empat beasiswa penuh lanjut studi
Beberapa waktu lalu aku berkesempatan hadir mengikuti salah satu
acara yang diselenggarakan di kota aku, sebenernya ini kejadiannya udah satu
atau dua bulan lalu sih kayaknya. Sampe lupa lah kayaknya kapan, maklum aku
memang pelupa. Jadi, kegiatan semacam ini bisa dikategorikan jarang banget,
yang bikin acaranya saja sempat menyeletuk kalau rencana awalnya tuh gak akan
diselenggarakan di kota aku, tapi di kota lain, kebetulan satu lain
hal maka jadinya di kota aku.
Nama kegiatannya itu WISH, singkatan untuk World Indonesia Scholarship Festival, kegiatan hasil dari kerja
sama banyak pihak, berupa pameran beasiswa (ada banyak beasiswa yang
diperkenalkan di sejumlah stan tapi yang bikin kecewa adalah yang hadir hanya
brosurnya, bukan pihak beasiswanya langsung) dan ada juga diskusi panel yang
membahas tentang beasiswa terus seminar motivasi dari para penerima beasiswa
serta lokakarya tes bahasa kakaknya TOEFL, namanya itu IELTS.
Ada banyak banget beasiswa, tapi di sini aku hanya omongin empat
saja ya, karena hanya empat ini yang paling rajin aku dengar dan familiar beberapa
tahun terakhir ini. Yuk, langsung saja kita bahas bareng-bareng empat beasiswa
penuh lanjut studi yang bisa banget jadi pertimbangan untuk kamu.
Tahukah kamu, menurut sejumlah survey tentang jumlah mahasiswa
Indonesia yang studi di luar negeri, paling banyak itu berlokasinya bukan di
negera Amerika Serikat atau Inggris, melainkan negara tetangga kita Australia.
Kenapa ya, aku juga bingung dan bertanya-tanya, bisa jadi karena faktor
geografis atau alasan-alasan lainnya. Tapi aku gak mau bahas alasan itu, aku
maunya ngebahas tentang beasiswanya. AAS namanya.
Kepanjangan dari Austalian
Award Scholarship, beasiswa ini datangnya ya dari negeri kangguru. Setiap
tahunnya, sejumlah pemuda-pemudi Indonesia dari daerah manapun berhak mengikuti
seleksi untuk mendapatkan beasiswa satu ini. Untuk alumni AAS yang aku kenal
ada sekitar tiga atau empat atau lima orang, satu dosen yang pernah ngajar aku
waktu masih kuliah S1 dulu dan satu kakak senior yang sudah selesai menempuh
studi, dan ada juga satu teman angkatan beda jurusan yang sedang menempuh
studi, dan ada lagi tiga teman lainnya juga baru saja lulus dan sedang dalam
tahap persiapan untuk pergi menuju negara yang memiliki satu penuh benua itu.
Tahapan seleksinya ada administrasi kemudian dilanjutkan dengan
wawancara yang bersamaan dengan tes IELTS. Dengar cerita dari teman sih katanya
prosesnya gak ribet-ribet amat, walaupun ya tetep butuh perjuangan untuk ngurus
semuanya. Kalau tidak salah selalu buka pada bulan februari, 5 bulan lagi. Studi
di Aussie atau Oz biasa berdurasi satu setengah tahun.
Kalau tadi kita ngomongin tentang negeri kangguru, sekarang kita
akan bergeser cukup jauh ke negeri penuh kastil dan putri dan pangeran yang
saat ini kekuasaan tertingginya dipegang oleh ratu dengan pemerintahan dikeola
perdana menteri. Nah, bisa tebak gak negara apa, iya bener banget, kayak yang
sudah tertulis di sub judul di atas, kita jalan-jalan bentar ke Inggris.
Denger-denger sih sekarang pendaftarannya sedang sementara
dibuka, agustus sampai november. Kalau untuk AAS, aku belum bisa ikut daftar
karena masih punya kontrak kerja yang harus dipertanggungjawakan, kalau
Chevening ini, aku belum bisa ikut karena salah satu persyaratan wajibnya
adalah harus banget punya pengalaman bekerja dua tahun. Atas dasar alasan apa,
gak tau deh, pokoknya gitu lah ya peraturannya.
Untuk alumni beasiswa yang satu ini, yang aku tahu adalah
Marissa Anita, ya kalau kamu cukup mengenal nama itu, berarti kamu sering
nonton berita MetroTv dan NetTV, karena beliau memang bekerja sebagai pembaca
berita di dua stasiun itu. Selain pekerjaannya di bidang jurnalistik, dirinya
juga aktif di dunia seni peran teater atau perfilman Indonesia. Tapi, akhir-akhir
ini aku sudah jarang mendengar dan mengikuti kabarnya. Terakhir kali aku lihat
dia di film Gundala jadi ibunya Sancaka. Durasi studi di inggris paling cepat
dari negara lain, satu tahun.
Kita ke negeri Paman Sam sekarang, sama seperti Chevening yang
belum ada teman aku yang pernah jadi alumninya, untuk Fulbright juga gitu, dan
menurut informasi yang aku lihat di situs resminya, katanya pendaftaran buka di
akhir September. Terus, kalau aku kurang tahu banyak tentang beasiswa yang satu
ini terus kenapa aku malah tetep ngeyel mau ngomongin? Karena beasiswa yang satu
ini cukup dikenal banyak orang.
Beasiswa yang berasal dari pemerintah Amerika Serikat ini
katanya terkenal begitu bergengsi dan selektif, ya walaupun sepertinya aku
tidak punya cukup punya kapasitas karena tidak tahu banyak dan tidak mengenal
salah satu alumni program ini. Tapi, satu hal yang pasti, melanjutkan studi ke
negeri sebesar Amerika sudah sering atau pernah lah sekali dua kali muncul
sekilas dalam benak, walaupun menurut hasil survey, jumlah mahasiswa Indonesia
di luar negeri itu adanya di Australia.
Untuk durasi studi yang menjunjung tinggi kebebasan ini, adalah
yang paling lama dari negara-negara yang lain, studi biasanya ditempuh sampai
dua tahun rata-ratanya. Jadi, di Inggris paling cepet yaitu setahun, di Aussie
di tengah sekitar satu setengah tahun, kemudian paling lama di Amrik dua tahun.
Selanjutnya, bahas beasiswa yang bisa mengantarkan kamu ke ketiga negara itu
bahkan lebih banyak lagi sesuai pilihan.
Benar sekali, Pemerintah Indonesia juga memberikan beasiswa lanjut
studi untuk anak negeri yang ingin lanjut pendidikan. LPDP yang adalah
singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan merupakan program pemerintah
yang sedang gencar-gencarnya dilakukan belakangan tahun terakhir.
Pengelolaannya berada langsung di bawah kementerian keuangan yang mengelola
dana pembayaran pajak negara.
Untuk alumninya cukup rame sih temen-temen aku, ada yang sudah
selesai dan ada yang sudah lulus dan sedang persiapan sebelum akhirnya
berangkat ke negeri dan kampus tujuannya. Pendaftarannya dibuka setiap dua kali
setahun, kebetulan aku ikut daftar yang gelombang kedua di tahun ini, semoga
lulus ya mohon doanya aamiin. Ada tiga tahap untuk beasiswa LPDP ini, tahap
seleksi administrasi terus seleksi berbasis komputer dan yang paling terakhir
adalah tes wawancara, pokoknya panjang makanya aku coba ikut, sambil menunggu kontrak kerja selesai.
Selain banyaknya pilihan negara dan kampus di seluruh dunia
kalau mau lanjut studinya ke luar negeri, jalur pendaftarannya juga bukan hanya
satu loh, ada banyak banget jalurnya yang kalau dijelaskan di sini bakalan
panjang banget jadi mendingan mampir langsung ke situs resmi saja atau akun
instagramnya. Tapi, karena berasal dari pajak negara, maka beban morilnya
sedikit lebih besar daripada beasiswa-beasiswa yang sudah aku sebut sebelumnya.
Tapi juga, cocok banget untuk yang berjiwa nasionalis dan bermimpi besar ingin
membangun Indonesia.
Fiuh, akhirnya selesai juga tulisan yang sepertinya sedikit
serius ya diantara tulisan-tulisan sebelumnya. Oiyah, perlu digarisbawahi kalau
beasiswa-beasiswa ini notabene untuk lanjut studi ya, yang artinya untuk yang
mau S2 atau S3. Kalau teman-teman masih berada di bangku sekolah menengah atas,
mungkin bisa cari tahu jenis beasiswa yang lain, banyak kok. Mungkin kamu bisa
jadi penerus Jerome yang menjadi salah satu dari dua orang penerima beasiswa
penuh S1 ke jepang setelah bersaing dengan ribuan pelamar lainnya dari
Indonesia.
Sebenernya aku gak pernah punya mimpi sebelumnya untuk menjadi
pemburu beasiswa dan berencana melanjutkan studi, tapi sama halnya dengan
pepatah yang mengatakan kalau berteman dengan penjual parfum maka kita akan
ketularan harumnya, sepertinya aku ketularan teman-teman yang sudah dan sedang
lanjut studi makanya kepengen juga kayaknya.
Perjalanan masih panjang,
masih harus memantaskan diri serta terus memperbaiki diri dan mempersiapkan
diri, pokoknya kalau ada kabar baik pasti nanti akan aku bagikan di blog ini. Ada
banyak jalan yang bisa dipilih dan ada banyak perjuangan luar biasa menanti
setelah kita menentukan pilihannya. Semoga aku dan kamu dan kita semua selalu
diberikan semangat juang untuk bisa terus berpikiran maju dan ketularan hal-hal
baik dari teman-teman yang baik. Terus, dari semua beasiswa yang sudah
dijelaskan dari tadi, kamu lebih suka yang mana, nih?
Ayooo semangat, semoga dapat beasiswa full yaa, biar bisa jalan jalan ke negeri sebrang 😊
ReplyDeleteaamiin
DeleteInfo yang bermanfaat, semoga segera tercapai keinginan meraih beasiswa.
ReplyDeleteterima kasih doanya. kamu juga.
DeletePengen ikut kegiatan beasiswanya tapi bahasa Inggris ku acak-acakan
ReplyDeleteayo semangat. pasti bisa.
DeleteJadi pengen nyari beasiswa lagi
Deletelagi? udah pernah dapat beasiswa ya kak? keren
DeleteAku dulu pernah nyoba di Fulbright tapi qadarullah gagal karena TOEFL-ku cuma 517 dari 550 😂😂😂
ReplyDeleteBtw, ini blogwalking dari renitaoktavia dot com. Makasih tadi udah mampir. Ini blog-ku di blogspot yang udah gak kupake. So, no need to click it hehehe
wah keren jiwa pernah coba daftar fulbright ya kak. apa pengalamannya ditulis di blog? kalo iya aku mau dong baca. terima kasih sudah mampir balik. selamat datang di blog sederhana ini.
Delete