Menyebarkan Kebaikan-Nya




Untuk teman-teman yang rajin mampir ke blog aku, pasti banyak yang kemudian berpikir “loh, ini si penulis blog berubah kepemilikan apa gimna? Kok tulisannya mendadak berbau spiritual?” ya. Karena aku kan biasanya mengulas buku atau mengulas film atau apapun itu, dengan tidak pernah lupa menyelipkan ngedumel. Melihat dari kacamata yang jarang dipakai orang.
Alasan kenapa sepekan ini aku menulis jenis tulisan seperti ini adalah, ya karena aku mau saja. Dan selain daripada itu, aku ingin menulis konten sepositif mungkin selama aku masih memiliki energy positif, karena tidak selamanya aku sepositif ini. Tulisan-tulisan ini akan aku baca kembali nantinya saat aku sedang negatif, kemudian membutuhkan donasi kepositifan. Ya, bisa dibilang ini adalah investasi energi positif.
Aku pernah melakukan hal yang demikian ini dalam satu minggu pertama bulan puasa, sayangnya hanya bertahan selama seminggu, padahal niatnya ingin sebulan penuh. Tapi, ya sudahlah. Begitulah manusia, berencana ingin semangat sebulan, ternyata tidak kesampaian. Aku jadi rindu Ramadan, semoga bisa ketemu lagi, Ramadan yang aku lalui kok rasanya kurang terus.
Untuk yang merindukan tulisan yang acak-acak campur kayak gado-gado atau bubur diaduk, tenang saja, aku akan kembali dengan konten seperti biasanya mulai minggu depan. Ditunggu ya. Nah, karena ini hari terakhir di pekan ini, maka tulisan ini masih akan berbau dan identik spiritual.
Ada hadis yang indah banget kalau dibaca, kurang lebih bunyinya sebagai berikut. “Siapapun yang menuntun orang menuju kebaikan akan mendapatkan imbalan dari kebaikan yang dilakukan orang yang dituntutun melakukan kebaikan”, ya kurang lebih begitu lah ya kalau diterjemahkan. Aku tidak terlalu pede dengan kemampuan bahasa Indonesia yang aku miliki, sering njlimet ya.
Maka dari itu, mari kita ramai-ramai ikut menyebarkan Kebaikan-Nya. Membagikan energi positif, semangat melakukan kebaikan, walaupun kita bukan pahlawan. Toh, tidak ada salahya untuk melakukan aktivitas berbagi terhadap sesama. Berbagi itu baik dan tidak ada ruginya. 
Yang aku percayai dan yakini adalah, ketika kita berbagi, niscaya kita justru mendapat sesuatu lebih ketimbang kehilangan. Berbagi adalah bukti saling mengkasihi terhadap sesama mahluk. Manusia hidup di dunia ya pastinya untuk berbagi. Jangan hanya berbagi kegalauan dalam status-status media sosial saja yang rajin dan rutin. Kalau ada seperti itu, aku yakin kamu gak.

Comments

  1. Aamiin,,, semoga jumpa lagi di Ramadhan besok...

    Semangat, Dwi

    ReplyDelete
  2. Hwaa investasi energi positif kak?mantap²

    ReplyDelete
  3. Aku sepakat Ramadhan selalu saja terasa cepat berlalu, apalagi untuk aku yang masih fakir ilmu, amal...huhu, karena itu memang penting punya tabungan energi positif sebagai pengingat saat iman kita goyah

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aku banget nih fakir ilmu fakir amal semuanya dah

      Delete
  4. Terima kasih telah menebar pesan kebaikan-Nya, semoga tetap bertahan dalam menebar kebaikan. Jangan menanti ramadhan, karena belum tentu kita masih diberi kesempatan hingga waktu perjumpaan

    ReplyDelete
  5. Semangat untuk penulis yang ingin menyebarkan aroma kebaikan. Siip

    ReplyDelete

Post a Comment