its beautiful how things in a day has been arranged perfectly by god

Sejarah budaya indonesia bikin jengkel, ibu dosennya datang terlambat dan tidak terlalu merasa bersalah dan memakai alasan rumah jauh. Damn aku badmood sementara karena hal ini.

Seperti yang sudah diberitahu kalau setiap minggunya akan dilakukan diskusi tentang berbagai provinsi di indonesia berdasarkan unsur kebudayaan.

Mungkin hal ini bagus juga, mungkin dengan begini aku akan belajar tentang indonesia, mungkin aku akan berpetualang di google mencari bahan dan membuat banyak tulisan kemudian.

Bahasa indonesia adalah kelas selanjutnya. Berbeda dark bahasa indonesia biasanya yang pernah dialami di smp atau sma, kelas bahasa indonesia hari ini aku bisa menyenangkan.

Kita berbicara tentang asal usul dari bahasa indonesia yang ternyata berasal dari bahasa melayu kepulauan riau. Iyah aku tahu bahasa kita dari bahasa melayu tapi belum tahu kalau itu melayu dari riau.

Blah blah blah

Saat diberi kesempatan bertanya aku pun langsung mengangkat tangan. Apa yang terjadi. Aku tidak langsung diijinkan bertanya karena banyak teman lain yang juga mengangkat tangan.

Jadi kapan aku dapat kesempatan bertanya. Cukup di belakang setelah banyak penanya lain, kesal sedikit tapi tidak terlalu seperti tadi di jam pertama karena dosennya ngaret.

Aku bertanya tentang asal-usul bagaimana ceritanya sampai bahasa indonesia menggunakan sistem penulisan bahasa latin seperti a b c sampai z.

Ibu dosen mencoba menjelaskan kemudian berhenti dan berjanji akan menjelaskan minggu depan nanti.

Aku tidak bermaksud bertanya hal yang sudah aku ketahui jawabannya dan hanya bertanya hanya ingin menguji. Tidak. Sama sekali tidak. Aku tahu ada orang lain yang seperti itu.

Aku bertanya karena aku penasaran. Apa jadinya kalau kita tidak memakai sistem alphabet latin. Bagaimana kalau tulisan indonesia seperti coretan garis tertentu seperti tulisan china atau thailand.
Mungkin aku akan mencarinya di google. Apakah ada penjelasannya. Aku yakin ada atau tidak ada atau lihat saja nanti.

Ada yang menarik dan juga bahagia yang mungkin juga kebahagiaan hari ini. Ada sosialisasi tentang ukm go pena. This is what I'm looking for.

Organisasi kepenulisan dan juga sudah menerbitkan majalah kampus bernama lentera sejak beberapa tahun yang lalu. Aku mengambil formulir dan berencana untuk mengisi dan mengumpulkan secepat mungkin.

Setelah itu aku langsung pergi bersama ridal mengejar iksan yang ternyata pergi ke masjid kampus.
Di mesjid kampus aku bertemu dengan dengan ka juldi, salah satu member oec. Aku yang sudah lama sekali tidak aktif lagi di oec karena terserang penyakit malas pada awalnya malu untuk bertatap tapi aku memberanikan diri dan mengobrol dengan ka jul.

Dan secara tidak disangka-sangka percakapan itu sangat menyenangkan. Ka jul menceritakan tentang kehidupan kampus yang dimana organisasi itu sangat penting tapi jangan berlebihan.
Juga akhirnya menjelaskan situasi kampus yang tidak mempunyai bem tingkat universitas, maksudnya bem hanya ada di setiap fakultas tapi tidak ada bem universitas yang menaungi semua fakultas, yang ada adalah semua fakultas berada di bawah pengawasan pembantu rektor bagian kemahasiswaan.

Hal ini dianalogikan ka juldi seperti memiliki bupati dan walikota dan gubernur tapi tidak ada presiden. Setiap fakultas berdiri sendiri.

Kenapa bisa tidak ada bem universitas. Katanya setiap tahun sudah diadakan pemilihan tapi selalu gagal yang terjadi adalah perkelahian antar fakultas, sungguh memprihatinkan. Bagaikan punya banyak banyak partai tapi tidak ada yang jadi presiden, aku menambahkan.

Ka jul memperkenalkan organisasi kampus yang baik seperti ldk dan kami.

Dan yang paling seru lagi waktu ka jul menceritakan tentang situasi oec. Ka jul memiliki visi besar untuk oec

Ka jul membagikan visi miliknya yang begitu cemerlang, atau hanya aku saja yang terlalu over reacted. Maaf saja tapi aku merasa rencana ka jul ini hebat.

Ka jul sudah memikirkan tentang oec masuk kampus. Membentuk oec di setiap kampus di ternate. Tapi tetap mempertahankan oec yang dengan status organisasi ekstra.

Sayangnya oec sekarang bisa dikatakan fakum karena ditinggal ka jasmal, pendiri serta ketua, kepala suku, sang chief.

Ka jasmal baru saja menjadi sarjana dengan gelar sarjana sastra. Ka jasmal itu sangat pintar dan faseh sekali kalau speaking english. La jasmal juga sudah sering mengharumkan nama universitas khairun dan ternate dan maluku utara.

Katnya ka jul, ka jasmal memutuskan kembali ke tanah kelahirannya di morotai dan menjadi dosen salah satu kampus disana.

Sayangnya saat pergi ka jasmal tidak menyerahkan tahta ketua pada siapapun dan ka yudis yang sebagai co founder juga sedang sibuk dengan pekerjaannya begitu kakak-kakak yang lain. Jadi saat ini oec bisa dibilang sedang kehilangan arah karena kehilangan pemimpin.

Aku bertanya kenapa tidak mengangkat hera saja sebagai pemimpin. Katanya ka jul sudah berpikir demikian tapi hera yang tidak mau. Ka juldi berpendapat aku bisa mengambil posisi itu. Tentu saja aku bilang hal itu tidak mungkin.

Aku sudah lama fakum dari oec karena malas, masa mendadak ingin jadi ketua. Kadang aku berpikir mungkin aku memiliki kondisi aneh yang terkenal itu, bipolar sebutannya kalau tidak salah.
Yes great aku sudah punya kondisi insecure dan introvert dan sqorpio dan sekarang ditambah bipolar. Aku tidak bilang pasti tapi sepertinya begitu karena aku bisa terjun payung suasana happy menjadi mendadak sedih, dan itu bukan hanya terjadi srkali atau dua kali.

Pokoknya aku berencana untuk bicara dengan hera tentang hal ini. Tapi aku belum tahu kapan. Mudah-mudahan bukan cuma rencana.

Setelah berbicara cukup lama kemudian ajan duhur kemudian pergi makan bersama ridal dan iksan di salah satu tempat makan di kampus.

Kami membicarakan banyak hal lagi dan untuk waktu itu kami bercerita tentang agama. Iksan yang ternyata baru aku tahu adalah keluarga pesantren janji kita akan belajar bersama tentang islam.
Aku bertanya. Kita hanya beruntung karena dilahirkan sebagai orang islam. Seandainya saja kita lahir sebagai bukan islam, apakah kita akan mau masuk islam. Bagaimana dengan mereka, berarti itu bukan salah mereka tapi takdir. Dan kita yang terlahir islam karena keturunan islam dan ikut menjadi islam hanya beruntung, sangat beruntung.

Comments