburan. Contoh : Hiburan wayang adalah
salah satunya, dalam pertunjukan wayang tersebut terdapat manfaat yang sangat
besar yang akan mengingatkan manusia akan sifat-sifat atau perbuatan-perbuatan
manusia pada masa lalu.
Melaui Kepercayaan
Keyakinan
yang dianut masyarakat di suatu tempat mengenai cara mengingat para leluhur
mereka pada masa lalu. Contoh :Tugu batu
menhir yang didirikan untuk tanda penghormatan kepada para leluhur mereka.
JEJAK
SEJARAH DALAM FOLKLORE
Folklore sering diidentikkan dengan tradisi
dan kesenian yang berkembang pada zaman sejarah dan telah menyatu dalam
kehidupan masyarakat. Di dalam masyarakat Indonesia, setiap daerah, kelompok,
etnis, suku, bangsa, golongan agama masing-masing telah mengembangkan folklorenya
sendiri-sendiri sehingga di Indonesia terdapat aneka ragam folklore. Folklore
ialah kebudayaan manusia (kolektif) yang diwariskan secara turun-temurun, baik
dalam bentuk lisan maupun gerak isyarat.
Folklore menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini
disebabkan penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi sehingga setiap
anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya. Penyebaran dan
pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni dengan tutur kata atau gerak isyarat
atau alat pembantu pengikat lainnya.
Folklore bersifat anonim, artinya penciptanya tidak diketahui. Folklore
hadir dalam versi-versi bahkan variasi-variasi yang berbeda. Hal ini disebabkan
oleh cara penyebarannya secara lisan sehingga mudah mengalami perubahan. Folklore
bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau standar.
Bentuk-bentuk folklore
Folklore lisan adalah folklore yang bentuknya
murni secara lisan, yang
terdiri dari: puisi rakyat, misalnya pantun, pertanyaan tradisional, seperti teka-teki dan julukan (si pesek), dan kebangsawanan (raden masa, teuku, dan sebagainya), cerita prosa rakyat, misalnya mite, legenda, dan dongeng.
terdiri dari: puisi rakyat, misalnya pantun, pertanyaan tradisional, seperti teka-teki dan julukan (si pesek), dan kebangsawanan (raden masa, teuku, dan sebagainya), cerita prosa rakyat, misalnya mite, legenda, dan dongeng.
Folklore sebagian lisan adalah folklore yang
bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan, seperti:
kepercayaan rakyat/takhayul, permainan rakyat, tarian rakyat, adat istiadat,
pesta rakyat dan sebagainya.
Folklore bukan lisan (non verbal folklore)
adalah folklore yang bentuknya bukan lisan walaupun cara pembuatannya diajarkan
secara lisan. Contoh: arsitektur rakyat (bentuk rumah Joglo)
HAKIKAT
KEBUDAYAAN
Kebudayaan di bedakan dengan peradaban, meski
pun pada beberapa literatur kadang kala menggunakan istilah kebudayaan untuk
menunjukkan suatu peradaban. Para ahli pendidikan dan antropologi sepakat bahwa
budaya adalah dasar terbentuknya kepribadian manusia. Dari budaya terbentuk
identitas seseorang, identitas suatu masyarakat dan identitas suatu
bangsa. Dengan budaya itu pulalah seseorang akan memasuki budaya global dalam
dunia terbuka dewasa.
Wujud Kebudayaan
Wujud konkret dari kebudayaan adalah artifact
adalah kebudayaan yang merupakan hasil karya yang bersifat fisik yang dapat di raba,
misalnya bangunan megah (candi borobudur, prambanan). Kebudayaan dalam arti
sistem tingkah laku merupakan suatu pola tindakan yang dilakukan oleh manusia
yang berpola. Tingkah laku sifat nya konkret, dapat diamati, dan
divisualisasikan.
Sistem Nilai Budaya
Sistem nilai budaya adalah tingkat tertinggi
dan paling abstrak dari adat istiadat. Nilai budaya terdiri dari konsep-konsep mengenai
segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh suatu warga masyarakat
sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman orientasi pada kehidupan para
warga masyarakat yang bersangkutan.
Adat Istiadat, Norma, dan Hukum
Norma merupakan aturan untuk bertindak yang
sifat nya khusus dan perumusan nya pada umum nya sangat rinci atau ruang
lingkup nya sangat luas. Diantara berbagai norma yang ada dalam suatu
masyarakat, ada yang dirasakan lebih besar pada lain nya. Pelanggaran suatu
norma yang dianggap tidak begitu berat umumnya tidak akan membawa akibat yang
panjang juga merupakan hukum , walaupun menurut sumber tidak berarti bahwa sama
dengan hukum. Hal ini dikarenakan tidak semua memiliki sangsi hukum meski
pun secara adat di anggap memiliki tingkat pelanggaran yang tinggi.
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Bertambah
atau berkurangnya penduduk.
Pertambahan penduduk yang terjadi
sangat cepatmenyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat,
terutama pada lembaga kemasyarakatnya. Misal, orang lantas mengenal hak milik
individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain sebagainya yang
sebelumnya belum dikenal.
Penemuan-penemuan
Baru.
Suatu proses sosial dan kebudayaan
yang besar, tetapi terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi.
Proses tersebut meliputi suat penemuan baru, jalannya unsur-unsur kebudayaan
baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur
kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan. Penenemuan baru sebagai akibat terjadinya
perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pngertian dari discovery dan
invention.
Pertentangan
Masyarakat
Pertentangan-pertentangan mungkin
terjadi antara individu-kelompok, kelompok-kelompok. Pada umumnya masyarakat
tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan didasarkan pada
kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui tapi mempunyai
fnganungsi sosial. Banyak timbul pertentangan antara kepentinga individu denga
kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan.
Terjadinya
Pemberontakan atau Revolusi.
Revolusi yang terjadi di Rusia pada
1917 telah menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar bagi negra rusia yang
dulu adalah kerajaan berubah menjadi dictator proletariat yang dilandaskan pada
doktrin marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan , mulai dari bentuk egara sampai
keulrga mengalami perubahan yang mendasar.
Pengaruh
Kebudayaan Masyarakat Lain.
Apabila sebab-sebab bersumber pada
masyarakat lain, maka mungkin kebudayaan lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan
secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecerendungan untuk menimbulkan
hubungan timbal-balik, artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat
lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu. Apabila
salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi
maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan terhadap budaya lain.
Mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan kebudaya asli namun lanbat laun
kebudayaan asli diubah dengan kebudayaan asing tersebut.
FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Faktor Internal
- Adanya kejenuhan atau
ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat.
-Adanya individu yang
menyimpang dari sistem yang berlaku. Apabila penyimpangan ini dibiarkan, maka
akan diikuti oleh individu-individu lainnya, sehingga terjadi perubahan.
-Adanya
penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh anggota masyarakat dan
membawa perubahan kebudayaan.
-Adanya perubahan
dalam jumlah dan komposisi penduduk. Jumlah penduduk yang terus meningkat baik
disebabkan oleh pertambahan alami maupun adanya kaum pendatang, akan
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian
semakin terbatas menimbulkan intensifikasi penggunaan lahan melalui penerapan
berbagai teknologi, sehingga struktur sosial akan mengalami perubahan sebagai
akibat heterogennya jumlah penduduk.
-Semakin meningkatnya pengetahuan dan pendidikan penduduk,
meningkatnya pengetahuan, wawasan dan pendidikan penduduk akan semakin
mengembangkan ide, gagasan, dan kebutuhan manusia.
-Sistem terbuka
lapisan masyarakat (open
stratification)
Sistem ini
memungkinkan seseorang untuk menaikkan kedudukan sosialnya karena ada rasa
tidak puas atas kedudukan sosialnya sendiri. Keadaan ini disebut dengan status-anxiety.
-Kondisi masyarakat
yang heterogen dan bersifat terbuka. Banyaknya penduduk dengan berbagai latar
pendidikan, pendapatan, mata pencaharian dan adat istiadat menyebabkan kondisi
individu dalam masyarakat berada dalam kondisi persaingan dan peniruan sesuatu
yang dianggap lebih baik.
Faktor Eksternal
-Bencana alam, misalnya
gunung meletus, banjir, gempa dan sebagainya. Bencana alam menyebabkan
perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan ini menuntut pola adaptasi yang
berbeda dari sebelum terjadinya bencana. Perubahan ke arah kemunduran (regress) ini seringkali
menimbulkan goncangan-goncangan dalam kehidupan masyarakat. Orang menjadi lupa
terhadap norma dan adat istiadat yang berlaku, pokoknya mereka dapat
mempertahankan diri dari bencana tersebut.
-Peperangan, tidak hanya akan
meningkatkan angka kematian, tetapi juga akan menyebabkan rusaknya berbagai
sarana dan prasarana kebutuhan hidup, seperti lahan pertanian, sekolah, rumah,
dan sebagainya. Kekacauan politik akan diikuti dengan kekacauan sosial,
ekonomi, dan mental penduduknya. Peperangan ini seringkali diikuti dengan
penaklukan atau penjajahan oleh bangsa lain yang menang. Masuknya ideologi baru dan tata cara lainnya dari
negara penjajah. Semua itu secara langsung atau pun tidak akan merubah
kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
-Adanya perasaan puas
terhadap struktur budaya yang ada
-Adanya perasaan takut
akan timbulnya goncangan-goncangan dalam masyarakat
-Kurang mengadakan
hubungan dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya
-Adanya hambatan
bahasa dan geografis dalam berinteraksi dengan masyarakat lain
-Adanya prasangka
jelek dan curiga terhadap masyarakat lain yang berbeda budayanya
-Kurangnya
pengetahuan, wawasan, dan perkembangan pendidikan yang lamban
-Sikap masyarakat
yang sangat tradisional
-Adanya
kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested
interests
-Hambatan-hambatan
yang bersifat ideologis
sumber : internet
-Adat atau kebiasaan.
Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
Comments
Post a Comment