terlalu malu

Hari kedua

Hari kedua lebaran aku diajak teman sma untuk jalan di rumah guru. Walau menurut pengalaman tahun lalu sih kita cuma bakal sampe dua atau tiga rumah saja. Tapi yang penting adalah jalan barengnya itu saja.

Sayangnya aku tidak ikut. Bukan tidak bisa, melainkan tidak mau. Kalian tidak tahu rasanya jadi aku yang selalu tertekan oleh pikiran aku sendiri.

Yah aku punya banyak hal buruk. Aku orangnya itu overthink, terus aku juga kebanyakan bicara sama diri sendiri daripada orang lain. Aku selalu saja mencari kejelekan diri sendiri dan lari bersembunyi dari dunia.

Aku berpikir kalau dengan statusku sekarang yang pulang dari kuliah di luar kota karena tidak betah homesick dan sebagainya, lalu saat bertamu pada guru kemudian guru bertanya dan aku harus mengakui hal memalukan itu.

Cukup membayangkannya saja aku sudah tidak mampu. Apalagi kalau di setiap rumah ditanya dan memang pasti ditanya. Jadi begitulah ceritanya aku tidak ikut lebaran ke guru-guru bersama teman-teman. Aku terlalu pengecut.

Aku merasa sangat tidak enak dengan teman-teman yang mengajak. Karena aku sama sekali tidak memberikan balasan sms mereka. Aku tak sanggup merangkai kata, aku hanya bisa diam.

Hari itu, tepatnya siang itu aku pergi ke laut, literally menatap laut. Ada sebuah tempat favorit yang aku temukan tahun lalu. Aku kesana, tujuannya yah menghindar kalau saja mereka sampai datang ke rumah padahal nggak. Memang aku saja yang kegeeran. Mungkin.

Tempat itu tidak jauh dari rumah. Memang pulau ternate sangat kecil sehingga kemanapun dekat, tapi tempat memang benar-benar dekat. Hanya di kampung sebelah. Aku tinggal di bastiong dan tempat itu di mangga dua. Next door gitulah.

Aku datang kesitu untuk melihat laut, deburan ombak yang menghantam bebatuan. Angin laut yang berhembus kencang mengalahkan panas matahari. Mempertinbangkan saat itu tengah hari, siang bolong dan sangat cerah namun aku betah berlama-lama disana.

Teringat tahun lalu waktu aku kesini. Aku membawa hp dan hetset lalu mendengar lalu breakaway dari kelly clarkson. Aku sungguh jatuh cinta dengan lagu itu. Aku merasakan energi yang maha dahsyat yang disampaikan sang penyanyi.

Betapa tahun lalu aku begitu ingin pergi keluar kota untuk kuliah. Betapa aku ingin melihat dunia dan keluar dari gua gelap gulita tempat persembunyian yang aku sebut kamar. Melihat berbagai hal dengan mata dan bukan layar hp atau monitor laptop.

Bagaimana bisa aku langsung menyerah seperti ini dan kembali ke lubang persembunyian. Bagaimana aku bisa melupakan semua harapan masa depan dengan cepat bagai memasak mi instan.

Malamnya aku pergi bersama mama dan adek-adek berlebaran ke rumah teman mama. Pergi ke rumah om agus, teman papa yang sudah kami sudah kami anggap keluarga sendiri.

Sayangnya saat berlanjut ke rumah aku yang naik motor bersama dian terpisah dengan mama yang bersama dini. Menyalahkan macet, menyalahkan mama yang terlalu ngebut, atau aku yang sudah bawa motor dari dulu tapi tetap tidak mahir. Setelah beberapa saat mencoba mencari, kami pun pulang.

Beberapa saat kemudian mama dan dini juga pulang. Kami lalu saling menjelaskan bahwa kami tidak berniat buruk tapi hanya kehilangan jejak. Ternyata tujuan tempat yang mama maksud juga berbeda dengan yang kami kira.

Kemudian aku menonton film indonesia berjudul la tahzan. Walaupun tidak konsentrasi karena suka ganti siaran lain. Yang main artis cewek yang sudah sering aku lihat tapi tak kenal namanya.

Yang menurut aku hebat dengan film ini adalah, bermain di jepang dan memakai bahasa jepang. Dia terlihat lumayan girly saat bicara bahasa jepang, jadi ingat anime gitu, mungkin dia berusaha yang terbaik dan rajin latihan.

Poin yang aku dapat adalah si cewek indo cari si cowok indo yang menghilang. Mendapat bantuan dari teman jepang yang baru ditemui dan ternyata setengah indo.

Si cowok jepang serius ingin menikahi si cewek bahkan rela masuk islam. Eh terus si cowok indo datang, dan karena si cewek sudah terlanjur cinta mati maka pergi lah si cewek indo ke cowok indo.Terus nasip si cowok setengag jepang indo itu gimana.

Comments