mendung belum tentu hujan


Kumpulan awan hitam perlahan tapi pasti mulai bergerombolan menutupi langit yang tadinya cerah menjadi kelihatan suram. Langit bergemuruh bersahutan membuat suasana yang sudah terlanjur cocok untuk tidur siang atau sore semakin menjadi-jadi. Aku yang akhirnya baru saja selesai membasahi tubuh pun mulai kehilangan semangat untuk menghadiri rencana rapat sore itu. Salah satu teman yang lainnya ternyata berpikiran persis sama. Maka rencana sore itu akhirnya resmi digagalkan. Akan tetapi sesuatu yang diramal itu tidak kunjung menjadi nyata. Setetes air hujan saja tidak ada yang terjun dari langit, perasaan mulai tidak karuan dikarenakan penyesalan terhadap prakiraan cuaca tadi.

Memang benar kata pepatah bahwa mendung tidak berarti hujan. Sesuatu yang hampir mutlak pasti terjadi bisa saja tidak terjadi, belajar sesuatu yang begitu berarti untuk bekal di masa depan. Pada malam harinya akhirnya aku merasakan sejumlah tetes hujan yang berjatuhan dan sukses membasahi walau tidak basah banget karena hujan yang turun tidak berlangsung terlalu lama. Hujan pun bisa dikategorikan berintensitas ringan.

Hujan terbaik memang hanya yang terjadi saat kita tidak berpergian dan hanya berselimut di rumah saja, apalagi kalau hujan yang turun bertepatan dengan tengah malam saat tertidur, atau setidaknya saat hendak pergi tidur, atau terbangun dari tidur. Bunyi rintik hujan yang akhirnya bertemu kemudian mencium mesra genteng rumah menjadi maha karya musik terindah. Seakan merayakan momen bertemu setelah sempat berpisah. Peristiwa itu tidak jarang membuat kita bingung memilih untuk tetap terjaga dan menikmati peristiwa romantis itu atau melanjutkan tidur karena saking merdunya irama nyanyian alam.


#30DWC #30DWCJilid16 #Day25
30 Days Writing Challenge

Comments