bukan penganut hari ibu


Tidak semua orang mengimani kepercayaan hari ibu yang diperingati setiap salah satu hari di bulan desember itu. Layaknya tidak setiap orang merayakan hari ulang tahun dikarenakan menurut sebagian orang hal tersebut justru bikin sedih, bisa jadi pengingat betapa waktu telah berlalu di dunia dan sudah menjadi semakin tua. Hari ulang tahun bisa jadi tiap hari, terlahir setiap hari saat bangun tidur di pagi hari setelah sempat mati saat tidur malam misalnya, sehingga bisa selalu bersukur setiap hari.

Rasa sayang terhadap Ibu tidak perlu dilakukan hanya 1 hari setiap 365 hari. Bentuk kasih bisa begitu universal, bisa berbentuk dalam kelakuan keseharian. Sosok Ibu selalu menjadi perumpamaan seorang Ratu yang perkasa dan lembut. Walaupun setiap ibu pasti hobi ngomel sampe bikin telinga panas tapi lembut. Sebenarnya mau bilang kalau Ibu sebagai bagaian penting masa depan bangsa, akan tetapi menurut salah satu unggahan status instagram terbaru dari akun feminis Indonesia mengatakan hal tersebut malah tidak pantas dan menodai perempuan. Jadi alangkah bijakasana jika bahasanya diubah dalam bentuk yang lainnya. Setaip anak pasti akan mengatakan dengan bangga bahwa Ibu mereka adalah Ibu yang terbaik dibandingkan Ibu dari orang lain. Kebenarannya memang seperti itu. Karena memang hanya masing-masing anak yang mengerti perjuangan dari masing-masing Ibu mereka. Sesuatu yang tidak boleh diperdebatkan lah yah.

Sejak kecil dulu, aku sudah sering bilang kalau sudah besar nanti dan punya pekerjaan maka setiap gajian pasti akan langsung dikasih ke Ibu yang sebenarnya kalau mangilnya Mama sih bukan Ibu. Aku sekarang sudah bekerja, di tiga tempat berbeda di waktu yang berbeda secara berurutan karena masih hobi pindah-pindah, walau tidak banyak, aku melakukan janji masa kecil itu, sebagian penghasilan langsung menuju Mama. Walaupun belum bisa kasih banyak tapi tetap bahagia. Sebagian yang lain pergi ke penjual buku atau penjual baju atau penjual pulsa. Semoga nanti bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dengan penghasilan yang lebih baik lagi di masa depan agar bisa dan tetap memberi lebih banyak lagi nantinya.

Sebenarnya kalau ngomongin Ibu bikin sedih sih karena tahun lalu itu Ibu pernah koma hampir seminggu tapi sukurnya masih bisa sadar dan kembali hidup walaupun sekarang sudah tidak bisa seperti dulu lagi. Selamat dari koma saja sudah bikin bahagia banget, karena sosok Ayah yang sudah lama pergi ke dimensi lain duluan sejak lama. Aku yang biasanya menceritakan segala sesuatu di blog yang tidak ada pembaca ini pun sampai hari ini belum sanggup menceritakan kejadian di tahun lalu itu. Yang aku ingat adalah aku mendadak begitu rajin ibadah selama satu bulan mamah di rumah sakit waktu itu namun setelahnya malah kembali menjadi sobat pendosa. Mungkin aku akan menuliskan cerita lengkapnya kalau aku sudah sanggup nanti atau tidak.


#30DWC #30DWCJilid16 #Day14
30 Days Writing Challenge

Comments