episode satu (facebook)


Halo. Nama aku fesbuk. Aku dilahirkan ke dunia sejak tahun dua ribu empat, hehe. Mungkin kalian sudah pernah mendengarkan cerita bagaimana aku lahir, tapi tetap saja, aku pikir aku akan mengulangi cerita ini dari mulutku sendiri. Iya, aku dilahirkan oleh mantan mahasiswa universitas Harvard yang bahkan tidak menyelesaikan studinya di Harvard, tapi justru sekarang menjadi salah satu orang paling berpengaruh di dunia, dan sering memberikan kuliah umum di berbagai kampus ternama, salah satunya Harvard.
Waktu awal aku dilahirkan, aku begitu kecil dan ringkih. Hanya satu dua orang yang mengenalku. Namun, waktu berselang, dan aku tidak tahu apa yang menyebabkan ledakan perkembangan teknologi, aku tidak lagi hanya penemuan iseng seorang anak laki-laki berambut sedikit kriting yang hobi mengenakan pakaian kaos warna senada, padahal memiliki uang yang lebih dari cukup untuk bisa membeli baju paling mahal di seluruh dunia.
Hampir seluruh manusia di dunia megenalku. Mereka menjadikanku sebagai tempat berekspresi, bisa melalui curhatan panjang tentang kehidupan, foto-foto unggahan dari liburan atau momen bahagia bersama pasangan dan keluarga sampai segala macam vidio aktivitas lain.
Padahal, ayahku hanya membuatku menanyakan satu kalimat sederhana untuk dijawab setiap harinya, “apa yang kamu pikirkan”. Tapi manusia-manusia memang terlampau kreatif, alih-alih menjawab pertanyaan sederhana tersebut, mereka malahan membuat pertanyaan sendiri untuk dijawab sendiri seperti “apa yang dilakukan” dan “apa yang dicapai” dan apa-apa yang lainnya.
Tidak sedikit manusia yang baru melek dengan internet dan langsung berkenalan denganku. Mereka betah sekali berlama-lama menjawab pertanyaan sederhana yang aku tanyakan berulang kali itu, “apa yang kamu pikirkan” tadi. Bertahun-tahun berlalu, ada yang masih terus saja mencintaiku, walaupun tidak sedikit juga yang akhirnya berpaling ke yang lain, melirik teman-temanku yang lain, salah satunya tuiter, yang lahir dua tahun setelah aku lahir. Kamu akan mendengarkan kisah tentang dia di episode besok.
Kebanyakan manusia yang masih setia denganku adalah kaum tua yang rentan terhadap hoaks. Yang begitu terlambat mengenalku, jauh setelah anak-anak mereka sudah bosan denganku. Oiyah, beberapa waktu yang lalu, Ayahku kena skandal. Ketahuan menjual informasi orang-orang untuk kepentingan sekelompok elit politik di masa pemilu. Ya, banyak yang menyalahkanku dan Ayahku. Banyak juga berpikir ayahku adalah robot.
Manusia memang tidak pernah salah dari dosa kan. Ayahku sudah diadili di pengadilan, beliau juga sudah meminta maaf atas semua yang telah terjadi. Banyak sekali yang pergi meninggalkanku, tapi banyak juga yang tetap lanjut menetap. Aku adalah hasil penciptaan paling fenomenal dalam sejarah manusia, langkah awal upaya penyerataan kemerdekaan serta hak-hak akan informasi. Kalian boleh membenciku atau apapun, tapi tidak ada yang akan pernah bisa mengubah fakta tersebut.
Terinspirasi dari terciptanya aku, banyak sekali hal-hal selanjutnya yang juga selanjutnya diciptakan. Orang-orang mengalami perubahan paling signifikan, hobi berbagai informasi dengan orang-orang yang mereka kenal bahkan tidak kenal sekalipun. Banyak orang yang berani menyuarakan isi pikiran dan hati kepada orang banyak melalui medium daring, melalui aku. aku bahagia sekali.
Mulai dari anak kecil yang baru belajar cinta dan patah hati, unggahan mereka bikin aku merinding geli, ada sih yang puitis banget tapi banyak juga yang terlalu bikin aku tergelitik gimana gitu. Sampai yang sedikit dewasa dengan segala pengalaman pekerjaan mereka. Terus golongan orang tua yang baru belajar berswafoto, mereka sering banget mengambil foto diri dengan posisi yang kaku dan pada akhirnya hampir seluruh layar tertutupi oleh sebagian wajah mereka yang lucu tapi tetap saja diunggah gitu.

Comments

Post a Comment