sarapan toefl
Minggu
pagi kali ini agak beda gitu daripada biasanya. Jadwal main air sambil
karaokean alias mencuci baju terpaksa harus ditunda pelaksanaannya menjadi agak
siangan nanti. Fitur alarm di telepon pintar telah diatur agar nantinya bisa
membangunkan, gak nanggung-nanggung, rentetan alarm beruntun telah dipasang
sejak pukul 04.00 sampai dengan 06.00 saking takutnya bangun kesiangan.
Pukul tujuh pagi lewat sedikit sudah keluar dari rumah untuk menuju ke tempat dilaksanakannya tes toefl, dalam keadaan belum mengkonsumsi apapun sejak dari rumah, alasannya karena gak mau aja sih. Takutnya nanti bukan sibuk menjawab soal malah menjawab panggilan masuk dari alam untuk pergi ke belakang, hehe. Gak lucu kalo beneran kejadiannya begitu.
Pukul tujuh pagi lewat sedikit sudah keluar dari rumah untuk menuju ke tempat dilaksanakannya tes toefl, dalam keadaan belum mengkonsumsi apapun sejak dari rumah, alasannya karena gak mau aja sih. Takutnya nanti bukan sibuk menjawab soal malah menjawab panggilan masuk dari alam untuk pergi ke belakang, hehe. Gak lucu kalo beneran kejadiannya begitu.
Jadi,
ceritanya tuh aku bareng teman yang lain diminta untuk ikut tes toefl mendadak
oleh kantor pusat Jakarta, daerah yang lain juga dapet arahan yang sama. Yah walaupun
sudah tahu bakalan ikut tes sejak seminggu yang lalu tapi gak berarti aku rajin
belajar yah. Pengen sih, tapi setiap pegang buku malah bawaannya nonton vidio youtube
ini dulu, atau denger lagu itu dulu di spotify. Atau ngantuk sambil pura-pura
merem yang padahal malah terlanjur tidur beneran sampe pagi. Pas bangun tidur, barulah
bertaubat.
Singkat
cerita, yang ikut ujian kebanyakan para bapak dan ibu yang mau mendaftar besiswa
studi S yang ke-3. Beberapa teman aku juga ada yang sedang sibuk ngurus segala
macam mengenai hal ini, untuk S yang ke-2 pastinya. Beberapa teman yang lain
sudah ada juga yang selesai dan kembali pulang. Pokoknya beberapa tahun
terakhir ini, banyak banget deh cerita tentang lanjut studi ke negeri seberang.
Ada yang dengan beasiswa dari pemerintah Indonesia atau pemerintah yang lain. Pengen juga sih, tapi sepertinya aku belum siap, masih harus banyak memperbaiki diri gitu, memantaskan diri, atau apapun itu sebutannya, yah gitu lah yah. Setiap orang memiliki pilihan hidup sendiri. Pesan yang bisa diambil dari tes pagi tadi adalah, kalau ada soal yang terlewat yah lanjut menatap soal yang selanjutnya di depan saja. Setelah dikerjakan, segera lupakan. Walaupun bukan pertama kali ikut toefl-an tapi keseruannya selalu bikin semangat.
Ada yang dengan beasiswa dari pemerintah Indonesia atau pemerintah yang lain. Pengen juga sih, tapi sepertinya aku belum siap, masih harus banyak memperbaiki diri gitu, memantaskan diri, atau apapun itu sebutannya, yah gitu lah yah. Setiap orang memiliki pilihan hidup sendiri. Pesan yang bisa diambil dari tes pagi tadi adalah, kalau ada soal yang terlewat yah lanjut menatap soal yang selanjutnya di depan saja. Setelah dikerjakan, segera lupakan. Walaupun bukan pertama kali ikut toefl-an tapi keseruannya selalu bikin semangat.
#30DWC #30DWCJilid16 #Day7
30 Days Writing Challenge
Comments
Post a Comment