murah yang tidak murahan
Ponsel saya
hilang lagi, kalau sebelumnya karena lupa taruh d saku motor, kalau kali ini
bahkan saya tidak yakin di mana saya lupa dan tidak mengingat posisi saya melupakannya.
Tahun lalu saya melakukan transaksi untuk mendapatkan ponsel paling murah, dan
tahun ini saya melakukannya lagi. Karena menurut saya kalau setiap ponsel itu
sama saja, bingung kenapa sampai ada yang sampai harus mahal selangit kayak
yang rajin muncul di iklan-iklan media elektronik, seakan tidak ada habisnya.
Kan yang
penting bisa guglingan, yutupan, watsapan. Kayaknya cukup lah ya. Tapi, tahun
ini memang katanya sedang ada perang harga ponsel murah. RealMe yang adalah
anak perusahaan dari OPPO dibuat khusus untuk bertarunng melawan ponsel murah
rakitan dari perusahaan ponsel Xiaomi.
Menurut
ulasan berbagai vidio daring sih katanya memang lebih bagusan Xiaomi Redmi 7.
Hanya dengan perbedaan harga dua ratusan lebih mahal daripada RealMe C2.
Kebetulan, waktu bertandang ke lantai tiga pusat perbelanjaan, yang berbagi lantai
dengan bioskop, yang setiap kali mau pergi ke bioskop harus melewati
mereka-mereka yang memanggil menawarkan barang dagangan,. menghampiri markas OPPO,
maka langsung berkenalan dengan ponsel murah yang sudah tidak asing lagi bagi
aku itu. Berbincang kemudian berjanji satu bulan lagi kalau aku sudah gajian,
nyatanya aku kembali bahkan saat belum genap sebulan yang dijanjikan, mamah
bosan aku pinjam ponselnya, akhirnya meminjamkan sejumlah rupiah dulu ehe.
Untuk
kategori ponsel murah, kualitasnya tidak terlalu murahan, ujar seorang yang
bahkan tidak mengerti apa-apa tentang ponsel. Maksudnya, dari segi bentuk
penampakannya ya lumayan, lebar dan tipis. Kamera memang tidak bagus banget
tapi cukuplah, apalagi aku sudah sekitar dua tahun tidak lagi menganut
kepercayaan nge-selfie atau mengunggah selfi-an.
Awalnya,
agak aneh sih rasanya. Ponsel sebelumnya tidak sebesar yang sekarang. Biasalah kikuk
gitu harus penyesuaian. Taruh di saku celana juga agak risih karena ukuran yang
besar, jadi takutnya melompat keluar. Untuk audio lumayan gede sih. Kalau nonton
vidio yutup, bisa lihat ukuran vidio secara keseluruhan gitu, sampai ada sedikit
bagian hitam lapang di samping vidio karena layar yang kayaknya lebih besar
daripada ukuran vidio yutup yang diunggah oleh si pemilik vidio yutup.
Ah, untuk
pengisi daya kayaknya lumayan cepat. Ponsel yang tadinya sudah hampir kehabisan
daya, kemudian dicolok sebentar sudah bisa cukup memenuhi kembali batrenya. Daya
tahan juga lumayan lama, gak cepet mati. Apa ini karena masih baru atau memang
kayak gini, gak tau lah. Tapi sempat dijelaskan penjualnya sih, ngecasnya cepat
dan anti bocor. Jadi, sepertinya memang benar seperti yang sudah dikatakan.
Nah,
untuk harga. Gak tahu di daerah lain, tapi untuk aku yang tinggal di daerah
timur, khususnya ternate, di sini 1,4 jetean. Sebenarnya ini agak keluar dari
kebiasaan aku, seorang penganut ponsel samsung mendadak murtad ke oppo, bahkan
ini tidak bisa dibilang oppo, tapi anak perusahaan oppo. Tapi, seperinya tidak
akan jadi masalah besar karena aku gak paham-paham amat tentang perkembangan
ponsel. Yang penting bisa melakukan apa-apa yang aku lakukan biasanya dengan
ponsel-ponsel sebelumnya, komunikasi dan hiburan.
saya ngefan sama xiaomi :D
ReplyDeletewah mbaknya tim xiaomi ya
Delete