Ujian
kelas CCU seperti biasanya merupakan deretan pertanyaan yang tidak membutuhkan
penguasaan hapalan akan tetapi lebih ke pemahaman dan analisis. Aku akan
mencoba mengingat kembali pertanyaanya tapi apa yah, mmm, oh iyah ada yang
tentang culture shock itu apa terus apa yang akan terjadi kalau kita gak bisa
adjust dengan new culture terus apakah kita bakalan change for good setelah
kita mengalami pengalaman hidup di foreign country.
Seperti biasanya juga aku ngejawab
asal tapi berusaha meyakinkan dan kertasnya penuh bukan karena aku nulis banyak
tapi karena tulisan aku ukurannya besar hahaa. Setelah ujian kita pergi
nganterin beberapa teman ke tempat nongkrong biasa yang ada internetnya karena
mereka mau ngerjain tugas kelompok untuk presentase keesokan harinya. Aku lewat
jalan yang lumayan tidak nyaman untuk menghindari polantas yah walaupun aku
punya semua surat-surat berkendara tapi teman yang aku bonceng tidak memakai
helm yah walaupun pada akhirnya aku tahu kalau sore itu sebenernya gak ada
polisi lalulintas yang berpratoli satu pun sih yah sudahlah. Setelah itu, aku
dan dika pergi gitu, kemaren aku mau ngajakin si dika makan mie ayam sepulang
dari perpustakaan akan tetapi karena telepon pintar yang sudah mati duluan
sebelum aku berhasil mengirim pesan singkat maka hal tersebut urung terlaksana,
dan akhirnya hari ini baru kejadian. Setelah aku traktir mie ayam, si dika
balas mentraktir aku ketoprak. QnA session now, sebenarnya apa bedanya ketoprak
dengan gado-gado? Karena menurut aku, kedua makanan itu gak ada bedanya sama
sekali. Yang luar biasa adalah, tindakan mengagetkan dika yang mentraktir,
karena, yah, dika orangnya cukup pelit, lumayan bersyukur sih dia sedikit ada
kemajuan dalam hal baik, khususnya kasus traktir-mentraktir ini. Mie ayam
kemaren gak terlalu enak sih sebenernya. Mie nya kurang lembut dan kurang
besar. Kaldunya juga gak terlalu terasa istimewah. Ini merupakan kali kedua dalam
bulan ini dimana aku makan mie ayam dan gak enak, tapi kita harus tetap
bersyukur untuk setiap makanan yang kita makan. Tidak lupa juga, kami melakukan
hal biasa, ngecurhat. Dia mengaku sudah move on, yang aku tahu sebenarny dia
belum. Dan aku yang juga mengaku sudah move on, yang dika tahu sebenarnya aku
belum. Cewek yang kita suka, tidak pernah suka ke kita, dan kita berdua sadar,
akan tetapi terlalu bodoh untuk akhirnya benar-benar sadar untuk seharusnya
berhenti, bermimpi. Waktu perjalanan pulang, kita berdua ngelihat kumpulan awan
yang melayang gak ada satu pun yang berwarna cerah, gelap semua, dan akhirnya
tetes demi tetes hujan yang walaupun belum banyak, mulai jatuh perlahan
membasahi permukaan bumi. Rencananya aku pengen ikut kelas 6 bahasa asing
gratis yang dika ajak itu, jadwal malam itu adalah bahasa jerman, tapi melihat
apa yang terjadi di langit saat itu, sepertiya aku tak bisa menjanjikan
kehadiranku malam itu di kelas jerman. Kalau dika masih saja semangat seperti
biasanya, dika gak semalas aku. Benar saja, saat sampai di rumah dan berbaring
sebentar sambil melepas lelah, eh hujan makin besar saja, hasilnya aku dibuat
yakin seyakin-yakinnya kalau malam itu aku gak akan kemana-mana lagi. Lelah dan
hujan besar. Kombinasi yang begitu serasi dan menggoda serta tak terbantahkan
lagi. Apa yang terjadi selanjutnya aku sudah tidak terlalu ingat. Sampai jumpa
di diary hari selanjutnya. Oiyah, untuk kamu, yang selalu baca tulisan aku,
terima kasih, satu orang yang aku tidak tahu siapa.
Comments
Post a Comment