ended with one good talk

Hari senin. Seperti biasa aku melakukan internetan di pagi hari, tapi tidak terlalu lama karena hari ini ada kuliah jam delapan.

Aku jadi khawatir dengan kebiasaan internetan di pagi hari aku akan tinggal sejarah kalau begini, walau sebenarnya tak apa karena selama bulan agustus aku sudah terlalu sering bahkan bisa dibilang setiap hari internetan.

Karena jadwal mata kuliahnya jam delapan jadi aku berpikir harus keluar dari rumah sekitar jam tujuh. Kalau datang nanti terlalu pagi juga tidak masalah dan lebih baik menunggu daripada terlambat ya kan.

Setelah siap aku langsung berjalan keluar rumah dan menuju jalan besar untuk naik angkot. Aku harus berjalan menuruni bukit dulu, yah turunnya asik nanti pas pulang jalannya terbalik menanjak naik barulah lumayan menyiksa.

Aku menunggu angkot cukup lama dan untungnya punya hp jadi bisa sambil buka twitter daripada berdiri diam melihat jalanan.

Beberapa mobil yang menuju ke gambesi terlihat penuh, aku jadi sedikit khawatir. Aku berkata pada diri sendiri kalau harus yakin pasti ada yang kosong. Pada akhirnya tetap ada juga.

Tips naik mobil ke gambesi: tidak usah sibuk menahan angkot yang lewat karena biasanya nanti angkotnya akan berhenti sendiri, kayaknya.

Saat sampai aku tidak langsung masuk kelas tapi duduk dulu di bawah pepohonan sambil berbasa-basi dengan yang lainnya.

Kesal karena dosen yang ditunggu tidak kunjung datang. Aku membuka buku novel yang ada di dalam tas. Novel karya dee yang supernova yang part kedua karena yang pertama tidak ada. Aku berencana untuk memperpanjang waktu pinjaman karena belum selesai membaca. Lumayan sedih juga kenapa belum selesai baca, kelupaan atau malas, hhmm.

Menurut jadwal yang masuk pertama adalah mk reading tapi malah terbalik menjadi mk structure. I dont know why. Mungkin ada sesuatu dan lain hal yang membuat kedua mk ini bertukar waktu.
Tidak apa. Akhirnya setelah cukup lama menunggu akhirnya ada juga dosen yang masuk. Ya tuhan jauhkanlah kami dari menunggu dosen ngaret dan malas masuk.

Ketidakpastian yang juga sempat membuat setres kecil akhirnya jelas. Tugas yang diberikan minggu lalu ternyata bukan untuk dikumpul atau dipresentasi tapi hanya untuk membuat kami berdiskusi.
Dan tadi barulah ada penjelasan jelas tentang minggu depan. Setelah dimintai mengumpulkan nama kelompok, diambil salah satunya dan diberikan tugas presentasi minggu depan dengan ketentuan hanya boleh sepuluh menit saja dan sesingkat mungkin.

Kelas structure tadi diisi dengan mempelajari topic pertama tentang continues tense. Aku sempat punya perasaan malas karena belajar seperti itu jadi berasa seperti sedang kursus, astagah tidak boleh pandang dan semuanya itu penting apalagi structure yang sudah pasti sangat penting kan,

astagahfirulah.

Setelah seminggu kemaren yang adalah kuliah perdana dan perdana juga sekelas dan bahkan sampai sekarang aku masih belum kenal semuanya, aku punya satu catatan kecil.
Ada sebagian dari mereka yang tidak tahu sama sekali tentang english dan masuk sastra inggris, aku heran, sebelumnya saya minta maaf tapi bukankah kita harus tahu apa yang akan kita pelajari ya kan. Aku hanya. Bingung.

Mk reading kami lakukan di dalam lab. Pertama lihat wah keren ada banyak komputer sepertinya akan pakai komputer dan ternyata tidak. Aku dapat tempat duduk di nomor dua dari belakang dan tidak ada monitor.

Karena mk reading dan sudah dari minggu lalu dibilang kita akan melakukan banyak reading maka hari itu juga kita diminta untuk membaca teks yang sudah dipersiapkan.

Hal yang menarik terjadi. Aku tidak bisa membaca teks bacaan yang ada di layar in focus, literally cant. Yang tampak hanya kabur. Setelah ditanya siapa yang ingin baca duluan aku pun enggam mengangkat tangan.

Tapi setelah beberapa yang lain akhirnya aku ingin juga membaca teks itu. Aku berpikir dalam hati nanti aku akan bilang untuk minta tolong mengzoom teks bacaan. Dan ternyata ms fani tidak bisa dan aku harus maju ke depan.

Ya ampun is this really happening. Aku tidak bisa membaca tulisan dan harus berjalan maju ke depan. Apakah mata aku sudah beneran min.

Do I need to get a glasses on. Wow I cant lie I've been waiting for this. Tapi kok rasanya sedih. Yang ingin aku lakukan adalah saat pulang nanti segera memberi tahu tentang hal ini.

Dan karena mempertimbangkan waktu jadi tidak semuanya kebagian membaca dan akan dilakukan lagi minggu depan dan yang sudah minggu ini tidak perlu lagi minggu depan.

Setelah itu diberikan fotokopian untuk menjawab pertanyaan tentang teks yang dibaca tadi.
Oiyah aku juga bertanya pada teman yang ikut forsa karena aku tidak ikut. Hal ini termasuk salah stres kecil selain salah paham tugas mk structure yang ternyata tidak ada tugas.

Forsas adalah singkatan dark forum sastra. Mendengar namanya jelas aku ingin bergabung. Tapi waktu pelaksanaannya yang menurut aku tidak bisa aku terima membuat aku tidak jadi ikut.
Waktunya malam sekitar jam delapan lewat setengah. Mengingat kampus dua unkhair yang letaknya di gambesi jelas membuat aku berpikir lagi untuk mau ikut.

Jujur aku takut lewat tikungan jalan ngade yang terkenal angker itu. Ya aku penakut. Kalau kegiatannya siang mungkin aku akan ikut.

Ternyata forsas itu lebih dari yang aku bayangkan tentang datang malam-malam. Mereka yang ikut forsas menghabiskan malam di kampus dan baru pulang pagi.
What.

Aku memang tidak pernah ikut organisasi jadi mungkin akan menganggap hal ini keterlaluan tapi, I mean serioisly, sampe sebegitunya kah.

Tentu aku hanya menunjukan ekspresi kaget yang sewajarnya saja pada teman yang aku ajak ngobrol dan korek informasi ini.

Setelah kelas aku ke perpustakaan untuk memperpanjang waktu peminjaman dan rencananya mau langsung pulang tapi malah jadi duduk-duduk di bawah pohon.

Beberapa saat kemudian aku mengobrol dengan teman. Yang kemudian aku sebut itu one nice talk.
Aku ngobrol bareng fit dan iksan. Memang asik kalau mengobrol dengan orang yang punya minat yang sama.

Kita ngobrol tentang alasan masuk sastra inggris. Aku menjawab wah itu pertanyaan yang serius, bagaimana kalau kamu duluan yang menjelaskan.

Katanya fitrah ingin jadi lecturer. Menjadi seorang ahli bahasa dengan mengambil master dengan gelar yang masih jarang ada di indonesia.

Ternyata fitrah orangnya terbuka berbicara tentang hidupnya. Aku kagum dengan dia yang tidak malu-malu mengatakan plannya yang bisa dibilang sudah sangat matang.

Sedangkan iksan adalah lulusan smk tahun dua ribu dua belas tapi pergi ke jogja selama satu tahun setelah lulus dan balik lagi ke ternate dan sempat bekerja.

Iksan ingin lanjut kuliah di hi. Fitrah juga ternyata ingin kuliah di hi. Aku akhirnya ngaku kalau aku lulusan sma tahun lalu dan sudah kuliah satu semester tapi pulang lagi karena homesick.
Aku kira akan mendapat komentar tajam atau sejenisnya eh ternyata nggak. Kami banyak bicara tentang pengalaman fitrah yang sudah ikut banyak lomba.

Aku dan iksan hanya bisa menjadi pendengar yang baik karena fitrah yang menjadi pencerita.
Yah aku tahu beberapa orang teman waktu sma yang juga bertipe anak aktif seperti fitrah yang rajin ikut lomba.

Waktu sma aku tidak ikut banyak lomba. Karena aku memang bukan tipe siswa aktif ikut lomba. Pengalaman yang aku punya sudah pernah aku tulis yang hanya debate.

Aku baru ingin rencana ikut banyak lomba dan memiliki teman yang punya banyak pengalaman lomba seperti fitrah, thank god.

Comments