kunjungan ke bengkel

Ganti oli dan semacamnya. Aku hanya bisa pakai motor tapi tidak tahu sama sekali apapun tentang motor.

Tidak seperti kakak eko. Kakak eko itu kakak sepupu tapi sudah aku anggap kakak sendiri, seperti kaka ela.

Kakak eko bisa dibilang tahu banyak tentang motor dan bisa lah sekedar mengorek-ngorek motor. Ganti oli tentu gampang. Tiada hari tanpa ka eko merawat motor.

Kakak eko ini juga cukup berjasa karena dia yang ngajarin aku naik motor, setiap hari minggu pagi dengan sabar aku dilatih. Papa juga mengajari aku naik motor tapi ka eko juga.

Ka eko termasuk orang dengan tangan dingin yang artinya pandai merawat tanaman.

Ada peninggalan ka eko yang sampai sekarang masih tumbuh berdiri tegak dan rajin berbuah, pohon gora, bahasa indonesianya adalan jambu air.

Ka eko pernah menanam bunga matahari dan anggur dan kedondong. Apakah kedondong adalah bahasa indonesia yang benar. Sayang ka eko sudah meninggal. Begitulah umur orang tidak ada yang tahu.

Hari itu aku mengganti oli dan mengganti lampu pendek yang sudah putus dan menambahkan angin ban motor belakang.

Yang kemudian ternyata salah karena pengobatan yang dilakukan harusnya menambal ban dan bukan menambah angin.

Tidak seperti sebelumnya yang ganti oli dan lampu pendek yang dilakukan dalam waktu relativ cepat. Tambal ban ternyata memakan waktu lebih lama.

Dan aku yang tidak pintar memulai percakapan dan kenyataannya tidak tahu mau bicara apa padahal ada keinginan untuk ngobrol setidaknya untuk membunuh waktu akhirnya masuk dalam awkward moment.

Moment of silence dan tidak sabar menunggu ban selesai ditambal. Lumayan melelahkan juga ternyata.

Comments