karnaval

Hari terakhir bulan agustus aku mendadak ada di tengah jalan dan ada banyak orang.

Dimulai dari dini, adik aku yang paling kecil. Dini yang baru selesai membuat tugas bersama beberapa temannya memutuskan untuk pergi melihat festival.

Salah satu teman dini mengeluarkan suara kalau dia bisa mengajak mereka semua pergi melihat festival dengan naik mobil mobilnya dan dikemudi kakaknya.

Namun setelah beberapa saat kemudian dini kembali lagi ke rumah katanya rencana gagal total entah bagaimana ceritanya.

Dini pun merengek pada mama, meminta ingin pergi melihat festival, begitulah ceritanya aku mendapat perintah mama sang ibu ratu, walau sebenarnya malas aku pun akhirnya mengiyakan.

Lagipula ego aku sedikit goyah kasihan melihat dini yang sangat ingin pergi melihat karnaval.

Aku kemudian pergi ke pusat kota. Karena suasana mendung jadi aku memakai jaket.

Sebenarnya mama juga sudah berulang mengingatkan untuk membawa mantel hujan, tapi ternyata kelupaan.

Sesampai di taman nukila yang kata dini jadi tempat karnaval ternyata sudah tidak ada orang. Terlihat tanda start di badan jalan. Mereka sudah bergerak.

Yang membuat aku senang adalah ini seperti film-film yang pernah aku lihat. Seisi kota tumpah ruah di pinggir jalan menanti karnaval yang akan lewat.

Aku dan dini memilih untuk memparkir motor di pinggir jalan lalu duduk di atas motor juga tapi tidak lama kemudian akhirnya berdiri saat yang lewat sudah lumayan banyak dan seru.

Memang kalau mau berkomentar jujur hanya sedikit saja yang menarik, dalam arti menghiasi kendaraan dan kostum yang dikenakan.

Tapi semua itu tidak masalah. Yang terpenting adalah semangat karnaval yang dimiliki. Aktif berpartisipasi.

Karnaval ini diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan. Walau tanggal tujuh belas dan tiga puluh satu memang lumayan jauh.

Aku tidak lupa untuk mengambil gambar dengan hp, setiap mobil karnaval lewat, yang bagus atau yang kurang bagus.


Comments