this is pretty much what was going on. written in formal way. I'll write the informal style someday.
Kementerian Pemuda dan Olahraga telah
menyelenggarakan berbagai macam program untuk pemuda dengan mengirimkan pemuda
Indonesia ke luar negeri melalui konsep pertukaran. Adapun salah satu
programnya adalah ASEAN Students Visit India atau yang oleh pengelenggara
namanya menjadi Program Pertukaran Pemuda Indonesia-India. Kesepakatan tersebut
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk saling belajar
pengalaman dari kedua negara pada khususnya dan dunia internasional pada
umumnya.
ASEAN Students Visit Inda (ASVI) secara
formal mulai dilaksanakan pada tahun 2011, berdasarkan pada Memorandum of
Understanding (MoU) antara negara-negara ASEAN dan India. Namun demikian
didasari bahwa MoU dimaksud belum memiliki naskah berupa agreement atau action
plan yang memuat detail teknis kegiatan pertukaran pemuda. Karena itu secara
objektif pada tahun ini belum bisa dikatakan program pertukaran dalam arti
resiprokal, namun lebih merupakan program perintisan pertukaran
karena kegiatannya hanya diisi dengan pelajar dari negara ASEAN yang diundang
untuk mengikuti kegiatan di India.
Kegiatan pertukaran pemuda dengan India,
mempunyai peran strategis dalam rangka menjalin persahabatan dan saling
pengertian antar pemuda kedua negara dalam beragam aspek kehidupan. India
sendiri merupakan negara yang sangat fenomenal karena kini secara ekonomi mampu
melejit menjadi kekuatan ekonomi ke-3 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat
dan China. Dengan demikian, pada tempatnya jika pemuda Indonesia bersama pemuda
Cina berupaya keras untuk memperluas wawasan dan cakrawala berpikir secara
global seraya tetap menunjung spirit nasionalisme yang tinggi. Secara khusus,
pemuda Indonesia perlu jeli melatih diri dalam pendalaman kompetensi
kewirausahaan baik sebelum berangkat maupun selama di India sehingga dapat
diterapkan secara praktis dalam kegiatan purna program. Program ini hanya
terbagi dalam satu fase yaitu fase India.
Maksud & Tujuan Program
Dalam rangka menjalin persahabatan
dan saling pengertian antar pemuda negara ASEAN dengan India dalam beragam
aspek kehidupan dan berupaya untuk memperluas wawasan dan cakrawala berpikir
secara global seraya tetap menunjung spirit nasionalisme yang tinggi merupakan
maksud diadakannya program ASVI.
Adapun yang menjadi tujuan diselenggarakannya program Asean
Students Visit India tahun 2015 :
1. Tujuan
Umum
· Memupuk
rasa persaudaraan dan saling pengertian antar pemuda ASEAN dan India dalam
rangka mendorong terciptanya perdamaian dunia.
· Memahami
tanggung jawab dan meningkatkan kemitraan untuk pembangunan nasional dan
internasional.
· Memberikan
persepektif pemikiran dan wawasan baru dalam memajukan kegiatan kepemudaan.
2. Tujuan
Khusus
· Memberikan
bekal kompetensi kewirausahaan sehingga mereka mampu mengasah daya baca
terhadap peluang-peluang bisnis untuk kesejahteraan diri dan masyarakat di
sekitarnya.
· Menumbuhkan
jiwa kewirausahaan, termasuk social entrepreneurship sehingga bermanfaat dalam
memahami berbagai fenomena kehidupan secara arif dan mandiri.
Peserta Program
Perekrutan peserta
Di Indonesia proses seleksi dimulai antara
bulan Maret sampai bulan Juli 2015. Seleksi awal dilakukan oleh masing-masing
dinas pemuda dan
olahraga (Dispora) propinsi asal peserta. Oleh karena peserta yang dibutuhkan
hanya 25 orang, tidak semua propinsi di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program ini. Kesempatan diberikan secara bergiliran dengan
propinsi-propinsi lainnya sesuai dengan kuota yang diberikan oleh kementerian
pemuda dan olahraga. 24 dari provinsi di Indonesia dan 1 dari Kemenpora
sebagai official.
Seperti
yang telah disebutkan di atas bahwa seleksi bagi para calon peserta Program
ASEAN Students Visit India tahun 2015 dilakukan oleh masing-masing dinas pemuda dan olahraga (dispora) di propinsi asal
tiap peserta. Jumlah peserta yang dibutuhkan untuk tahun 2015 adalah 6 orang
yang terdiri dari 3 orang putra dan 3 orang putri. Meskipun seleksi diadakan
secara terpisah oleh masing-masing propinsi yang berpartisipasi, namun secara
umum materi seleksi selalu meliputi:
1. Kemampuan
berbahasa Inggris dengan baik
2. Pengetahuan
umum baik lingkup nasional maupun internasional
3. Pengetahuan
dan kemampuan seni dan budaya (secara khusus yang merupakan budaya daerah asal
para peserta)
Seleksi juga diawali dengan seleksi administratif yang
persyaratannya secara umum antara lain belum menikah, berstatus mahasiswa atau
sudah lulus kuliah, berusia antara 18-25 tahun, warga negara Indonesia yang
sehat jasmani dan rohani.
Peserta
Di bawah ini adalah nama-nama
peserta ASEAN Students Visit India 2015 yang lulus seleksi di tingkat propinsi
:
NAMA PESERTA
|
PROPINSI ASAL
|
Tri Kurnia Maulida
|
Jawa Timur
|
Dwi Budidarma Sutrisno
|
Maluku Utara
|
Mely Arisandi
|
Palembang
|
Ahmad Novindri Aji Sukma
|
Bandar Lampung
|
Hikmah Wahyuni Nasution
|
Kalimantan Utara
|
Dwiyanto
|
Jawa Tengah
|
Raziv Racsanzhani
|
Banda Aceh
|
Putu Irmayanti Wiyasa
|
Bali
|
Fajar Fuady
|
Banten
|
Nurul Septavita
|
Riau
|
Ana Sakinah
|
Sumatera Barat
|
Rayna Ditriano
|
Sumatera Utara
|
Costaria Monalisa
|
Maluku
|
Agriawan Al Hikmah
|
Sulawesi Tenggara
|
Mely Sabina Ester
|
Jawa Barat
|
Tabita Wulandari
|
Kalimantan Tengah
|
Prima Sue Nurlia
|
Kepulauan Riau
|
Andam Dewi Putri
|
Nusa Tenggara Barat
|
Naya Prastatama
|
Sulawesi Selatan
|
I Made Anggara
|
Kalimantan Timur
|
Nycodemus Sesa
|
Papua Barat
|
Andrian Dwitiva
|
Bengkulu
|
Bonifasia Magdalena Frabun
|
Papua
|
Irfan Prabowo
|
Yogyakarta
|
Setelah masa seleksi usai maka para peserta
diundang ke Jakarta untuk mengikuti acara pelatihan atau pre departure
trainning selama kurang lebih 3 hari yang dimulai pada tanggal 3
September 2015. Acara pelatihan ini dikoordinir secara bersama oleh Kemenpora
dan senior ASVI. Lokasi pelatihan adalah di Pusdiklat Kemenkes, Jakarta
Selatan. Materi pembekalan yang diberikan secara umum meliputi wawasan
kebangsaan, Team buliding, Focus group discussion, Mental and Character
buliding, materi kebangsaan dan pariwista Indonesia,tata krama pergaulan
internasional, table manner, grouping, rangkaian
latihan seni dan budaya dan lain-lain. Sebagian besar materi diberikan dalam
bahasa Indonesia, hanya sebagian kecil saja materi yang diberikan dalam bahasa
Inggris. Dalam masa pelatihan ini pula menjadi waktu yang paling tepat untuk
para peserta saling mengenal satu sama lain.
Waktu Pelaksanaan Program
Program ASEAN Student Visit India Tahun 2015 ini
dilaksanakan dari tanggal 6 September 2015 hingga 15 September 2015 bertempat
di India (Hyderabad, Agra, New Delhi).
PDT – Keberangkatan ke India
Pada tanggal 6 September 2015, Kementrian Pemuda dan Olahraga melepas
24 Mahasiswa dari 24 Provinsi dan satu official dari pihauk kemenpora di
Indonesia untuk mengikuti Program Asean Students Visit Indonesia (ASVI) yang
diselenggarakan oleh Confederation of Indian Industry (CII) Kementrian
Perindustrian Pemerintah India. Kedua puluh empat mahasiswa terpilih
untuk mewakili pemuda Indonesia setelah mengikuti tahapan seleksi yang sangat
ketat, baik melalui dispora provinsi masing-masing maupun seleksi pusat melalui
Kementerian Pemuda dan Olahraga serta ditambah satu orang official.
Sebelum diberangkatkan menuju India, para peserta ASVI 2015
terlebih dahulu mendapatkan pembekalan Pre-Departure Training (PDT) selama
3 Hari dari tanggal 3 September – 5 Agustus 2015 bertempat di gedung Pusdiklat
Aparatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dibuka pada pukul 17.00
Wib pada tanggal 4
September oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Dr. Yuni Poerwanti
M.Pd. Adapun
kegiatan selama PDT tersebut meliputi : training tentang motivasi dan bisnis,
sharing alumni, bisnis dan kreatifitas, bisnis, delegasi dan pemuda, how to be
a delegate, UMKM, Post Program Activity, tata cara penggunaan seragam A1,
Latihan Culture Performance, Olahraga setiap pagi, melatih public speaking,
pemilihan struktur selama program seperti youth leader (YL) dan assistant youth
leader (AYL) dimana terpilihlah YL dari Sumatera Utara dan AYL dari Aceh.
Selain itu didalam program kami juga dibuat secara berpasangan agar bisa saling
menjaga dan memudahkan koordinasi satu sama lain.
Tanggal 6 September 2015 tepatnya pukul 13.30
WIB saya dan 24 orang teman delegasi Indonesia berangkat ke Singapura untuk
transit lalu kemudian kami berangkat ke Hyderabad India pada pukul 20.00 waktu
Singapura. Kira – kira pukul 01.00 waktu India kami tiba di Hyderabad dan
langsung menuju hotel untuk beristirahat dan persiapan untuk kegiatan
paginya.
Selama kurang lebih 10 Hari para peserta ASVI 2015 akan
mengunjungi beberapa Perusahaan dan universitas ternama di beberapa kota di
India, seperti; Indian School of Business, Usha
International Ltd untuk batch 1 dan Tecumseh Products Pvt Ltd, CII-Sohrabji
Godrej Green Business Centre Survey International Crops Research Institute for
the Semi-Arid Tropics (ICRISAT) di Hyderabad. Kemudian
ASVI 2015 juga akan mengunjungi beberapa perusahaan-perusahaan dan Universitas
lainnya yang berada di New Delhi, seperti; Jawaharlal Nehru University, Qutub
Minar, Foreign Service
Institut, Maruti Udyog, Munjal Showa dan Bharat Seeds mengunjungi Medanta, Fortis Hospital, dan selain itu ASVI
2015 juga akan dibawa ketempat hiburan bernama akhsardham di New Delhi lalu kemudian dilanjutkan berkunjung ke
Agra, berekreasi ke Taj Mahal di kota Agra yang merupakan salah satu dari
tujuh keajaiban di dunia dan ke Agra Fort dan pada malam terakhir akan diadakan pertunjukan seni
oleh masing-masing negra peserta pada malam gala dinner di
New Delhi.
Hyderabad, Senin, 7 September 2015
08.00 - 09.00 :
Sarapan pagi bersama semua delegasi di Hotel
09.00 – 12.00 : Perkenalan dari CII tentang Do’s and Don’t selama program
berlangsung, perkenalan delegasi lima
negara (Indonesia, Laos, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Kamboja),
mempresentasikan tentang negara masing-masing beserta tanya jawab (kontingen
Indonesia menyanyi lagu India, kontingen Indonesia mengajak teman-teman
delegasi lainnya menyanyi dan menari banana), pihak CII membagikan uang saku
kepada semua delegasi, Pihak CII sharing tanya jawab tentang India bersama
semua delegasi, (kontingen Indonesia aktif dalam setiap sesi tanya jawab)
12.00 AM : Berangkat ke Indian School of Business (ISB)
13.30 - 14.30 :
Tiba di Indian School of Business, Foto bersama semua delegasi bersama pihak
universitas, makan siang bersama semua delegasi
14.30 - 15.00 :
Seminar oleh pihak ISB
15.00 - 16.00 :
keliling kampus ISB dibantu oleh salah satu mahasiswa ISB
INDIAN SCHOOL OF
BUSINESS
Hari pertama ASVI 2015 melakukan kunjungan ke Indian School of
Business (ISB) adalah salah satu universitas terbaik di Asia yang berada di
Hyderabad, India. Universitas ini terkenal sebagai Universitas dengan
jurusan-jurusan ilmu bisnisnya yang telah melahirkan deretan nama CEO hebat di
berbagai negara di penjuru dunia. ISB melakukan kerja sama dengan berbagai
institusi lainnya seperti London School of Business. Termasuk Universitas yang
tergolong muda tetapi menunjukan prestasi mencengangkan dan telah terakreditasi
sebagai universitas urutan ke-33 oleh Financial Times berdasarkan survey Global
MBA Rankings, tidak mengherankan karena peran pihak kampus yang sukses
menciptakan suasana belajar yang nyaman dan ditunang dengan berbagai fasilitas
tambahan pendukung seperti perpustakaan yang memiliki banyak referensi, tempat olahraga
seperti lapangan basket, kolam berenang, gymnasium beserta lingkungan kampus yang begitu
hijau dan bersih. Delegasi Indonesia turut aktif dalam sesi Tanya jawab setelah
seminar. Pesan yang bisa diambil dari seminar hari ini yang disampaikan oleh
pihak kampus melalui pimpinan kampus dengan presentasi yang menarik adalah
tentang perspektif dalam memandang pendidikan jaman sekarang sudah berubah dan
tidak kaku lagi. ISB percaya dengan system anti-wysiwyg (what you see is what
you get) karena ISB percaya bahwa apa yang dipercaya benar oleh seseorang belum
tentu dipercaya oleh orang lain. Karena teknologi bisa membuat seorang profesor pun dimentahkan
oleh mahasiswanya dimana teknologi tersebut adalah internet. ISB percaya bahwa konteks selalu di atas
konten.
16.25 - 17.00 :
Perjalanan menuju Shilparamam (Haat for cottage industries)
17.00 : Tiba di Shilparamam (Haat for cottage
industries)
17.00 - 18.00
: Belanja souvenir di Shilparamam
SHILPARAMAM
Setelah mengunjung ISB, ASVI 2015 bersama delegasi yang lainnya
melanjutkan perjalanan menuju Shilparamam. Shilparamam adalah tempat
persinggahan untuk pembelian souvenir. Shilparamam didirikan dengan tujuan
untuk melestarikan kesenian dan kerajinan tangan India. Terdapat berbagai
barang yang diperjual belikan di tempat ini. ASVI 2015 dan delegasi Negara
lainnya diberikan waktu oleh pihak CII untuk melakukan kegiatan berbelanja. Kita bisa menemukan
bentuk buah tangan yang dibuat asli oleh seniman lokal, mulai dari lukisan,
perhiasan; seperti gelang dan cincin dan aksesoris lainnya, beserta kain sari,
pasmina, kurti, tas, dan sebagainya.
18.00 - 20.00
: Perjalanan kembali ke Hotel
20.00 : Tiba di Hotel
20.00 - 21.00 : Makan malam dihotel
21.00 - 21.30
: Kembali ke kamar masing-masing untuk mengganti pakaian
21.30 - 23.00
: Evaluasi kegiatan seharian
Hyderabad, Selasa, 8 September 2015
08.00 - 09.00 :
Sarapan pagi bersama semua delegasi
09.00 - 14.00 : Berkunjung ke USHA International Ltd.
USHA International Ltd
Pada hari ketiga, kelompok tujuan dibagi oleh pihak CII. Kelompok pertama
terdiri dari Indonesia dan Malaysia dan yang kedua terdiri dari Laos,Kamboja
dan Brunei. Kelompok pertama berkunjung ke USHA International Ltd sedangkan kelompok yang kedua pergi ke
industry lain yaitu Tecumseh Products Pvt Ltd. Pada kunjungan ini peserta
diajak berkeliling perusahaan secara langsung untuk melihat produksi
mereka,namun sebelumnya dilakukan penjelasan kecil terlebih dulu oleh pihak USHA, sekali lagi peserta
dari kontingen Indonesia sangat aktif untuk bertanya paa saat diberikan sesi
bertanya. USHA
International Ltd merupakan perusahaan penghasil sparepart untuk kendaraan baik
motor maupun mobil, USHA merupakan perusahaan yang mendistribusikan hasil
produksinya ke perusahaan ternama seperti Honda, Toyota dsbnya. Disini kami
dapat melihat bagaimana proses pembuatan baut – baut pada mobil dan motor.
14.00 - 15.00 : Makan Siang di Aditya Hometel
15.00 - 17.00 : Seminar dari CII - Sohrabji
godrej, green bussines centre
CII - Sohrabji
Godrej Green Business Centre
Selanjutnya seluruh kontingen di pertemukan kembali pada sebuah
gedung yang sangat rindang penuh dengan bermacam-macam tumbuhan. Berdasarkan
hasil dari penjelasan pihak CII,mereka memfokuskan diri pada sektor industri
yang mengutamakan kepentingan lingkungan hidup disekitar. Pada kunjungan ini pula, peseta
diajak berkeliling kebun hutan dari Green Business Centre ditemani seorang
guide untuk menjelaskan semua yang ingin ditanayakan.
17.30 – 19.30 : perjalanan ke hotel
20. 00 – 21.00 : Makan malam di hotel
21.30 - selesai : Latihan Culture Performance dan
evaluasi
Hyderabad, Rabu, 9 september 2015
08.00 - 09.00 : Sarapan pagi bersama semua delegasi
09.00 -10.00 : Check out dari hotel, Memasukan
barang-barang ke dalam bagasi bus karena setelah kunjungan akan langsung
dilanjutkan dengan perjalanan ke bandara
10.00 - 11.30 : Perjalanan dari hotel ke
International Crops Research Institute for The Semi-Arid Tropics (ICRISAT)
11.30 : Tiba di ICRISAT
12.00 - 12.30 : Seminar di ICRISAT
12.30 - 13.00 : Tour di ICRISAT berkeliling kawasan
ICRISAT dengan menggunakan bus
International Crops Research Institute for
The Semi-Arid Tropics (ICRISAT)
Saat memasuki kawasan gedung ICRISAT,
atmosfir yang ada berubah total menjadi sangat berbeda seperti layaknya saat
berkunjung ke Green Building Centre. Dengan luas sekitar 150 hektar, ICRISAT
memberikan pemandangan hijau di setiap sudut mata memandang. ICRISAT
berkomitmen untuk membantu menyediakan makanan yang tidak hanya sehat tapi juga
bernutrisi tinggi untuk menanggulangi masalah malnutrisi pada penduduk Asia dan
Afrika yang memiliki lahan yang kering (dryland) dengan bantuan sains dan ilmu
bioteknologi yang canggih membuat tanah menjadi gembur dan menghasilkan
produksi pertanian yang lebih unggul. ICRISAT percaya bahwa masalah yang ada di
masa depan adalah masalah makanan. Ketidakstabilan jumlah makanan yang tidak
sesuai dengan jumlah penduduk yang terus membengkak tidak terkecuali india yang
tengah mengalami peningkatan jumlah penduduk yang luar biasa dan tidak ada
tanda-tanda pencegahan oleh pemerintahan India. ICRISAT meyakini bahwa 30 atau
40 tahun lagi, penduduk dunia akan mencapai angka 20 Milyar dan masalah makanan
akan menjadi serius ketika jumlah penduduk tidak sesuai dengan jumlah
ketersediaan makanan. Hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi.
13.00 - 14.30 : Makan siang di ICRISAT
14.30 - 15.00 : Perjalanan dari ICRISAT ke Bandara Rajiv
Gandhi International
15.00 : Tiba di Bandara (Pesawat pertama
berisiskan kontingen Malaysia, Laos, dan Brunei Darussalam sedangkan pesawat
kedua berisikan kontingen Indonesia dan Kamboja)
16.00 : Menunggu waktu check in di KFC
17.00 : Melakukan Chek in bagasi, melakukan
screening check in ke ruang tunggu
17.30 : Menunggu di ruang tunggu untuk keberangkatan
pesawat jam 20.00 PM
20.00 : Berita pesawat delayed sampai jam 22.00 PM
(Pesawat pertama yang berisikan kontingen Malaysia, Laos, dan Brunei Darussalam
tidak mengalami delayed dan sampai ke New Delhi sesuai jadwal)
21.30 : Berita pesawat delayed sampai jam 01.15 AM
(Selama proses menunggu di ruang tunggu selama masa delayed, para delegasi
Indonesia mengisi waktu dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan dan
bermanfaat seperti bernyanyi bersama kontingen Indonesia dan menyanyi dan
menari bersama kontingen Indonesia dan kontingen Kamboja)
23.55 : Makan malam di bandara yang ditanggung oleh pihak
maskapai sebagai bentuk ganti rugi atas keterlambatan penerbangan.
Hyderabad – New Delhi, Kamis, 10 september 2015
00.30 :
Setelah makan malam, kontingen Indonesia melakukan latihan cultural
performance. Walaupun lelah semua kontingen Indonesia tetap semangat latihan
menyanyi dan menari di ruang tunggu.
01.00 :
Kontingen Indonesia beristirahat setelah latihan CP dengan tidur di kursi-kursi
ruang tunggu di bandara
01.30 :
Boarding dan masuk pesawat
02.00 :
Pesawat berangkat dari Hyderabad ke New Delhi
05.00 :
Pesawat mendarat di Indira Gandhi International Airport, New Delhi
05.00 - 05.30 : Perjalanan dari pesawat
ke tempat pengambilan bagasi sampai ke gerbang depan bandara
05.30 :
Perjalanan dari bandara ke hotel
06.30 :
Sampai hotel
07.00 – 08.00: Siap – Siap untuk acara selanjutnya
08.00 - 09.00 : Sarapan di Hotel
9.30 - 10.20 : Berangkat
dari hotel menuju Jawaharlal Nehru University
(JNU)
Bus kembali ke hotel untuk menjemput
kontingen kamboja yang terlambat bangun karena baru saja sampai tadi pagi
bersama kontingen Indonesia. Hal ini membuat jadwal yang telah tersusun rapi
oleh pihak ICC menjadi kacau dan terjadi keterlambatan
10.20 :
Tiba di JNU
10.30 - 12.30 : Seminar dan sharing
cerita bersama dosen JNU dan mahasiswa Indonesia yang ada disana.
Jawaharlal Nehru
University (JNU)
Perjalanan hari ini ke JNU sangatlah berkesan, karena
hari ini lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan di depan semua delegasi
lima negara sebelum acara dimulai. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh
Mahasiswa - mahasiswi India yang belajar tentang Indonesia. Hal ini kemudian
membuat sebagaian besar kontingen Indonesia yang ada menangis terharu karena
saking tersentuh dengan kejadian tersebut. Seperti biasanya, kontingen
Indonesia aktif dalam forum diskusi tanya jawab. Pidato dilakukan oleh beberapa
profesor yang berada di JNU berdasarkan disiplin ilmu yang mereka geluti. JNU
sebagai salah satu uniersitas tertua yang ada di India ini sudah tidak
diragukan lagi kehebatannya, dari kampus inilah terlahir para alumni yang
sekarang menjadi pemimpin - pemimpin dunia di berbagai negara. Bertemu dengan
profesor dari Indonesia yang sedang mengerjakan Phd nya di JNU dan mahasiswa
Indonesia yang sedang melakukan pertukaran pelajar selama enam minggu dan
lulusan mahasiswa indonesia yang sedang magang di JNU. Indonesia sangat
disambut hangat di JNU, bahkan para pelajar India sampai berebut ingin
mengabadikan momen dengan melakukan foto selfie bersama dengan kontingen
Indonesia.
12.30 : Makan siang di JNU
Makanan disini cukup enak dan sesuai dengan
selera orang Indonesia sehingga kami makan dengan lahapnya.
13.00 : sesi foto kontingen
13.30 : sesi foto bersama semua lima negara
14.00 - 15.00 : Berangkat menuju akshardham ( Kuil suci )
15.00 – 20.00 : Menyaksikan sejarah kehidupan dewa di
India dan Water show
AKSHARDHAM
Seluruh kontingen dari lima negara melakukan
kunjungan ke Akshardam setelah dari JNU. Sayangnya Akshardham adalah tempat
yang dilarang keras untuk membawa kamera sehingga semua kamera dan handphone
yang ada ditinggal ditinggal di dalam bus. Setelah melalui proses screening
yang panjang akirnya seluruh delegasi berhasil masuk. Menurut pihak ICC yang
hari ini menjadi pendamping, hal ini dilakukan karena pernah terjadi sesuatu
yang menakutkan dulunya kemasukan teroris sehingga mereka sangat berhati – hati
sekali dan membangun pengamanan yang sangat ketat, harga tiket masuk kesini
juga sangat murah hari berkisar 30 – 90 rupee. Turis dan domestik mendapatkan
harga yang sama. Masih menurut sumber yang sama, disebutkan bahwasanya bangunan
megah yang dibuat oleh lebih dari 10.000 orang seniman ini adalah sebuah
replika dari yang aslinya, yang aslinya dulu pernah di bom dan mengalami rusak
disana-sini yang asli ada didaerah gujarat, India, setiap hari ribuan orang
datang mengunjungi tempat ini untuk mendapatkan hiburan yang sangat berkualitas
dan edukatif. Kami belajar banyak di tempat ini, dengan teknologi yang canggih,
boneka-boneka yang ada dapat bergerak dan berbicara seakan hidup dan terdiri
dari beberapa studio yang merupakan sambung-menyambung cerita yang mengisahkan
tentang kebudayaan masa lalu India yang terakhir kami disuguhkan kedalam
bioskop yang sungguh sangat besar dan dapat menampung ribuan manusia
didalamnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan menonton atraksi water show yang
mendapat decak kagum dari banyaknya pengunjung yang datang. Water show sangat
dinanti – nantikan dan membuat saya ingin kembali lagi kesana karena sangat
bagus dan canggih. Setelah menonton water show kami dibawa masuk kedalam kuil
terbesar disana melihat betapa indahnya ukiran – ukiran khas India.
20.00 : kembali ke hotel
22.00 – Selesai : Evaluasi dan latihan Culture performance
New Delhi, 11 September 2015
07.00 - 08.00 : Sarapan di Hotel
8.00 - 10.00 : Berangkat dari hotel menuju Indian
Ministry Of Foreign Affair
10.00 -12.30 : Tiba di Indian Ministry of Foreign Affair
Indian Ministry of Foreign Affairs
Kementerian luar negeri India menggunakan
kebijakan luar negeri east look yang artinya dalam setiap pembuatan keputusan
hal-hal luar negeri, India lebih mengutamakan pada wilayah timur. Dengan
berbagai alasan seperti kesamaan sejarah dan budaya pengalaman kelam dijajah
oleh negara-negara kolonial. Walaupun menggunakan paham look east, hal ini
bukan berarti India memutus hubungan dengan wilayah barat, kerjasama-kerjasama
dengan barat tetaplah ada namun lebih menitikberatkan pada wilayah timur.
Kontingen Indonesia dan negara-negara lainnya disambut secara baik oleh pihak
penyelenggara,pada sesi sambutannya diijinkan lah bapak Kementerian Luar Negeri
India menyampaikan segala apresiasinya secara langsung. Yang tak kalah
membanggakan lagi kembali nama Indonesia sering disebut-sebut pada setiap sesi
serta keaktifan kontingen Indonesia sangat mendapat perhatian lebih oleh bapak
duta besar. Keaktifan untuk bertanya serta memberikan pendapat masing-masing
sehingga pada akhir sesi foto bapak Kemenlu India membagikan waktu untuk sesi
berfoto hanya pada kontingen Indonesia, pada kesempatan kali ini juga bapak
kemenlu India menyebut – nyebut tentang dasar negara kita yaitu Pancasila
beliau mengatakan Indonesia merupakan negara yang cinta perdamaian sudah sejak
dahulu kala terlihat dari dasar negara ya dan beliau menyebutkan
satu persatu bunyi pancasila, lalu beliau juga menyebutkan bahwa dia sangat
kagum dengan presiden pertama kita Ir. Soekarno yang dianggap seorang pemimpin
yang hebat dan menginspirasi banyak orang, beliau juga mengatakan bahwa
kerjasama luar negeri Indonesia dan India sudah berlangsung lama sejak dahulu
kala.
12.30 – 13.00 : Sesi foto dan makan siang bersama
13.00 -15.00 : Berkunjung ke salah satu bangunan
bersejarah (Qutub Minar)
Qutub Minar
Qutub Minar merupakan menara tertinggi di
India yang menjadi bukti sejarah masuknya Agama Islam, pada ukiran – ukiran di
Qutub Minar dan sekitarnya terdapat tulisan kaligrafi. Delegasi Indonesia
melakukan sesi foto dengan latar qutub minar dan menunjukan bendera merah
putih. Banyak warga setempat yang tertarik dengan keberadaan kita yang pada
akhirnya meminta foto bersama.
16.30 - 18.00 : Belanja di pasar tradisional Dilli Haat
Dilli Haat
Layaknya seperti Shilparamam, Dilli Haat
menawarkan berbagai bentuk buah tangan khas india yang dibuat langsung oleh
para seniman lokal yang kemudian dijual di toko-toko di satu kompleks yang sama
yang disebut Diil Haat. Kontingen kelima negara begitu asyik dalam kunjungan ke
Dilli Haat bahkan sampai melebihi waktu kumpul jam 18.00 yang telah ditentukan.
Di tempat penjualan souvenir ini bisa ditemukan berbagai buah tangan seperti
Kurti, Kurta, Sari, Gelang, Gantungan kunci, Perhiasan dan lain sebagainya.
18.00 :
Pulang ke hotel
20.00 – 21.00 : Makan Malam di Hotel
22.00 - Selesai : Latihan Culture Performance dan
evaluasi
New
Delhi – Agra, Sabtu, 12 September 2015
07.00 -
09.00 : Sarapan di
hotel
10.00 - 14.20 PM : Berangkat dari hotel menuju Maruti
Suzuki ( perusahaan ototmotif )
Maruti Suzuki
Pada pertemuan ini kontingen - kontingen
diajak berkeliling perusahaan besar ditemani oleh seorang guide yang merupakan
salah satu pekerja pada perusahaan. Sebelumnya dipertontonkan beberapa video
promosi kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Maruti Suzuki adalah
perusahaan yang berbasis pada produksi mobil dengan harga murah. Maruti Suzuki
adalah pabrik mobil terbesar kedua setelah Bosch. Memakai paham pembagian
saham, Maruti yang dulunya memulai perjalanan sendirian kemudian sejak
bekerjasama dengan Suzuki mulai berbagi hasil yang diterima dengan Suzuki.
Maruti Suzuki memiliki sekitar 1000 robot untuk produksi mobil dengan
persentase sekitar 95% robot dan 5% manusia dalam keseluruhan proses pengerjaan
serta dalam waktu dekat akan diusahakan untuk menjadi 100% robot. Adapun mesin
dan suku cadang yang ada didatangkan dari jepang dan jerman. Pengerjaan
produksi yang begitu cepat bisa menghemat waktu produksi sampai dengan 12 detik
per mobil. Maruti Suzuki
memiliki pengamanan yang ketat terhadap karyawan, tidak hanya menghasilkan
mobil untuk konsumsi domestik, Maruti Suzuki juga mengekspor hasil produksi nya
ke negara lain. Dapat kita ambil pelajaran bahwa setiap pabrik di India selalu
total dalam memproduksi barang nya sehingga mereka percaya diri untuk bersaing
dengan produk Eropa dan Amerika, ini yang perlu Indonesia pelajari.
15.30 - 21.30 : Menuju ke Agra dengan bus (kontingen
Indonesia dan kontingen brunei darusalam mengisi waktu perjalanan dengan
menyanyi bersama. Ternyata Brunei Darussalam mengetahui kurang lebih banyak
lagu Indonesia seperti dangdut, Afgan, Rosa dan sebagainya. Hal ini membuktikan
keeksistensian dunia hiburan Indonesia dikawasan asia tenggara. Dengan budaya
musik ini kita bisa merasa lebih dekat.
Perjalanan dari Delhi ke Agra lumayan lama.
Sekitar 6 jam. Tetapi suasana bus terasa tetap nyaman karena delegasi Indonesia
dan Brunei Darussalam terus bernyanyi dan menghibur diri agar tidak bosan
selama perjalanan.
21.00 : Tiba di Agra dan langsung ke hotel
21.30 : Makan Malam di hotel
22.30 : Evaluasi dan istirahat
Agra - New
Delhi, Minggu, 13 September 2015
06.30 - 10.00 : Berkunjung ke Taj Mahal
Taj Mahal
Sangat Pagi sekali saya berfikir ke Taj
Mahal, namun setelah di jelaskan oleh CII dan saya merasakan sendiri ternyata
di Agra sangat Panas, jam 06.30 saja sudah sangat panas. Saat memasuki kompleks
Taj Mahal, bus berhenti di pinggir jalan dan semua delegasi lima negara mulai
berjalan dengan teratur menelusuri jalan masuk Taj Mahal sampai ke salah satu
dari tiga gerbang besar Taj Mahal semuanya menunggu untuk beberapa saat sembari
pihak CII berkordinasi dengan penjual tiket. Setelah itu semuanya berbaris dan
melakukan screening. Ada banyak barang yang ditahan dan tidak boleh dibawa
masuk seperti kertas, makanan, bendera dan spanduk. Akan tetapi semua barang
ini nantinya akan dikembalikan. Setelah berjalan beberapa waktu dan akhirnya
sampai di pintu gerbang megah yang menjadi salah satu jalan masuk, pihak CII
langsung mengarahkan untuk melakukan sesi foto grup semua lima negara. Setelah
itu, delegasi Indonesia berbaris untuk sesi foto dan menyanyikan lagu nasional
Tanah Airku namun sesaat setelah selesai menyanyikan lagu nasional kami ditegur
oleh penjaga dengan tiupan pluit. Semuanya langsung bergerak menuju Taj Mahal
dan mengabadikan momen dengan berfoto kemudian masuk ke dalam Taj Mahal untuk
melihat secara langsung isi didalamnya. Semua kontingen terkagum dengan
arsitektur peninggalan kerajaan mughal ini dan terkagum kepada Raja yang
sanking cintanya kepada istrinya sanggup membuatkan bangunan semegah ini, dan
isi dari Taj Mahal itu hanya kuburan Raja Mughal dan Istrinya. Dibelakang Taj
Mahal kita juga dapat melihat aliran Sungai Gangga yang dianggap suci oleh
masyarakat India. Sayangnya waktu yang diberikan pihak CII untuk kunjungan ke
Taj Mahal hanya kurang lebih satu jam. Tidak banyak penjual souvenir yang
berlalu lalang di sekitaran Taj Mahal sehingga menyulitkan kami untuk membeli
souvenir dan oleh – oleh.
10.00 - 11.00 : Sarapan di hotel
11.00 - 12.30 : Berkunjung ke Agra Fort
Agra
Fort
Agra Fort merupakan
bangunan benteng bersejarah yang digunakan sebagai tempat pertahanan
perang. Semuanya menelusuri keindahan sisa-sisa peradaban mughal yang lainnya
ini. Selain taj Mahal, Agra Fort adalah tempat bersejarah lainnya yang tidak
boleh dilewatkan jika berkunjung ke india. Diceritakan bahwasanya Agra Fort
memainkan peran penting di masa lampau sebagai dinding pertahanan sekaligus ibu
kota kerajaan Mughal pada masa itu.
12.30 - 13.00 : Packing untuk kembali ke New Delhi
01.00 - 14.00 : Makan siang di hotel
14.00 – 20.30 : Kembali ke New Delhi dengan bus
Indonesia kembali satu bus dengan Delegasi dari Brunei Darussalam,
3 jam perjalanan awal semua delegasi tertidur karena kelelahan, namun setelah
itu kembali bersemangat dan bernyayi bersama seperti waktu pergi kemarin.
21.00 – 22.00 : Makan Malam di hotel
22.00 – selesai : Evaluasi dan Latihan Culture performance
New
Delhi, Senin 14 September 2015
08.00 - 09.00
: Sarapan
09.30 –
10.30 : Berangkat ke Fortis Hospital
10.30 - 12.30 :
Tiba di Fortis Hospital dan berkunjung serta diperkenalkan
keunggulan dari Fortis Hospital tersebut
Fortis Hospital
Melakukan kunjungan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di
Delhi. Kami melakukan tur singkat mengelilingi rumah sakit dengan guidenya adalah salah satu pegawai rumah sakit.
Kami diperlihatkan tentang kemajuan teknologi kesehatan yang ada di rumah sakit
tersebut. Salah satu yang menjadi topic pembahasan dan pertanyaan dari delegasi
Indonesia adalah tentang system asuransi kesehatan yang ada di India dan
membandingkannya dengan yang ada di Indonesia seperti BPJS. Terkhusus untuk
rumah sakit swasta disebutkan bahwa rumah sakit swasta tidak memiliki dan tidak menyediakan asuransi kesehatan tetapi
asuransi kesehatan bisa ditemukan di rumah sakit umum atau rumah sakit
pemerintah, walaupun demikian, bukan dalam bentuk yang besar karena
berhubung dengan jumlah penduduk India yang lebih dari satu milyar jiwa.
13.00 - 14.00 :
Makan siang di
Habitat Center, New delhi
14.00 - 16.00
: Berangkat ke Indian Election Comission
Indian Election
Comission
Setelah kunjungan ke rumah sakit, kami melanjutkan kunjungan
selanjutnya ke Indian Election Comission atau dengan kata lain adalah KPU
India. Banyak pengetahuan baru yang didapatkan dari kunjungan ini, yang
terutama tentang system pemilu yang dilakukan di India. Seperti biasanya
dimulai dengan menyimak materi yang disampaikan kemudian berinteraksi dalam
sesi Tanya jawab. Seperti biasa juga, delegasi Indonesia turut aktif dalam
mengajukan pertanyaan. India adalah negara demokrasi terbesar di dunia dengan
jumlah partai politik sekitar 300 lebih dan penduduk keseluruhan yang menurut sumber terakhir
adalah 1,2 milyar akan tetapi diperkirakan jumlah penduduk India
sekarang sudah lebih dari itu. Kondisi geografis yang luas
membentang tidak menjadi kendala untuk melaksanakan kegiatan berdemokrasi
dengan memastikan setiap individu sudah bisa memilih menggunakan suaranya
dengan cara distribusi ke seluruh penjuru India. Adapun system voting yang
dimiliki India sudah lebih maju dari Indonesia yaitu menggunakan alat voting
elektronik berbasis sidik jari dan dijamin aman karena tidak tersambung dengan
internet sama sekali. Sistem pemilu India yang begitu kompleks karena jumlah
penduduk dan partai politik yang besar tidak menjadi alasan untuk kendala
apapun.
16.00 - 17.30
: Kembali ke Hotel
17.30 – 19.00 : Persiapan untuk Culture Performance
19.00 –
selesai : Gala Dinner (Cultural
Performance)
Culture
Performance
Pada
kesempatan kali ini setiap delegasi dari 5 negara diberikan waktu untuk
menampilkan kesenian dari negara nya masing – masing, Indonesia menjadi negara
yang paling ditunggu – tunggu karena kita memakai pakaian adat yang berbeda –
beda sehingga mengundang perhatian dari panitia CII dan delegasi lainnya, namun
sayang pada kesempatan kali ini bapak kedubes Indonesia – India tidak dapat
hadir dikarenakan sesuatu hal. Indonesia menampilkan fashion show pakaian adat
dari 24 Provinsi, lalu saya dan beberapa teman lainnya menampilkan tarian likok pulo dari Provinsi Aceh yang
banyak mendapatkan pujian dan decak kagum dari para penonton, lalu beberapa orang teman yang lain menampilkan tarian asal Provinsi Kepulauan Riau yaitu
Zapin muda mudi, tak kalah dengan Likok Pulo Zapin Muda Mudi pun mendapat
sambutan yang meriah dari para penonton, yang terakhir kami semua menyanyikan
lagu Indonesia Medley Barat Timur beserta gerakannya. Sungguh senang dan bangga
bisa memperkenalkan budaya Indonesia di dunia Internasional.
23.00 - selesai : Evaluasi
New Delhi, Selasa 15 September 2015
08.00 - 09.00
: Sarapan
09.30 -11.30 : Berangkat ke Delhi
Metro Office
11.30 – 12.30 : Kunjungan di Delhi Metro Office
Delhi Metro Office
Lalu lintas India yang terkenal semrawut dengan kemacetan luar
biasa yang terjadi di berbaga ruas jalan seperti yang kami saksikan sendiri
selama perjalanan bus selama program ternyata sudah memiliki solusinya. Solusi
yang ada adalah monorel yang kurang lebih bisa mengurangi kemacetan. Rencana
terdekat yang dimiliki oleh Delhi Metro Office adalah membangun monorel yang
lebih panjang lagi yang kalau sudah selesai dibangun akan menjadi monorel
terpanjang ketiga di dunia.
13.00 -14.30 : Makan siang di Habitat Center,
New Delhi
14.30 - 15.00: Berangkat ke Respective Ambassador at the Embassy
15.00 – 16.00 : Ramah tamah bersama Kedutaan Besar
Indonesia – India
Respective Ambassadorat
the embassies
Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan selanjutnya
sekaligus kunjungan terakhir di hari terakhir di India yaitu mengunjungi
Kedutaan Besar Indonesia di India. Kami disambut hangat di kedubes oleh atase
pendidikan dan kebudayaan dan kemudian oleh Bapak Duta Besar. Kami kemudian
duduk dan bercengkerama . Bapak Duta Besar bertanya bertanya tentang program
ASVI dan memberikan wejangan berupa pandangan baru tentang India, tentang sisi
lain India yang belum tentu diketahui oleh orang lain dan mengajak kita semua
untuk bersama-sama mempromosikan India dan melanjutkan sekolah di India dan
bukan hanya negrara-negara tujuan mainstream seperti Amerika dan benua Eropa
saja. Delegasi Indonesia kemudian melakukan sesi foto bersama dan
menyanyikan lagu-lagudaerah seperti yang dipentaskan di cultural performance
pada senin malam. Bapak Dubes meminta maaf karena tidak bisa ikut menghadiri
karena memiliki kendala kesalahan komunikasi.
16.00 – 17.00 : Kembali Kehotel
17.00 -18.00 : Berangkat ke Bandara
18.00 : Tiba
di Bandara
19.00 : Check in
20.55 : Boarding
21.30 :
Berangkat dari India ke Singapura
Singapura – Jakarta, Rabu 16 September 2015
05.45 : Tiba
di singapura
06.40 :
Berangkat ke Jakarta
08.55 : Tiba di Jakarta
09.30 – 11.00 : Menuju ke Wisma Kemenkes
11.30 – 13.00 : Istirahat
13.00 – 14.00 : Makan siang di wisma
14.00 – 19.00 : istirahat
19.00 – 20.00 : Makan malam
20.00 – 22.00 : sharing cerita bersama Pak Abri dan Pak
Bagus dari Kemenpora
22.30 – selesai : kumpul bersama 24 orang delegasi dan
melakukan cyrcle check
Jakarta, Kamis, 17 September 2015
07.00 – 08.00 : Sarapan Pagi
08.30 – 12.00 : Pembahasan PPA bersama salah satu Alumni
program AIYEP
12.15 – 13.30 : Ishoma
13.30 – 15.30 : Sharing bersama alumni ASVI
16.00 – 17.30 : Persiapan dan gladi bersih acara
penutupan Re entry dan program ASVI 2015
17.30 – 18.00 : Persiapan dan Sholat
18.00 -19.00 : Makan Malam
19.30 – 21.00 : Acara Penutupan
21.30 – 22.00 : Persembahan terakhir ASVI 2015 yaitu
Medley Indonesia Barat dan Timur dihadapan seluruh staf dan petinggi dari
Kemenpora
22.00 – selesai : pembagian tiket kepulangan, penyampaian
kesan dan pesan terhadap sesama delegasi dan panitia, cyrcle check, acara
perpisahan dengan salah seorang teman dari maluku utara yang akan pulang
duluan, acara bebas dengan menyanyi dan menari bersama.
Jakarta, 18 September 2015
03.00 : Perjalanan ke bandara Soekarno-Hatta untuk pulang
ke Ternate (tapi gagal karena ketiduran di ruang tunggu)
Jakarta-Ternate, 19 September 2015
03.00 : Perjalanan ke
bandara Soekaro-hatta untuk pulang ke Ternate
12.00 : Sampai dengan
selamat di Ternate
Comments
Post a Comment