kadang-kadang tak ada logika


Indonesia kembali lagi berduka setelah deretan sekian bencana alam yang sudah terjadi sepanjang tahun yang memakan korban tidak sedikit. Sabtu malam kemarin, kabar duka menyelimuti negeri ini dengan peristiwa sunami di seputaran dua daerah di bagian barat Indonesia yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Minggu pagi pun diwarnai dengan mengikuti kabar terbaru di berbagai pemberitaan televisi. Dari semua pemberitaan yang begitu massif, ada sesuatu yang mengganjal, pemberitaan berita korban terkesan tidak merata. Korban ratusan jiwa akibat bencana yang terjadi, akan tetapi kenapa hanya sebagian korban yang kebetulan bukan orang biasa yang memenuhi layar kaca pun berita online.

Agaknya setiap jiwa manusia adalah sama berharganya terlepas dari siapa mereka tidak terlalu terasa. Berita yang faktual bisa saja tergeser dengan berita dengan sudut pandang yang dapat menarik penonton atau pembaca. Setiap kejadian yang biasa saja selalu bisa dicari sisi yang dapat dijual, apalagi kebetulan kejadian yang terjadi memang sudah terlanjur memiliki unsur potensi berita menghebohkan. Semua orang patut bersedih dan dengan bantuan internet khususnya media sosial membuat setiap orang bisa membagikan kesedihan kemudian mendapatkan tanggapan sehingga bisa jadi membantu orang yang bersedih tersebut untuk pulih. Seketika jutaan pasang mata merasa iba dan mengirimkan doa terhadap sosok terkenal tersebut yang padahal dibaliknya terdapat banyak sekali orang biasa yang kehilangan orang terkasih yang juga butuh perhatian dan kiriman doa yang sama tanpa dibedakan..

Pembahasan media yang kemudian disambut warganet memang kadang-kadang tak ada logika. Mari kita luangkan waktu sejenak untuk mengirimkan doa untuk sanak sodara se-Indonesia yang menjadi korban peristiwa sabtu malam kemarin. Tak lupa pula doa untuk semua sodara di berbagai daerah di Indonesia yang mungkin merasa khawatir dengan kondisi alam di penghujung tahun.

#30DWC #30DWCJilid16 #Day17
30 Days Writing Challenge

Comments