28 oktober

Tanggal 28 oktober selain adalah hari sumpah pemuda juga adalah hari meninggalnya papa. Sudah empat tahun ternyata, tidak terasa.

Papa meninggal waktu aku kelas satu sma. Padahal itu adalah masa dimana aku paling membutuhkan papa untuk membantu mencari jati diri dan tujuan hidup. Tapi.

Aku selalu berpikir kalau papa masih ada mungkin semuanya akan berbeda. Mungkin. Mungkin aku tidak akan menyerah pada mimpi. Mungkin aku tidak akan terlalu bingung tentang pertanyaan ingin jadi apa nanti.

Tapi semuanya sudah terjadi dan tidak berandai-andai seperti itu. Astagjfirullah, maafkan dwi ya Allah. Dwi hanya berniat curhat di blog yang tidak ada pembacanya.

Sudah empat tahun tapi rasanya seperti baru kemaren. Apalagi kalau mencium daun pondak, rasanya langsung ditabrak sekaligus dengan banyaknya perasaan kejadian hari kamis empat tahun lalu itu.

Papa adalah papa terhebat. Aku menyesal pernah merasa risih waktu dipeluk papa waktu tidur dan sekarang hanya bisa membayangkan hangatnya pelukan papa atau perasaan waktu memeluk papa saat naik motor.

Papa apa kabar.

Comments