rajin menulis


Sekarang freakuensi saya dalam menulis sudah lumayan. Karena saya memiliki rencana dan target untuk menghasilkan banyak tulisan untuk blog saya. Dan menurut yang pernah saya dengar kalau mau mahir menulis ya kuncinya hanya rajin menulis. Saya menulis di sebuah buku.

Mencoba menuangkan isi pikiran dalam bentuk untaian kata. Yang tingkatan privacynya tidak saya terlalu pedulikan. Dan sekarang saya mau menuliskannya. Maksud saya mengetiknya. Namun kemudian saya mendapat perasaan ragu untuk mengetikannya.

Saya memang aneh. Mungkin saya akan menyortir dulu mana yang bisa dan memiliki tingkatan curhatan yang tidak terlalu ekstrim. Kemudian baru saya akan mengetiknya.

Saya sudah jarang menulis di buku sekarang. Tapi saya sudah menulis daftar ide yang bisa saya gunakan nanti untuk menulis. Karena terkadang selain hilang mood dalam menulis.

Masalah yang lainnya adalah tidak memiliki ide tentang apa yang akan tulis. Target saya 100 atau 70. Karena bulan februari kemaren saya sudah memposting 7 tulisan. Jadi sekarang di bulan maret saya ingin meposting 70 tulisan. Ingin memang ingin, tapi apa saya bisa.

Menulis saja masih malas-malasan. Blog saya ini selain dijadikan tempat curahan. Saya berharap juga bisa menjadi cv saya. Atau setidaknya orang yang ingin mengetahui saya lebih lanjut dapat tinggal membacanya saja. Saya sudah membayangkannya saat bertemu orang lalu saya pun mengatakan silahkan baca blog saya. Hahaha.

Saya sudah dua kali bertemu teman di warnet. Rasanya sangat menakutkan. Eh sebenarnya bukan dua kali tapi sudah tiga kali. Tiga kali pergi warnet dan tidga kali juga bertemu teman di warnet. Mereke bertanya tentang kuliah dimana. Dan jawaban yang bisa saya katakan hanya dimana saja.

Entah mengapa rasanya berat sekali mulut ini mengatakan saya dulu kuliah di jogja dan sekarang mau kuliah disini ternate saja. Entahlah. Lalu saya memiliki pikiran untuk memberikan alamat blog dan menyarankan mereka kalau mereka ingn tahu. Baca saja disitu. Namun semua itu hanyalah dalam pikiran saya saja. Karena saking takut atau malu atau takut.

Comments