May 23rd 2017



Ujian kelas CCU seperti biasanya merupakan deretan pertanyaan yang tidak membutuhkan penguasaan hapalan akan tetapi lebih ke pemahaman dan analisis. Aku akan mencoba mengingat kembali pertanyaanya tapi apa yah, mmm, oh iyah ada yang tentang culture shock itu apa terus apa yang akan terjadi kalau kita gak bisa adjust dengan new culture terus apakah kita bakalan change for good setelah kita mengalami pengalaman hidup di foreign country.
Seperti biasanya juga aku ngejawab asal tapi berusaha meyakinkan dan kertasnya penuh bukan karena aku nulis banyak tapi karena tulisan aku ukurannya besar hahaa. Setelah ujian kita pergi nganterin beberapa teman ke tempat nongkrong biasa yang ada internetnya karena mereka mau ngerjain tugas kelompok untuk presentase keesokan harinya. Aku lewat jalan yang lumayan tidak nyaman untuk menghindari polantas yah walaupun aku punya semua surat-surat berkendara tapi teman yang aku bonceng tidak memakai helm yah walaupun pada akhirnya aku tahu kalau sore itu sebenernya gak ada polisi lalulintas yang berpratoli satu pun sih yah sudahlah. Setelah itu, aku dan dika pergi gitu, kemaren aku mau ngajakin si dika makan mie ayam sepulang dari perpustakaan akan tetapi karena telepon pintar yang sudah mati duluan sebelum aku berhasil mengirim pesan singkat maka hal tersebut urung terlaksana, dan akhirnya hari ini baru kejadian. Setelah aku traktir mie ayam, si dika balas mentraktir aku ketoprak. QnA session now, sebenarnya apa bedanya ketoprak dengan gado-gado? Karena menurut aku, kedua makanan itu gak ada bedanya sama sekali. Yang luar biasa adalah, tindakan mengagetkan dika yang mentraktir, karena, yah, dika orangnya cukup pelit, lumayan bersyukur sih dia sedikit ada kemajuan dalam hal baik, khususnya kasus traktir-mentraktir ini. Mie ayam kemaren gak terlalu enak sih sebenernya. Mie nya kurang lembut dan kurang besar. Kaldunya juga gak terlalu terasa istimewah. Ini merupakan kali kedua dalam bulan ini dimana aku makan mie ayam dan gak enak, tapi kita harus tetap bersyukur untuk setiap makanan yang kita makan. Tidak lupa juga, kami melakukan hal biasa, ngecurhat. Dia mengaku sudah move on, yang aku tahu sebenarny dia belum. Dan aku yang juga mengaku sudah move on, yang dika tahu sebenarnya aku belum. Cewek yang kita suka, tidak pernah suka ke kita, dan kita berdua sadar, akan tetapi terlalu bodoh untuk akhirnya benar-benar sadar untuk seharusnya berhenti, bermimpi. Waktu perjalanan pulang, kita berdua ngelihat kumpulan awan yang melayang gak ada satu pun yang berwarna cerah, gelap semua, dan akhirnya tetes demi tetes hujan yang walaupun belum banyak, mulai jatuh perlahan membasahi permukaan bumi. Rencananya aku pengen ikut kelas 6 bahasa asing gratis yang dika ajak itu, jadwal malam itu adalah bahasa jerman, tapi melihat apa yang terjadi di langit saat itu, sepertiya aku tak bisa menjanjikan kehadiranku malam itu di kelas jerman. Kalau dika masih saja semangat seperti biasanya, dika gak semalas aku. Benar saja, saat sampai di rumah dan berbaring sebentar sambil melepas lelah, eh hujan makin besar saja, hasilnya aku dibuat yakin seyakin-yakinnya kalau malam itu aku gak akan kemana-mana lagi. Lelah dan hujan besar. Kombinasi yang begitu serasi dan menggoda serta tak terbantahkan lagi. Apa yang terjadi selanjutnya aku sudah tidak terlalu ingat. Sampai jumpa di diary hari selanjutnya. Oiyah, untuk kamu, yang selalu baca tulisan aku, terima kasih, satu orang yang aku tidak tahu siapa. 

Comments