refleksi: mundur untuk maju


Melihat ke atas sama pentingnya dengan melihat ke bawah. Taburan bintang di langit malam sama indahnya dengan taburan butir pasir pinggiran pantai, betapa mereka mengingatkan kita yang terkadang lupa diri dan tidak jarang angkuh jadi manusia. Butiran pasir yang memang kecil tapi begitu banyak dan menutupi permukaan bumi, setidaknya di sepanjang garis pantai dan gurun. Begitu pula dengan yang terjadi pada bintang yang tampak kecil namun wujud nyatanya yang sebenarnya besar dan dahsyat. Satu bintang yang kita sebut matahari saja bisa menghidupi planet bumi dan deretan planet-planet lain di dalam jangkauan sistem tata surya.

Meloncat ke masa lalu kemudian digunakan sebagai cermin untuk menatap masa sekarang, setiap dari kita sebenarnya sedikit banyak berubah, sekecil apapun perubahan tetaplah berbeda. Bukan seberapa besar proses yang terjadi melainkan apakah proses yang diharapkan benar telah terjadi yang adalah penting. Menengok kebelakang bukan berarti tidak bisa merelakan apa yang telah berada di masa lalu, akan tetapi lebih ke mempersiapkan untuk apa yang akan ada di masa depan nanti. Ibarat busur panah yang harus ditarik ke belakang agar bisa melesat menuju target yang ada di depannya.

Untuk melihat sesuatu dengan sudut pandang yang lebih luas maka kita butuh sedikit merubah posisi dari mana kita berdiri sehingga dibutuhkan tindakan untuk sedikit mundur ke belakang. Setelah sedikit perubahan yang dilakukan dalam hal benar-benar melihat keseluruhan objek dengan merelakan berada di luar titik fokus tengah agar nantinya dapat memaksimalkan fokus dari luar, sesuatu tersebut akhirnya dapat terlihat jelas dari arah sudut manapun.  

#30DWC #30DWCJilid16 #Day27
30 Days Writing Challenge

Comments