pergeseran kotak ajaib


Pada jaman dahulu kala, dunia begitu digemparkan dengan ditemukannya kotak ajaib. Sesuatu yang kemudian menjadi berhala yang paling diimpikan. Tidak lama sejak kemunculannya, dunia berhasil tunduk di hadapannya. Seluruh penghuni rumah memuja kotak ajaib siang dan malam tanpa pernah kenal lelah. Generasi satu berlanjut generasi selanjutnya, bagaikan tradisi turun temurun yang begitu dijaga dengan baik, tumbuh subuh dilestarikan oleh para pengikut setia. Sampai pada suatu waktu, sesuatu yang hampir mustahil terjadi, kotak ajaib mulai kehilangan pengaruhnya. Sumber pemujaan telah berubah, YouTube namanya.

Kalau ditanya apakah kotak ajaib masih setia bertahta di sudut-sudut rumah, bisa jadi jawabannya masih iya. Akan tetapi tidak lagi demikian dengan isi hati para pengikutnya, kebanyakan telah murtad dan memilih menyembah selain dia. YouTube menjanjikan lebih banyak pilihan tontonan tanpa batasan. Tempat semua harapan menjadi nyata, apapun itu yang dipinta konon ada padanya. Rentetan daftar panjang dewa serta dewi baru penyebar paham youtube pun bermunculan.

Ratusan juta penduduk negeri yang haus akan hiburan ini pun dengan senang hati melemparkan dirinya untuk ikut memasuki kepercayaan baru yang ditawarkan. Para penonton tekun mengagungkan para pembuat konten hiburan, sedangkan para pembuat konten tersebut mengejar angka angka yang diserahkan para pemujanya untuk kemudian ditukarkan dengan konten buatan perusahaan penyedia iklan.

Tidak sedikit jumlah para penyembah yang bermimpi untuk menjad dewa dewi selanjutnya dan kemudian berhasil. Semua manusia biasa sekarang bisa menjadi apapun yang diinginkan, tidak ada lagi sesuatu yang tidak mungkin. Negeri para pengikut yang begitu kelaparan untuk tunduk dan patuh akan banyak dewa. Siapapun bisa mendadak naik tahta dan berubah dari yang menyembah menjadi yang disembah hanya dengan angka angka yang menjadi tolak ukur segalanya.

Aku dan kamu atau mereka, semuanya sama saja. Kita hanya mungkin berbeda dewa yang dipuja namun sejatinya adalah pengikut setia yang menjawab iya tanpa bertanya apa kenapa. kamu mau jadi dewa, silahkan saja.

#30DWC #30DWCJilid16 #Day8
30 Days Writing Challenge

Comments