Hari
ini sebenernya antara masuk kampus atau nggak masuk kampus, tapi karena
mendadak tersebar informasi yang berasal dari wakil dekan 2 yang masih memiliki
sifat seperti jabatan sebelumnya yaitu wakil dekan 3, mengajak kita, anak
sastra inggris, untuk membersihkan halaman fakultas.
Sebenarnya, seharusnya,
semuanya ikut membersihkan fakultas, bukan cuma anak sasing, bukan cuma
angkatan kami, tapi yah begitulah. Kami pun sempat berkelakar mungkin nama
fakultas bisa dirubah, bukan fakultas sastra budaya lagi, dirubah saja jadi
fakultas sastra inggris, saking kesalnya karena banyak yang lalu lalang tetapi
acuh. Pada akhirnya ada beberapa adek tingkat, sassing juga, yang ikut bantu
sih. Kita diberi beberapa rupiah yang bisa digunakan untuk mencari beberapa
minuman dingin dan gorengan. Aku gak jumatan di mesjid dekat rumah karena sudah
terlanjur adzan dimana-mana. Aku berhenti di salah satu mesjid di pinggir
jalan. Aku gak sendiri sih, aku bersama beberapa teman, dan mereka menungguku
di rumah teman yang dekat engan mesjid itu, bukan karena mereka non
muslim-bukan karena mereka males-tapi karena mereka cewek. Setelah jumatan kita
diberi suguhan berupa semacam kue tapi digoreng tapi isinya coklat, namanya
chocolava katanya, yah walaupun kita sempat menolak dan memilih lebih baik
pulang saja, tapi setelah dipaksa dan tidak enak dengan kebaikan tuan rumah,
dan siapa yang bisa menolak coklat, jadi yah sudahlah. Kita makan sambil nonton
salah satu tv series bergenre drama di salah satu stasiun tv yang terkenal
karena beritanya yang tajam serta pedas-berwarna merah-dengan slogan andalan
memang beda. Dulunya aku kira kalau turki itu semuanya menggunakan jilbab
karena yah arab-araban tapi ternyata banyak drama turki yang masuk di berbagai televise
Indonesia barulah aku tersadar. Dan katanya mereka itu islam sekuler sehingga
gak harus makejilbab, dan katanya negara mereka, secara geografis, sebagian di
asia dan sebagian di eropa, mereka ingin bergabung dengan uni eropa tapi selalu
tidak disetujui, dan berita terbaru katanya mereka tidak ingin lagi mengemis
menjadi bagian dari negera-negara uni eropa lagi. Yah kurang lebih begitulah. Yang
terjadi selanjutnya adalah aku pulang dan tidur sebentar dan pergi ke pemakanan
umum, bukan untuk menghadiri acara penguburan, tapi untuk mengunjungi papa, its
been a while since my last visit. Aku melihat tempat pemakaman sebagai stasiun
menuju dunia lain. Berkunjung ke tempat pemakaman juga membantu kita untuk
selalu ingat kalau kita tidak akan selamanya berada di dunia ini karena kelak
kita semua akan pergi, satu per satu, kemudian semuanya. Kita gak bisa
lama-lama dikarenakan hujan. Mama begitu semangat karena mala mini taraweh
pertama dan besok puasa hari pertama dan subuh nanti adalah sahur pertama, mama
masak ketupat, tapi gosong. Malamnya, setelah taraweh, aku pergi ke tempat
komunitas belajar 6 bahasa asing gratis, yang ternyata namanaya adalah kopi
bahasa, kopi merupakan singkatan dari komunitas pecinta. Tapi sayangnya gak ada
yang datang, bahkan si dika yang setiap pertemuan datang pun gak datang. Aku sudah
sms tapi gak dibales. Aku akhirnya ngobrol bareng ka in (banyak banget orang
yang aku kenal dengan nama in, iyah aku juga heran) yang adalh lulusan jurusan
apoteker tapi tahu banyak bahasa, aku sudah kenal lumayan lama sih dan dia
salah satu relawan THS (ternteheritage) juga tapi jauh sebelum THS membuka
pendaftaran relawan, dia sudah gabung duluan. Dan dia juga adalah relawan di
komunitas kopi bahasa ini. Kita ngobrol dan nyambung dan ternyata memiliki
banyak kesamaan dalam pandangan dan aku berbagi cerita tentang komunitas
@voiceofternate aku yah sementara sedang mati suri, aku berencana untuk
membangkitkannya kembali dan dia bersedia membantu. Kita ngobrol panjang lebar
dan semoga rencana yang kita obrolkan bisa terlaksana dan bukan hanya rencana
saja. Mulai besok aku aka menulis dengan tema radan sehingga kayaknya judulnya
sudah gak akan menggunakan penganggalan bulan mei deh. Kayaknya. Selamat puasa
besok. Smile.
Comments
Post a Comment