naik haji

Nenek pengen naik haji. Ini bukan judul film. Nenek dari mama ingin naik. Nenek ini adalah yang terakhir yang aku punya.

Nenek dari papa sudah meninggal tidak lama setelah papa meninggal. Tete dari mama juga sudah meninggal. Tete dari papa sudah lama sekali meninggal, dulu papa sempat menunjukan fotonya dan berkata tete itu orangnya ganteng. Sepertinya hal ini akan aku lakukan juga kepada anak aku nanti. Sayang kamu tidak melihat tete, beliau meninggal muda, beliau sugguh ganteng.

Setiap anak pasti akan mengatakan orang tuanya cantik dan ganteng apapun yang terjadi. Karena mereka lah alasan kita bisa ada di dunia ini.

Kembali ke cerita nenek yang pengen naik haji. Jadi uang untuk nenek naik haji itu dari anak-anaknya. Dengan kata lain, mama dan sodara-sodaranya.

Kebetulan waktu itu bule inah menitipkan uang pada k sarib saat balik dari subaim. Keesokan paginya langsung aku diperintahkan mama untuk memasukan uang itu ke bank.

Selain nene, mama juga ingin naik haji dan sudah menabung sejak dulu. Mudah-mudahan keinginan nene dan mama bisa terkabul. Amin.

Walau sebenarnya aku khawatir tentang nene maupun mama yang naik haji sendirian. Inginnya sih ikutan kesana supaya menjaga. Tapi aku masih belum bisa apa-apa. Bekerja saja belum apalagi punya uang banyak. Yang bisa aku lakukan hanya berdoa berharap yang terbaik. Semoga antrian hajinya tidak diperpanjang lagi.

Di bank syariah aku datang lalu dengan bantuan pa satpam yang baik hati aku mendapat kartu antrian. Duduk dan menunggu bersama banyak orang yang lain. Dingin oy. Dalam hati aku teriak. Untungnya sudah pakai jaket. Walau tetap saja dinginnya menusuk.

Perasaan yang dirasa setiap ke bank itu unik. Merasa seperti penuh harapan tentang masa depan yang lebih baik dengan tabungan dan investasi. Iklan keluarga yang berkendara dengan mobil bagus atau liburan ke pantai. Benar-benar menyejukkan imajinasi.

Ditiup lembut angin segar harapan. Diterbangkan bersama mimpi indah yang terdalam. Tidur nyenyak dalam dekapan dunia khayalan.

Setelah selesai memasukan uang ke akun bank milik nenek. Aku pun menyimpan buktinya. Supaya nanti di rumah bisa diperlihatkan ke mama.

Comments