Pengalaman Mengunjungi Taj Mahal di India
( bisa tebak aku yang mana? )
Aku
jarang banget ngomongin tentang hal ini, karena sudah terjadi sekian tahun yang
lalu. Dan aku bukan tipe orang yang bisa menghafal segala rentetan kejadian
secara detil, aku pelupa ehe. Tapi, aku akan mencoba sebaik mungkin untuk
menceritakan pengalaman aku pergi berkunjung ke salah satu tempat yang katanya
masuk dalam salah satu daftar tujuh keajaiban dunia di planet bumi. Daftarnya ada
revisi belum, ya? Aku gak tahu nih.
Aku ke
sana dalam rangka mengikuti suatu kegiatan gitu jadi ke banyak tempat di sana,
tapi karena tantangan menulisnya adalah tentang tulisan mengunjungi suatu
secara spesifik, dan memang tempat ini sebagai tempat pemberhentian paling
ditunggu selama berada di sana waktu itu.
Saat mulai
mendekat ke kawasan Taj Mahal, semua orang tampak sumringah. Auranya udah agak
beda gitu, perjalanan panjang yang bikin bosan akhirnya terbayarkan, sesuai
yang aku bilang, aku udah lupa berapa lama perjalanannya dan lupa juga waktu
itu dari Hyderabad atau New Delhi (dibaca nyu deli). Oiyah, letak Taj Mahal itu
di kota Agra. Selain bangunan besar putih yang jadi topik tulisan kali ini, di
kota Agra juga ada yang namanya Red Fort, iya warnanya merah. Yang juga sarat
akan makna sejarah di baliknya.
Sebelum
memasuki Taj Mahal, kami harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Apapun yang
ada d dalam tas berupa barang bawaan akan dicek dulu. Setelah itu baru boleh
masuk, kami sempat bikin vidio menyanyikan salah satu lagu nasional, yah
begitulah orang Indonesia kalau di luar negeri. Bawaannya kebakaran semangat
nasionalisme. Harap maklum ya, kamu juga pasti akan merasakan hal yang sama
kalau jalan ke manapun itu. Aku juga sempat mikir itu mitos, tapi ternyata
beneran.
Kesan
pertama setelah melewati gerbang pemeriksaan emang agak menggebu-gebu sih.
Sesuatu yang selalu kita lihat di halaman paling belakang di setiap buku-buku
peta dunia itu kan. Megah memang, tampak putih bersih berseri juga. Tapi, waktu
itu ada salah satu bagian yang sedang dalam
masa direnovasi gitu, sayap kanan kalau gak salah. Banyak tanaman-tanaman
indah. Langsung kebayang film India di mana pemerannya goyang-goyang belum? Atau
malah film siaran Indosiar?
Kami
mencar gitu dalam kelompok-kelompok kecil, supaya lebih merasakan dan
menikmatinya, atau apapun itu alasannya, ya gitu lah ya. Saat berjalan di
antara tanaman menuju gedung megah itu, berasa agak lama karena agak jauh, tapi
gapapa. Pas sudah mau masuk dan menginjakkan kaki, kami disuruh untuk melapisi
sepatu kami (Atau kaki kami ya? Aduh lupa) dengan kain pembungkus gitu.
Mungkin
kita bakalan teringat dengan hal yang sama namun dalam bentuk yang berbeda,
orang-orang diberikan kain untuk menutup anggota bawah saat memasuki Candi
Borobudur, ya kan? Tapi kok menurut aku yang pernah berkunjung ke Borobudur
dengan keluarga bertahun-tahun yang lalu, kok kayaknya gak diberikan kain itu
ya? Apakah peraturannya waktu itu belum ada? Atau waktu itu kami kurang
beruntung diberikan kain?
Saat
melangkah masuk ke dalam Taj Mahal, pikiran mulai dipenuhi banyak pertanyaan,
gimana bentuk dalamnya ya? Kamu udah tahu belum? Ternyata isinya adalah
kuburan, dan ruangnnya tampak begitu sempit, kuburan persis di tengah. Tahun
aku berangkat ke sana juga bersamaan dengan tahun film sejarah yang namanya itu
rajin tayang di salah satu televisi swasta, antv. Seperti yang banyak kita
sudah tahu, kenapa Taj Mahal terasa begitu spesial, karena bangunan megah itu bentuk
cinta sang Raja jaman itu kepada Ratunya.
Aku yang
jomlo bisa apaan? Bisa ngayal doang. Aneh ya, kuburan aja bisa jadi seromantis
itu. “Sudikah kau kubuatkan kuburan terindah?” Tanya Bambang. “Aku mauuu” Jawab
Maemunah. Kurang lebih mungkin seperti itu yang ada dibenak para pemabuk cinta.
Jangan dianggap serius ya, ehe. Tapi, jujur aku salut dengan tulusnya cinta si
Raja.
Sempat
lihat sungai yang katanya sunga gangga juga. Gak tahu itu beneran sungai gangga apa bukan. Oiyah, hati-hati ya, di sana itu para pedagangnya kelas kakap semua,
bahkan anak-anak. Kalian akan dihampiri untuk membeli barang dagangan mereka.
Dan kalau sampai tergoda satu, maka yang lain akan berbondong-bondong
berdatangan ke kamu. Kami waktu diingatkan akan pergi ke tempat khusus untuk
berbelanja, jadi tidak perlu repot cepet-cepet beli di situ, waktu terbatas
juga kan.
Aku mau
bilang satu hal lagi, dan banyak orang yang menganggap ini sesuatu yang sulit
dipercaya, tapi bagi kami yang beneran merasakan, hal ini adalah nyata. Di sana
itu, sejak mendarat, indra penciuman kamu akan penuh dengan kari. Udaranya bau
kari. Semua makanan berasa kari. Bahkan kfc juga, bahkan hujan yang turun pun
beraroma kari. Ciki-ciki juga, jagung manis juga. Dan, jangan bayangkan kari
seperti di indomie, beda banget. Tapi seru banget lah, dan selamanya bersyukur.
Kebetulan yang luar biasa aku bisa pergi ke sana. Dan yang
lebih bikin aku bahagia adalah, saat kembali ke kota asal, aku bisa berteman
dalam lingkaran pertemanan yang begitu menginspirasi. Banyak dari mereka yang
lebih senior dibanding aku, dan semua tanpa terkecuali begitu membuat aku
terinspirasi. Untuk teman-teman di berbagai bagian Indonesia, aku kangen mereka
3000.Kalau mau lihat foto-foto yang lainnya, bisa klik sini.
Wiiih keren sampai Agra y. Ngiri banget dengan kisah kasih mereka. Eh, btw tugas pekan 6 ini bukannya tentang wisata di negeri kita ya? 😊. Salam dr Lilis-Tokyo🙏
ReplyDeleteeh? aku salah baca tantangan apa gimana? aduh maap
Deletetapi kayaknya gak ada peraturan yang bilang harus di indo kayaknya
DeleteRomantisnya percakapan maemunah dan bambang. Ekwkwkwkwk
ReplyDeleteehe maapkan recehnya bambang dan maemunah
DeleteLemme guess, kamu yg cowok ke enam dari sebelah kiri pembaca bukan?
ReplyDeleteyakin? tahu dari mana?
DeleteAku engga tahu kamu yang mana, tp kalo boleh aku penasaran sama bambang dan maemunah
ReplyDeleteWkwkwk... Bahagianyaaaa Maemunah 😁
Deletekok pada salah fokus sama mereka berdua seh hahaha
DeleteTaj mahal mengingatkan kenangan ta kak...
ReplyDeletemengingatkan pernah dekat dengan cewek kalimantan yang wajahnya mirip rossa
DeleteFlashback jadinya 😅
Deletehuahaha
DeleteMakin ingin main ke sana...
ReplyDeleteaamiin semoga kesampaian ya kak
DeleteWah, keren Kakak pernah ke Taj Mahal. Doakan ya aku bisa ke sana pankapan 😊😊😊 Btw, bau karinya gimana tuh Kak. Penasaran akuh. Wkwk
ReplyDeletebaunya ya gitu deh
DeleteWihh...Pengen kesana, do'akan ya
ReplyDeleteaamiin
DeleteKereeeen, daebak,! Kapan atuh ke sana ya mmm
ReplyDeletesemoga suatu hari nanti, atau ke ke tempat ajaib lain mungkin.
Delete