lagu anti bunuh diri favoritku




Tahukah kamu, ada sebuah lagu yang terkenal sebagai lagu anti bunuh diri, tapi lagu tersebut justru sebenarnya dibuat oleh seseorang yang sudah melakukan bunuh diri. Orang-orang yang mendengarkan baru mengetahui perasaan yang dimiliki seseorang itu, walaupun semuanya sudah terlambat. Akan tetapi, lagu itu terus diputar dan didengarkan oleh orang-orang yang sedang berada pada posisi terlemah mereka, lagu ini pun kemudian disematkan sebagai lagu wajib untuk didengarkan setiap orang-orang merasa terpuruk, lagu ini berhasil menyelamatkan banyak sekali jiwa-jiwa yang hampir menyerah. Walaupun, si pembuat lagu itu justru sudah menyerah duluan. Yang membuat lagu bukan yang menyanyikan lagunya, sedikit informasi untuk yang tidak terlalu familiar dengan lagu ini. Penyanyi lagunya masih hidup dan sehat.
Aku percaya kalau seni itu lintas bahasa, sehingga perbedaan komunikasi tidak perlu menjadi dinding pemisah yang berarti. Mendengarkan lagu yang tidak dipahami artinya saja bisa membuat siapapun mengerti pesan yang ingin disampaikan, karena perasaan bertemu tanpa batasan-batasan tidak perlu. Apalagi kalau akhirnya kamu penasaran, kemudian mencari tahu tentang arti dari lirik lagu yang tidak kamu pahami, melengkapi  komunikasi pencipta seni dengan penikmatnya.
Terus, apa kamu pernah berpikir untuk bunuh diri? Tidak usah kaget, aku memang suka mengajak diskusi mengenai hal-hal yang dianggap tidak terlalu ramah untuk diperbincangkan, tapi hal-hal tersebut nyatanya memang butuh dibicarakan bersama. Terserah kalau kamu tidak mau membagikan cerita sedih itu. Semua itu hak penuhmu.
Bagaimana kalau aku yang cerita saja? Kalau kamu mau mendengarkan, ya silakan lanjut membaca tulisan hingga akhir. Aku sudah hidup bertahun-tahun dengan pikiran ingin bunuh diri, bukan sesuatu yang patut dibanggakan memang. Tidak terlalu ingat sejak kapan pastinya, tapi satu yang aku tahu, pikiran-pikiran ingin mengakhiri hidup ini sudah lama hadir. Alih-alih melarikan diri, aku menerimanya, merangkulnya, mengajaknya bertukar pendapat. Aku masih belum pernah mencoba apapun kok, tenang saja, takut darah, sepenakut itu.
Ketika aku merasa sedang berada di titik terlemahku, ia datang mendekat, pikiran-pikiran berwarna gelap kelam itu. Namun, aku sadar, aku belum siap pergi ke dimensi lain, lagipula bisa otomatis dapat tiket gratis ke neraka, menurut agamaku. Dan juga, tidak akan ada orang lain yang akan rela-rela menangis untukku, aku tidak punya teman di dunia kecil ini. Jadi, aku hanya rugi sendirian, tidak ada orang yang mau rugi. Kalau ditanya apa alasan aku hidup, mungkin jawabannya akan segampang karena ya karena belum mati, makanya masih hidup.
Pasti banyak yang bilang kalau orang yang berpikiran untuk bunuh diri itu lemah, ya terserah saja. Di negeri ini, setiap orang dituntut untuk selalu menjadi pribadi yang kuat. Padahal yang bikin lemah ya karena omongan-omongan orang-orang yang menuntut kita untuk selalu kuat. Penduduk negeri ini terlalu penasaran dengan kehidupan orang lain, perhatian yang kelewatan batas, ingin cari tahu hanya karena penasaran, walaupun sebenarnya sama sekali tidak berniat untuk peduli.
Selalu ada sesuatu yang membuat sedih setiap harinya. Terlalu banyak kelemahan yang terus menampakkan diri satu per satu. Jangan minta aku untuk menuliskan daftarnya, tak berujung. Saat ia datang berkunjung, aku membiarkan diri ini tenggelam, ku mengangguk dipeluk pikiran buruk terkutuk sampai ambruk. Saat pikiran-pikiran itu sudah puas menggerayangi, ia pun pergi, begitu-begitu saja terus, lalu sampai pagi bertemu lagi.
Tapi, seperti banyak lagu bagus yang namun bikin bosan karena terlalu sering didengarkan, ku harap hal itu tidak demikian. Seorang penakut yang membicarakan hal yang tidak patut dan membuat tidak sedikit dahi yang perlahan pasti mengkerut. Membenci orang lain itu mudah sih, tapi membenci diri sendiri bak sesuatu yang jelas tidak bisa masuk kategori berprestasi. Mencintai orang lain itu tidak susah, tapi malah mencintai diri sendiri masih terus jadi salah satu hal yang paling tidak mudah. Yang orang pikirkan tentangmu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan apa yang kamu pikirkan tentang dirimu sendiri. Kamu adalah pecinta sekaligus pembenci nomor satu diri kamu.
Tulisan ini bisa benar atau benar sekali sampai bohong dan tak akan ada yang peduli. Menuliskannya tidak serta merta membuatku merasa lebih baik, khawatir tentang diri ini akan terus berjalan sampai kapan nanti. Jauh di lubuk sanubari, aku sudah mati berulang kali.

Comments

  1. waw... apa ya, entahlah yang kurasa saat baca ini.
    keren tapi agak menakutkan hehe, luar biasa mungkin :)

    kojadi khawatir y hehe jgn lakukan hal ang aneh ka, karyamu harus hidup beserta jiwamu eh hehe
    semangat

    btw lagu nya keren:)

    ReplyDelete
  2. Jangan bunuh diri, nanti susah "di sananya" 🤗🙂

    ReplyDelete
  3. Kaghet bacanya! Salah satu pesan dari pencipta yg mencintai kita "Allah tidak membebani seorang hamba melainkan sesuai kesanggupanya" :') sok ceramah aku maafkan hahaha

    ReplyDelete
  4. Menarik...bicara tentang mati dan kematian. Hidup yang sesungguhnya memang setelah mati. Kini kita adalah sekumpulan kematian-kematian kecil yang kadang justru harus dirayakan...😁🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. akhirnya ada yang komen bahagia setelah baca tulisan ini

      Delete
  5. Pernah, tapi diingatkan sama DIA. Ga jadi deh, wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku gak sendirian ternyata. semangat.

      Delete
    2. Nampar banget kalimat kamu adalah pecinta dan pembenci nomor satu dirimu sendiri. Bener banget tuh

      Delete
    3. maap kalo udah nampar. silakan nampar balik ya kak.

      Delete
  6. Berdamailah pada diri. sebenernya kalau diizinin nyampein nasihat mah bisa panjang nih komentar 😅 tapi apalah diri ini, hanya remahan rengginang yang sekali gigit langsung remuk. Eh apadeh. Ya intinya belum pantes, masih perlu koreksi diri sebelum mengoreksi orang lain 🙏

    ReplyDelete
  7. Aku juga sempat Kak berpikir untuk bunuh diri, untung cuma bayangan aja. Kadang juga pengin menyakiti diri sendiri. Menurutku, orang yg berpikir buat bunuh diri ga lemah. Justru mereka sangat kuat. Pastilah masalah di hidupnya sangat berat, tapi dia bisa menghalau pikiran macam-macam, dlm hal ini tidak benar-benar melakukan bunuh diri

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak aku cuma mikir kok. gak beneran kan gak berani.

      Delete

Post a Comment