mempertimbangkan probabilitas nyata tidak nyata cerita dika
Jadi hari selasa ini aku ke kampus lagi karena kemaren aku
gagal mendapatkan tanda tangan pak dekan alias pa fahmi alias pembimbing
akademik aku untuk menyetujui kartu rencana studi untuk semester berikutnya
yaitu semester empat. Singkat kata, mendapatkan tanda tangan beliau hari ini
terasa sangat mudah karena kalau kemaren harus menunggu sampai pa fahmi datang
di kampus dan setelah sudah ada di kampus ternyata si bapa harus menjadi
penguji salah satu kaka mahasiswi yang melakukan ujian skripsi kemaren, aku
sempat bertanya sama ibu fani apakah kita boleh menonton ujian proposal tapi
ibu fani menggeleng tanda tidak memperbolehkan, ternyata aku salah dengar
karena yang boleh dinonton itu ujian seminar, aku juga belum pernah nonton
ujian seminar.
Okeh kita kembali lagi ke pa fahmi yang sukur Alhamdulillah dapat
ditemukan dengan cepat, yaitu berada di ruangan beliau di ruangan dekan di
lantai dua. Aku awalnya ingin berlama-lama dan curhat sedikit tapi entah kenapa
aku berubah pikiran di menit terakhir dan lagipula kita tidak sedang empat mata
melainkan enam karena ada dika yang aku temui di parkiran yang yang aku ajak
menewani mencari pa fahmi. Jadi Cuma tanda tangan gitu aja terus dengan sedikit
nasehat pa fahmi mengatakan semoga cepat lulus dan cepat dapat kerja supaya bias
membantu mamanya yah, ternyata si bapa masih ingat curhatan aku waktu yang aku
bilang ingin banget kerja tapi gak tau apa karena kemaren aku baru mendapatkan
sertifikat toefl yang tidak ingin aku sia-siakan sehingga aku berniat mencari
kerja tapi gak tahu apa dan pa fahmi mengatakan lebih focus kuliah dulu jangan
sampai nanti kuliahnya kacau.
Ngomong-ngomong tentang sertifikat toefl, astagah aku belum
memakainya untuk apa-apa sama sekali, astagah, apa yang aku lakukan? Menurut salah
satu teman aku, lebih baik manfaatkan sebaiknya selama sertifikat itu masih
aktif seperti mengapply proram apaun itu. Well, sebenarnya banyak banget
program-program yang bias diappy kemaren sebelum tahun baru alias bulan
desember tapi sayangnya waktu itu aku lag imager luar biasa jadi gak apply sama
sekali, ada sih satu program yang sudah aku siapkan ini dan itunya tapi
akhirnya gagal ikut karena masih banyak administrasi yang belum disiapkan
seperti essai yang belum ditulis dan surat rekomendasi yang belum didapatkan dan
lain sebagainya.
Setelah mendapatkan tanda tangan dosen pembimbing akademik
aku kemudian menemui ibu fani selaku ibu ketua program studi untuk mengumpulkan
krs tadi. Ibu fani sedikit banyak menjelaskan tentang system krs online yang
sedang dicanangkan oleh universitas yang sebenarnya aku gak terlalu yakin bias berhasil
tahun ini stelah kegagalannya tahun lalu, kok aku kelihatan pesimis banget gitu
yah? Sebenarnya manfaat yang akan didapatkan akan sangat membantu dalam
mempermudah proses registrasi penerimaan khs dan pengisian krs yang memakan
waktu dan energi berhari-hari ini. Kalau di universitas-universitas lain di
pulau jawa yang semuanya sudah online seperti melihat nilai lewat online dan
mengisi mata kuliah yang ingin dikontrak juga lewat online. Lihat saja nanti
apakah tahun ini apakah system pengonlinean ini akan berhasil atau tidak.
Keluar dari ruangan ibu fani, aku dan dika duduk di halaman
fakultas yang sebenarnya masih di gedung dekanat yaitu di depan gedung dekanat.
Aku teringat tentang cerita yang gagal diceritakan oleh dika kemaren tentang
liburannya di bandung jadi hari itu aku pun menagih cerita darinya. Ceritanya
membuat aku agak tidak percaya, karena, yah dika itu orangnya suka cerita remeh
temeh atau small talk atau kalau di ternate kita menyebutnya konga jadi aku
tidak bias langsung menelan cerita yang dia sampaikan barusan. Aku bahkan
bertanya, hey apakah cerita ini nyata atau fiksi? Dan dia tetap bersikeras
kalau cerita ini nyata. Masalahnya dika ini orang yang gak hobi foto-foto jadi bisa
saja kan dia mengarangnya tapi aku mencoba positif lah. Jadi apakah kalian
penasaran cerita yang sebenarnya aku bicarakan ini?
Jadi dika baru pulang liburan di bandung dan jogja tapi dia
cerita ini berfokus di bandung. Ceritanya itu dia bersama ketiga temannya yang
lain yang adalah teman cowok semuanya liburan di salah satu rumah temannya dan
rumah itu kosong dan ketiga temannya itu masing-masing memiliki cewek dan yang
terjadi di rumah itu adalah mereka melakukan yang tidak seharusnya, mereka
melakukan itu dalam tanda kutip tapi untungnya dika tidak ikutan. Aku cukup
mengenal dika dan dika itu orangnya cukup agamis dan taat beribadah lima kali
sehari dan jelas ibadahnya lebih dari aku. Tapi dia cerita teman-temannya itu
melakukan itu dan mengajaknya untuk ikutan tapi dika menolak yang sontak
membuat aku kagum dan pada saat yang bersamaan tidak begitu yakin dengan keseluruhan
cerita yang dia utarakan. Saking panasnya ceritanya aku sampai tegang dalam
tanda kutip. Tapi kemudian kedua teman lain dari jurusan lain yaitu ilmu
sejarah lewat dan berhenti dan kita mengobrol, sekarang jadi delapan mata. Kami
mengobrol tentang hal lain dan tertawa bersama.
Yang kami bicarakan adalah tentang system pelayanan registrasi
kampus yang tetap parah tahun demi
tahun, walaupun ada banyak perkembangan baik juga seperti pengadaan loket dan
tempat duduk yang membuat para mahasiswa bisa sedikit lebih antri dan nyaman. Kalau
kemaren-kemaren satu ruangan itu penuh sesak dan semuanya berdiri dan ada juga
yang selonjoran di lantai dengan kondisi riuh serta tidak sejuk sama sekali. Tapi bukan
berarti sekarang sudah gak parah, masih lah. Bahkan menurut cerita teman aku
yang ikut ngantri karena kebetulan waktu aku registrasi gak terlalu padat
karena dari jauh hari, katanya mereka sampai saling senggol, cubit dan
mengumpat. Ada yang lucu, ada salah seorang mahasiswa yang juga mengantri dan
mungkin sudah terlalu lelah dan membuatnya berteriak nyaring, lebih baik aku
berhenti kuliah daripada menderita begini, well itu agak lebay dan sadis dan
lucu. Kita berempat tertawa terbahak membicarakan realita kekacauan ini.
Setelah itu aku bersama salah satu teman yang lain mencoba
mencari ka marisa alias ibu presiden bem sastra di kosan miliknya karena hp
miliknya rusak tapi kata teman kosnya katanya dia sudah berangkat ke kampus
kemudian kita kembali ke kampus kemudian mengecek di berbagai tempat yang bisa
jadi kemungkinan keberadaan ibu pres seperti di gedung pusat kegiatan mahasiswa
tempat ukm-ukm dan di ruang bem di fakultas tapi tetap tidak bisa menemukannya
dimanapun. Kami pun menelpon bapak wakil presiden bem sastra alias ka wisnu
tapi nomornya tidak dapat dihubungi sehingga membuat kami mengirim sms saja. Jadi
sebenarnya tujuan dari cari mencari ini adalah untuk memberitahukan perihal
tentang undangan dari bem teknik tentang acara yang akan dilaksanakan besok
dalam rangka ulang tahun bem fakultas teknik yang ke tiga belas tahun yang juga
akan disisipkan seminar nasional tentang isu-isu infrastruktur. Aku rencananya
besok mau ikut menhadiri juga tapi entahlah liat saja besok.
Saat pulang aku tidak langsung ke rumah tapi mampir ke
warnet karena ingin mencari contoh-contoh daur ulang untuk program kelas
pesisir pcmi malut selanjutnya. Bahan-bahan yang kami gunakan adalah botol
minuman bekas dan kardus bekas dan Koran bekas, jadi aku mencoba mncari
contoh-contoh daur ulang sebanyak mungkin yang bisa aku temukan sampai aku
malas dan berhenti. Aku buka fesbuk dan twitter dan blogger dan tumblr. Ada cerita
tentang tumblr nih, ternyta aku punya cukup banyak akun tumblr karena kebiasaan
aku yang lupa password. Jadi aku mengganti password dengan menu lupa password
yang ternyata tidak susah. Tapi kemudian aku menyesal karena satu akun dengan
alamat link dwibudidarma.tumbr.com aku lupa passwordnya, sama seperti yag lain,
tapi aku juga lupa emailnya, aku mecoba menebak password yang aku gunakan tapi
selalu gagal. Alasan kenapa aku begitu terobsesi dengan akun yang satu ini
adalah jelas karena alamat linknya. Karena semua social media yang aku gunakan
pasti pake dwibudidarma baik itu facebook atau twitter atau instagram atau
blogspot atau soundcloud atau wattpad tapi yang satu ini namanya sudah benar
tap aku lupa sama sekali menggunakan email yang mana yang membuat aku tidak
bisa mengganti passwordnya dan tidak bisa menggunakan akun beralamat link
sempura ini.
Kemudian aku pulang dan menonton satu episode drama korea
yang sedang aku nonton dan malamnya aku ke rumah aldi bersama anggota pcmi yang
lainnya untuk melakukan rapat perihal kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu
dekat ini yaitu kelas pesisir edisi daur ulang. Kita membawa barang-barang yang
akan digunakan untuk menaur ulang dan bersama-sama mencoba membat seuatu.
Sebenarnya aku beruntung banget bisa masuk di pcmi dan
berteman dengan orang-orang hebat dan melakukan hal-hal hebat contohnya kelas
pesisir kemudian secara langsung merasa termotivasi dan terinspirasi oleh
cerita-cerita hebat mereka. Ada salah satu kaka pcmi yang dapat beasiswa studi
jenjang master dan sedang dalam proses persiapan, eh bukan satu tapi dua. Aku jadi
semacam mendapat dorongan untuk ingin menjadi seperti mereka dan juga mendapat pelajaran tentang apa-apa saja
yang akan dipersiapkan untuk studi beasiswa ini yang walaupun gratis tapi
persiapannya tidak gratis jadi aku harus punya kerjaan dulu baru cari beasiswa
jadi aku harus segera mendapat pekerjaan setelah lulus.
Comments
Post a Comment